Makanan Wajib Dikonsumsi Anak di Seribu Hari Pertama Kehidupan


Tasya Kamila dan dr.Miza Dito Afrizal saat melakukan siaran virtual Johnson Parent Club Expert Class.
PERIODE emas atau 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan fase krusial dalam pertumbuhan anak. Pada masa ini, otak anak sedang berkembang sangat pesat.
Baca juga: Bunda, Ini Penyebab Suara Serak saat Hamil
Selama periode emas itu, penting bagi orangtua untuk memperhatikan nutrisi/gizi pada makanan anak. Dalam pemberiaan makanan, menurut Dokter Spesialis Anak dr. Miza Dito Afrizal, SpA, Bmedsci, MKes, orangtua harus memperhatikan nutrisi penting dan dibutuhkan anak, baik mikronutrien maupun makronutrien sehingga mencegah terjadinya malnutrisi.
"Makanan dikonsumsi anak sebaiknya mengandung empat nutrisi penting berupa karbohidrat yang merupakan sumber energi, protein (utamakan protein hewani), lemak, dan buah atau sayur dalam jumlah sedikit sebagai bentuk pengenalan kepada anak," kata dr. Miza pada Virtual Expert Class Johnson & Johnson (15/5).

Keempat nutrisi penting tersebut bisa diperoleh dari berbagai jenis makanan. Karbohidrat diperoleh dengan mengonsumsi beras, kentang, ubi, atau gandum. Sementara protein terbagi atas dua; protein nabati dari telur, daging, ayam, ikan, udang, serta protein nabati diperoleh dari tempe dan tahu.
"Minyak, mentega, dan santan dapat diberikan dalam makanan sebagai sumber lemak dan penambah kalori" ujarnya. Adapun serat didapat dari konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan.
Dr. Miza merekomendasikan pembatasan konsumsi serat pada anak-anak, terutama anak yang masih mengonsumsi MPASI (Makanan Pendamping ASI).

"Sebaiknya dibatasi karena kandungan serat yang berlebihan pada MPASI dapat menyebabkan terjadinya sembelit pada anak tersebut," tuturnya.
Selain itu, Dr. Miza mengatakan zat besi (Fe) tidak kalah pentingnya untuk mendukung tumbuh kembang dan perkembangan anak. Zat besi pada daging jauh lebih efektif dicerna dibandingkan zat besi di sayuran.
"Zat besi dalam daging diserap 20 kali lebih tinggi dari bayam (0,6 mg vs 0,03 mg,” jelas dr. Miza.
Baca juga: Diabetes Gestasional Banyak Terjadi pada Ibu Hamil
Dalam mengonsumsi makanan mengandung zat besi, terdapat beberapa hal harus diperhatikan agar tubuh dapat menyerapnya secara optimal. Ikatan Dokter Anak Indonesia merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan mengandung zat besi minimal dua kali sehari.
Saat mengonsumsi zat besi, sebaiknya ditambah konsumsi makanan mengandung vitamin C karena dapat meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan. "Hindari konsumsi susu dan teh, karena kalsium pada susu dan zat pada teh dapat menghambat penyerapan zat besi," jelasnya. (avia)
Baca juga: Ibu Hamil Dilarang Konsumsi Seafood? Ini Faktanya
Bagikan
Yudi Anugrah Nugroho
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
