Macan Tutul Gunung Lawu Mati Mendadak di TSTJ Solo, BKSDA Jateng Lakukan Autopsi

Eddy FloEddy Flo - Senin, 05 Agustus 2019
 Macan Tutul Gunung Lawu Mati Mendadak di TSTJ Solo, BKSDA Jateng Lakukan Autopsi

Direktur Utama TSTJ Solo, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso (MP/Ismail)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Seekor macan tutul betina Gunung Lawu hasil konservasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah di kebun binatang Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo mati mendadak.

BKSDA Jawa Tengah langsung melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian hewan langka tersebut dengan mengirimkan organ tubuh macan tutul ke Balai Besar Veteriner Wates, Yogyakarta.

Baca Juga: Macan Tutul yang Tersisa di TNGGP Sisa 2 Ekor

Direktur Utama TSTJ Solo, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, mengungkapkan macan tutul tersebut mati mendadak di kandang pada taggal 25 Juli. Kejadian itu langsung dilaporkan ke BKSDA Jawa Tengah.

"Tim BKSDA Jawa Tengah langsung melakukan autopsi. Keberadaan macan tutul Gunung Lawu di TSTJ merupakan titipan BKSDA," ujar Bimo pada MerahPutih.Com, Senin (5/8).

Macan tutul Gunung Lawu mati mendadak
Macan tutul betina Gunung Lawu masuk perangkap yang dipasang BKSDA Jawa Tengah di lereng Gunung Lawu, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar. (MP/Ismail)

Autopsi berlangsung selama sehari untuk mengetahui penyebab kematian hewan langka itu. TSTJ sebagai lembaga konservasi, lanjut dia, dalam memelihara hewan sudah pasti menemukan hewan lahir dan mati. Manajemen sangat bijaksana dalam menyikapi kasus ini.

"Sebelum dinyatakan mati, kita salu laporkan kondisi hewan itu ke BKSDA. Dalam perawatan satwa kita juga sudah punya SOP (Standar Operasional Prosedur)," kata dia.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 BKSDA Jawa Tengah, Titi Sudaryan, mengatakan pihaknya mengirimkan organ tubuh macan tutul betina Gunung Lawu yang mati di TSTJ Solo ke Balai Besar Veteriner Wates, Yogyakarta. Organ tubuh yang dikirim ke laboratorium melipiuti hati, ginjal, paru, dan kotoran.

"Ya sampai sekarang hasil uji laboratorium organ tubuh belum keluar. Saya perkirakan satu bulan kedepan hasil autopsi keluar baru diketahui penyebab kematian macan tutul" tutur Bimo.

Ia menambahkan sebelum ditangkap macan tutul telah memangsa 26 kambing milik warga di lereng Gunung Lawu. Pertimbangan macan tutul tidak dilepas ke alam bebas karena keamanan. BKSDA Jawa Tengah akhirnya memutuskan menjadikan macan tutul tersebut sebagai hewan konservasi yang dititipkan ke TSTJ Solo.

Baca Juga: Puluhan Macan Tutul Tertangkap Kamera di TN Gunung Gede Pangrango

Sebelumnya BKSDA Jawa Tengah menangkap macan tutul setelah masuk dalam perangkap yang dipasang di lereng Gunung Lawu, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tanggal 22 Desember 2018 pukul 04.30 WIB.

BKSDA Jawa Tengah memasang perangkap itu setelah mendapatkan laporan puluhan kambing milik warga mati misterius dengan luka gigitan pada bagian leher.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, repoter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.

