Macan Tutul Gunung Lawu Mati Mendadak di TSTJ Solo, BKSDA Jateng Lakukan Autopsi


Direktur Utama TSTJ Solo, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso (MP/Ismail)
MerahPutih.Com - Seekor macan tutul betina Gunung Lawu hasil konservasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah di kebun binatang Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo mati mendadak.
BKSDA Jawa Tengah langsung melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian hewan langka tersebut dengan mengirimkan organ tubuh macan tutul ke Balai Besar Veteriner Wates, Yogyakarta.
Baca Juga: Macan Tutul yang Tersisa di TNGGP Sisa 2 Ekor
Direktur Utama TSTJ Solo, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, mengungkapkan macan tutul tersebut mati mendadak di kandang pada taggal 25 Juli. Kejadian itu langsung dilaporkan ke BKSDA Jawa Tengah.
"Tim BKSDA Jawa Tengah langsung melakukan autopsi. Keberadaan macan tutul Gunung Lawu di TSTJ merupakan titipan BKSDA," ujar Bimo pada MerahPutih.Com, Senin (5/8).
Autopsi berlangsung selama sehari untuk mengetahui penyebab kematian hewan langka itu. TSTJ sebagai lembaga konservasi, lanjut dia, dalam memelihara hewan sudah pasti menemukan hewan lahir dan mati. Manajemen sangat bijaksana dalam menyikapi kasus ini.
"Sebelum dinyatakan mati, kita salu laporkan kondisi hewan itu ke BKSDA. Dalam perawatan satwa kita juga sudah punya SOP (Standar Operasional Prosedur)," kata dia.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah 1 BKSDA Jawa Tengah, Titi Sudaryan, mengatakan pihaknya mengirimkan organ tubuh macan tutul betina Gunung Lawu yang mati di TSTJ Solo ke Balai Besar Veteriner Wates, Yogyakarta. Organ tubuh yang dikirim ke laboratorium melipiuti hati, ginjal, paru, dan kotoran.
"Ya sampai sekarang hasil uji laboratorium organ tubuh belum keluar. Saya perkirakan satu bulan kedepan hasil autopsi keluar baru diketahui penyebab kematian macan tutul" tutur Bimo.
Ia menambahkan sebelum ditangkap macan tutul telah memangsa 26 kambing milik warga di lereng Gunung Lawu. Pertimbangan macan tutul tidak dilepas ke alam bebas karena keamanan. BKSDA Jawa Tengah akhirnya memutuskan menjadikan macan tutul tersebut sebagai hewan konservasi yang dititipkan ke TSTJ Solo.
Baca Juga: Puluhan Macan Tutul Tertangkap Kamera di TN Gunung Gede Pangrango
Sebelumnya BKSDA Jawa Tengah menangkap macan tutul setelah masuk dalam perangkap yang dipasang di lereng Gunung Lawu, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tanggal 22 Desember 2018 pukul 04.30 WIB.
BKSDA Jawa Tengah memasang perangkap itu setelah mendapatkan laporan puluhan kambing milik warga mati misterius dengan luka gigitan pada bagian leher.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, repoter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.
Baca Juga: Kerap Mangsa Ternak, Seekor Macan Tutul Ditangkap Warga Lereng Gunung Lawu
Bagikan
Berita Terkait
Pendaki Gunung Lawu Asal Magetan Meninggal, Tim SAR Evakuasi

Karhutla Gunung Lawu Ancam Ekonomi dan Kesehatan, DPR Desak Penegakan Hukum

Kucing Merah Kalimantan Muncul Setelah 20 Tahun, Ini Keunikan dan Ancaman terhadap Keberadaannya

Pendaki asal Bandung Meninggal di Gunung Lawu, Evakuasi Terkendala Cuaca

Sosok Mbok Yem, ‘Penyelamat’ Pendaki di Puncak Gunung Lawu yang Kini Telah Tiada

Kura-Kura Galapagos Berumur 100 Tahun Hasilkan Anak untuk Pertama Kalinya

Ilmuwan Ingin Bangkitkan Beruang Raksasa yang Punah Ribuan Tahun Lalu

Ilmuwan Temukan Gunung Bawah Laut, Tingginya 4 Kali Burj Khalifa

100 Hektare Hutan Gunung Lawu Wilayah Karanganyar Terbakar

Kebakaran Gunung Lawu Meluas, Pemadaman Gunakan Water Bombing
