Headline

Kerap Mangsa Ternak, Seekor Macan Tutul Ditangkap Warga Lereng Gunung Lawu

Eddy FloEddy Flo - Sabtu, 22 Desember 2018
Kerap Mangsa Ternak, Seekor Macan Tutul Ditangkap Warga Lereng Gunung Lawu

Macan Tutul yang berhasil ditangkap warga lereng Gunung Lawu dan BKSDA Jateng (Foto: BKSDA Jawa Tengah)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com- Hampir selama sepekan, warga lereng Gunung Lawu merasa diteror dengan kehadiran seekor macan tutul. Selain mengusik kenyamanan dan kemanan warga, macan tutul tersebut kerap memangsa ternak milik warga.

Puluhan ternak warga seperti kambing tewas dan hilang penuh misterius. Menghadapi teror macan tutul tersebut, wargapun berinisiatif memasang jebakan berkoordinasi dengan BKSDA Jawa Tengah untuk memantau pergerakan hewan buas tersebut.

Sebelumnya BKSDA Jawa Tengah (Jateng) melakukan pemasangan Kamera CCTV di sejumlah titik kaki Gunung Lawu. Benar saja, kamera tersebut terlihat jelas ada dua ekor macan tutul yang melintas di kawasan tersebut.

Seolah tak tinggal diam, warga pun membuat kadangan jebakan di sejumlah titik. Dan alhasil, Sabtu (22/12) sekitar pukul 05.00 WIB macan tutul tersebut berhasil tertangkap.

Macan Tutul di lereng Gunung Lawu
Seekor macan tutul yang berhasil ditangkap warga lereng Gunung Lawu (Foto: Warga Lawu)

”Saat ini tim kami sedang melakukan evakuasi terhadap macan tersebut. Ada satu macan yang tertangkap dan masih dalam keadaan hidup,” jelas Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Jateng Titi Sudaryanti saat dihubungi merahputih.com.

Apa yang didapatkan ini tak lepas dari kesabaran warga dan tim dari BKSDA Jateng. Mengingat sejak awal tim BKSDA Jateng menegaskan ingin menangkap macan tutul dalam keadaan hidup, tanpa melukai sedikitpun hewan tersebut.

Setelah dilalukan evakuasi, rencanannya macan tutul tersebut akan di bawa ke TSTJ Kota Solo untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut, terkait penyebab hewan karnivora ini turun gunung.

”Tim kita akan bekerja ke Lawu, ingin melihat sebenarnya apa yang terjadi,” katanya.

Sementara itu Direktur Utama Perusahaan Daerah TSTJ Kota Solo Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso tak menampik jika sampai saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan BKSDA Jateng. Bahkan pihaknya sudah menyiapkan kandang khusus untuk macan tersebut.

”Katanya hari ini mau dibawa kesini, kami sudah siapkan kandang khusus. Namun yang jelas tidak mungkin kami campur dengan macan lainnya yang sudah ada di TSTJ,” terang dia.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Win, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Solo dan sekitarnya.

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Pesan Pembina PINTI di Hari Ibu: Kalian Adalah Ibu Bangsa

#Kawasan Wisata Gunung Lawu #Harimau
Bagikan
Ditulis Oleh

radit

Radit (Solo)

Berita Terkait

Indonesia
Pendaki Gunung Lawu Asal Magetan Meninggal, Tim SAR Evakuasi
Diduga mengalami hipotermia.
Dwi Astarini - Senin, 18 Agustus 2025
Pendaki Gunung Lawu Asal Magetan Meninggal, Tim SAR Evakuasi
Indonesia
Karhutla Gunung Lawu Ancam Ekonomi dan Kesehatan, DPR Desak Penegakan Hukum
Ia mendesak evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan penanganan bencana, khususnya karhutla
Angga Yudha Pratama - Jumat, 01 Agustus 2025
Karhutla Gunung Lawu Ancam Ekonomi dan Kesehatan, DPR Desak Penegakan Hukum
Indonesia
Pekebun Kopi di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Tewas Diduga Diserang Harimau
Korban ditemukan dalam keadaan tubuh tidak utuh, sementara tubuhnya dari leher hingga kaki hilang tanpa jejak.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 27 Mei 2025
Pekebun Kopi di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Tewas Diduga Diserang Harimau
Indonesia
Pendaki asal Bandung Meninggal di Gunung Lawu, Evakuasi Terkendala Cuaca
Evakuasi terkendala cuaca dan bobot korban yang mencapai 99 kilogram.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 12 Mei 2025
Pendaki asal Bandung Meninggal di Gunung Lawu, Evakuasi Terkendala Cuaca
Indonesia
Sosok Mbok Yem, ‘Penyelamat’ Pendaki di Puncak Gunung Lawu yang Kini Telah Tiada
Mbok Yem meninggal dunia pada usia 82 tahun, meninggalkan jejak kenangan yang tak tergantikan di hati para pendaki.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 24 April 2025
Sosok Mbok Yem, ‘Penyelamat’ Pendaki di Puncak Gunung Lawu yang Kini Telah Tiada
Indonesia
Harimau di Solo Safari Lahirkan 3 Anak, Diberi Nama Bantolo, Tirto, dan Maruto
Pemberian nama berdasarkan filosofi Jawa
Frengky Aruan - Kamis, 03 April 2025
Harimau di Solo Safari Lahirkan 3 Anak, Diberi Nama Bantolo, Tirto, dan Maruto
Travel
Duo Harimau Langka yang Jadi Bintang di Media Sosial dan Mengguncang Thailand
Harimau Bengal dengan warna unik seperti Ava dan Luna, yang berusia 3 tahun, hanya ditemukan di pusat pembiakan hewan atau kebun binatang, bukan di alam liar
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 26 Desember 2024
Duo Harimau Langka yang Jadi Bintang di Media Sosial dan Mengguncang Thailand
Dunia
Terancam Punah, Harimau Siberia Terlihat di China
Menjadi bukti bahwa harimau Siberia liar telah kembali ke wilayah pedalaman Gunung Changbai setelah tiga dekade.
Dwi Astarini - Kamis, 05 Desember 2024
Terancam Punah, Harimau Siberia Terlihat di China
Indonesia
Harimau Sumatra Terjebak Perangkap Warga Solok Hingga Menderita Dehidrasi Berat
BKSDA Sumbar belum dapat memastikan berapa umur harimau berjenis kelamin betina yang terjebak perangkap buatan warga.
Wisnu Cipto - Kamis, 14 November 2024
Harimau Sumatra Terjebak Perangkap Warga Solok Hingga Menderita Dehidrasi Berat
Indonesia
Yang Bikin Harimau Jawa Diyakini Belum Punah
Harimau jawa yang bernama latin Panthera tigris sondaica merupakan hewan endemik Pulau Jawa dan tersebar luas di hutan dataran rendah, semak belukar, dan perkebunan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Maret 2024
Yang Bikin Harimau Jawa Diyakini Belum Punah
Bagikan