Mantan Presiden Filipina Fidel Ramos Meninggal
Presiden ke-12 Filipina Fidel Ramos. (Foto: Rappler)
MerahPutih.com - Rakyat Filipina tengah berduka. Fidel Ramos, presiden ke-12 Filipina, meninggal pada hari Minggu, 31 Juli dalam usia 94 tahun. Fidel merupakan seorang tentara sebelum memasuki politik.
Ramos mendapat pujian untuk ledakan ekonomi dan stabilitas politik selama tiga tahun pertama pemerintahannya. Sebelum krisis keuangan Asia. Selain itu, ia berhasil menengahi perjanjian damai dengan Front Pembebasan Nasional Moro pada tahun 1996.
Baca Juga:
Filipina Diguncang Gempa Magnitudo 7,1
Ramos yang juga sepupu kedua dari mendiang Ferdinand Marcos, memimpin Kepolisian Filipina era Marcos dari tahun 1972 hingga 1986 dan menerapkan Darurat Militer serta menangkapi para kritikus diktator.
Ramos akhirnya membelot dan memicu serangkaian peristiwa yang menyebabkan Revolusi Kekuatan Rakyat EDSA yang menggulingkan Marcos pada 1986.
"Saat kami berduka atas kehilangannya, mari kita menghormati warisan pelayanannya dan kontribusi signifikannya bagi negara ini," kata mantan presiden Rodrigo Duterte dilansir rappler.com.
Mantan presiden Joseph Estrada, mengatakan Ramos akan dikenang sebagai salah satu presiden paling efektif dalam sejarah bangsa kita.
"Seorang militer dengan pelatihan dan seorang insinyur dan pembangun dengan latar belakang, dia membawa ke kepresidenan pandangan yang berbeda tentang bagaimana masalah harus ditangani, mengatasinya dengan cara yang paling pragmatis, hemat biaya, dan tercepat," tutur Estrada, yang menjabat sebagai wakil presiden selama masa jabatan Ramos dari tahun 1992 hingga 1998.
Baca Juga:
Janji Ferdinand Marcos Jr setelah Dilantik jadi Presiden Baru Filipina
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Topan Kalmaegi Bergerak ke Kamboja, Tewaskan 193 Orang di Filipina dan Vietnam
Topan Kalmaegi Tewaskan 142 Orang, Presiden Filipina Tetapkan Status Darurat Nasional
Topan Kalmaegi Akibatkan 114 Orang Meninggal dan 127 Orang Hilang di Filipina
Filipina Diamuk Topan Kalmaegi, 114 Orang Tewas dan 127 Hilang
BUMN Indonesia Menang Kontrak Proyek Malolos-Clark Railway di Filipina, Nilainya Rp 3,16 T
8 Orang Tewas, 22 Ribu Penduduk Terpaksa Mengungsi Menyusul Badai Tropis Fengshen yang Terjang Filipina
Gempa Filipina Ibarat ‘Bom Waktu’, Kemenlu RI Peringatkan WNI Waspada
BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami di Indonesia, Imbas Gempa M 7,6 Perairan Filipina
Gempa Magnitude 6,9 Guncang Filipina, 20 Orang Dilaporkan Tewas
Topan Super Ragasa Terjang Filipina, Berpotensi Katastrofik dengan Ribuan Orang Dievakuasi