Makanan Olahan Penyebab Anak Perempuan Cepat Menstruasi


Anak perempuan bisa mengalami menstruasi lebih dini. (Foto: Unsplash/Kelly Sikkema)
MerahPutih.com - Anak perempuan alami menstruasi lebih dini? Coba lihat pola makannya. Makanan apa yang dikonsumsi olehnya dapat memengaruhi waktu kedatangan menstruasinya.
Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi lulusan Universitas Indonesia dr. Devi Marischa Malik, Sp.OG memaparkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan membuat anak perempuan lebih cepat mengalami menstruasi.
Baca juga:
“Kenapa sekarang lebih cepat (menstruasi) harusnya ditanyakan ke orang tuanya bagaimana pola makan anaknya, kalau kasih makanan olahan daging seminggu 2-3 kali ya no wonder lebih cepet menstruasinya,” kata Devi dalam diskusi kesehatan yang diikuti secara daring, Minggu (21/4) seperti dilansir Antara.
Pubertas dini, lanjut Devi, bisa dialami anak perempuan berusia 7-10 tahun. Menstruasi normalnya baru datang di usia 11-12 tahun. Makanan olahan jadi penyebab menstruasi datang lebih dini karena mengandung gula tinggi.
Apabila mengalami pubertas dini, orang tua juga perlu memerhatikan payudara, rambut ketiak, tinggi badan sesuai yang berubah bersamaan dengan datangya menstruasi.
Selain itu, sambung Devi, perkembangan digital juga bisa memengaruhi berkurangnya fokus anak perempuan yang merangsang hormon menjadi cepat berkembang.
Baca juga:
“Sekarang era gadget yang mereka punya akun media sosial sendiri, mereka disuguhkan tontonan yang sebenarnya nggak bisa kita kontrol dan arus informasi yang mereka terima juga lebih cepat dan sedikit, itu nggak bisa membantu mereka untuk fokus dan konsentrasi, itu salah satu penyebabnya,” jelas Devi.
Terpenting, seorang ibu juga harus siap mengajarkan anaknya menjaga kebersihan organ kewanitaan apabila sudah menstruasi. Hal kecil seperti mencontohkannya memangkas bulu kemauan akan menjadi edukasi yang sangat baik.
“Jadi hal-hal sepele akan membekas di diri anak sembari beri edukasi, lebih baik edukasi dari orang tua sendiri kita harus cari ilmu dulu, gimana mau memberikan edukasi ke anak kalau kita sendiri belum cukup keilmuannya,” ucapnya. (ikh)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
