Kerap Mangsa Ternak, Seekor Macan Tutul Ditangkap Warga Lereng Gunung Lawu


Macan Tutul yang berhasil ditangkap warga lereng Gunung Lawu dan BKSDA Jateng (Foto: BKSDA Jawa Tengah)
MerahPutih.com- Hampir selama sepekan, warga lereng Gunung Lawu merasa diteror dengan kehadiran seekor macan tutul. Selain mengusik kenyamanan dan kemanan warga, macan tutul tersebut kerap memangsa ternak milik warga.
Puluhan ternak warga seperti kambing tewas dan hilang penuh misterius. Menghadapi teror macan tutul tersebut, wargapun berinisiatif memasang jebakan berkoordinasi dengan BKSDA Jawa Tengah untuk memantau pergerakan hewan buas tersebut.
Sebelumnya BKSDA Jawa Tengah (Jateng) melakukan pemasangan Kamera CCTV di sejumlah titik kaki Gunung Lawu. Benar saja, kamera tersebut terlihat jelas ada dua ekor macan tutul yang melintas di kawasan tersebut.
Seolah tak tinggal diam, warga pun membuat kadangan jebakan di sejumlah titik. Dan alhasil, Sabtu (22/12) sekitar pukul 05.00 WIB macan tutul tersebut berhasil tertangkap.

”Saat ini tim kami sedang melakukan evakuasi terhadap macan tersebut. Ada satu macan yang tertangkap dan masih dalam keadaan hidup,” jelas Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Jateng Titi Sudaryanti saat dihubungi merahputih.com.
Apa yang didapatkan ini tak lepas dari kesabaran warga dan tim dari BKSDA Jateng. Mengingat sejak awal tim BKSDA Jateng menegaskan ingin menangkap macan tutul dalam keadaan hidup, tanpa melukai sedikitpun hewan tersebut.
Setelah dilalukan evakuasi, rencanannya macan tutul tersebut akan di bawa ke TSTJ Kota Solo untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut, terkait penyebab hewan karnivora ini turun gunung.
”Tim kita akan bekerja ke Lawu, ingin melihat sebenarnya apa yang terjadi,” katanya.
Sementara itu Direktur Utama Perusahaan Daerah TSTJ Kota Solo Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso tak menampik jika sampai saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan BKSDA Jateng. Bahkan pihaknya sudah menyiapkan kandang khusus untuk macan tersebut.
”Katanya hari ini mau dibawa kesini, kami sudah siapkan kandang khusus. Namun yang jelas tidak mungkin kami campur dengan macan lainnya yang sudah ada di TSTJ,” terang dia.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Win, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Solo dan sekitarnya.
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Pesan Pembina PINTI di Hari Ibu: Kalian Adalah Ibu Bangsa
Bagikan
Berita Terkait
Pendaki Gunung Lawu Asal Magetan Meninggal, Tim SAR Evakuasi

Karhutla Gunung Lawu Ancam Ekonomi dan Kesehatan, DPR Desak Penegakan Hukum

Pekebun Kopi di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Tewas Diduga Diserang Harimau

Pendaki asal Bandung Meninggal di Gunung Lawu, Evakuasi Terkendala Cuaca

Sosok Mbok Yem, ‘Penyelamat’ Pendaki di Puncak Gunung Lawu yang Kini Telah Tiada

Harimau di Solo Safari Lahirkan 3 Anak, Diberi Nama Bantolo, Tirto, dan Maruto

Duo Harimau Langka yang Jadi Bintang di Media Sosial dan Mengguncang Thailand

Terancam Punah, Harimau Siberia Terlihat di China

Harimau Sumatra Terjebak Perangkap Warga Solok Hingga Menderita Dehidrasi Berat

Yang Bikin Harimau Jawa Diyakini Belum Punah
