Manfaat Okra untuk Penderita Diabetes


Okra. (Foto: Ppixabay/TJENA)
DIABETES mengjadi salah satu penyakit yang cukup ditakuti oleh banyak orang. Oleh karena itu menjaga apa yang dimakan memainkan peran penting dalam memelihara kadar glukosa dan menjaga kondisi. Salah satu makanan yang direkomendasikan ialah okra.
Dilansir dari Boldsky, okra dianggap menjadi salah satu makanan terbaik dengan efek antidiabetika dan hipoglikemik yang membantu menurunkan kadar glukosa dalam tubuh. Ia juga memiliki sifat antihiperlipidemik untuk menghambat penyerapan kolesterol dan dengan demikian, mengurangi lemak dan lipid dalam darah.
Berikut ini cara okra membantu mengelola diabetes:
Baca juga:
1. Indeks glikemik rendah

Makanan rendah indeks glikemik direkomendasikan oleh para ahli untuk dimasukkan dalam diet diabetes. Okra memiliki indeks glikemik 20, yang berarti, konsumsi sayuran ini cenderung meningkatkan kadar glukosa dengan sangat lambat karena mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna di usus. Penderita diabetes bisa menjadikan okra sebagai menu untuk mengisi perut mereka dan juga mengontrol kadar gula darah mereka.
Baca juga:
2. Melawan penyakit ginjal

Diabetes adalah faktor risiko utama untuk penyakit ginjal. Kadar gula yang tinggi dapat merusak saraf ginjal dan menyebabkan komplikasi. Okra membantu menjaga kadar glukosa dan mencegah segala jenis kerusakan pada ginjal.
3. Mengandung serat larut

Serat makanan yang larut dianggap baik untuk penderita diabetes karena memainkan peran penting dalam pencernaan karbohidrat. Okra, yang kaya akan serat larut, memperlambat proses pencernaan dan mengurangi dampak karbohidrat pada kadar gula darah. Ini juga membantu menjaga seseorang lebih lama lebih lama dan mencegah binging yang tidak sehat. (Yni)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