Baca Juga: Kerap Mangsa Ternak, Seekor Macan Tutul Ditangkap Warga Lereng Gunung Lawu

#Hewan Langka #Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) #Kawasan Wisata Gunung Lawu #Taman Safari Jateng Park
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Pendaki Gunung Lawu Asal Magetan Meninggal, Tim SAR Evakuasi
Diduga mengalami hipotermia.
Dwi Astarini - Senin, 18 Agustus 2025
Pendaki Gunung Lawu Asal Magetan Meninggal, Tim SAR Evakuasi
Indonesia
Karhutla Gunung Lawu Ancam Ekonomi dan Kesehatan, DPR Desak Penegakan Hukum
Ia mendesak evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan penanganan bencana, khususnya karhutla
Angga Yudha Pratama - Jumat, 01 Agustus 2025
Karhutla Gunung Lawu Ancam Ekonomi dan Kesehatan, DPR Desak Penegakan Hukum
Fun
Kucing Merah Kalimantan Muncul Setelah 20 Tahun, Ini Keunikan dan Ancaman terhadap Keberadaannya
Catopuma badia, kucing misterius endemik Kalimantan, terekam lagi di TN Kayan Mentarang setelah dua dekade. Ini dia keunikan, habitat, dan ancaman konservasinya!
Hendaru Tri Hanggoro - Selasa, 03 Juni 2025
Kucing Merah Kalimantan Muncul Setelah 20 Tahun, Ini Keunikan dan Ancaman terhadap Keberadaannya
Indonesia
Pendaki asal Bandung Meninggal di Gunung Lawu, Evakuasi Terkendala Cuaca
Evakuasi terkendala cuaca dan bobot korban yang mencapai 99 kilogram.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 12 Mei 2025
Pendaki asal Bandung Meninggal di Gunung Lawu, Evakuasi Terkendala Cuaca
Indonesia
Sosok Mbok Yem, ‘Penyelamat’ Pendaki di Puncak Gunung Lawu yang Kini Telah Tiada
Mbok Yem meninggal dunia pada usia 82 tahun, meninggalkan jejak kenangan yang tak tergantikan di hati para pendaki.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 24 April 2025
Sosok Mbok Yem, ‘Penyelamat’ Pendaki di Puncak Gunung Lawu yang Kini Telah Tiada
Fun
Kura-Kura Galapagos Berumur 100 Tahun Hasilkan Anak untuk Pertama Kalinya
Spesies kura-kura nan terancam punah dan berusia hampir 100 tahun ini akhirnya menjadi orangtua untuk pertama kalinya.
Dwi Astarini - Selasa, 08 April 2025
 Kura-Kura Galapagos Berumur 100 Tahun Hasilkan Anak untuk Pertama Kalinya
Dunia
Ilmuwan Ingin Bangkitkan Beruang Raksasa yang Punah Ribuan Tahun Lalu
Ilmuwan ingin bangkitkan beruang raksasa yang punah ribuan tahun lalu. Para ahli juga sudah menyusun daftar hewan punah yang bisa dibawa kembali ke dunia modern.
Soffi Amira - Selasa, 08 Oktober 2024
Ilmuwan Ingin Bangkitkan Beruang Raksasa yang Punah Ribuan Tahun Lalu
Lifestyle
Ilmuwan Temukan Gunung Bawah Laut, Tingginya 4 Kali Burj Khalifa
Ilmuwan temukan gunung bawah laut. Kemudian, tingginya empat kali dari Burj Khalifa.
Soffi Amira - Jumat, 30 Agustus 2024
Ilmuwan Temukan Gunung Bawah Laut, Tingginya 4 Kali Burj Khalifa
Indonesia
100 Hektare Hutan Gunung Lawu Wilayah Karanganyar Terbakar
Kebakaran di Gunung Lawu, wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah yang terjadi hampir sepekan belum bisa dipadamkan.
Zulfikar Sy - Sabtu, 07 Oktober 2023
100 Hektare Hutan Gunung Lawu Wilayah Karanganyar Terbakar
Indonesia
Kebakaran Gunung Lawu Meluas, Pemadaman Gunakan Water Bombing
Pemerintah setempat telah menetapkan status tanggap darurat atas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Lawu.
Zulfikar Sy - Kamis, 05 Oktober 2023
Kebakaran Gunung Lawu Meluas, Pemadaman Gunakan Water Bombing
Bagikan