Mabes Polri Sebut Lemahnya Pengawasan di Bandara Picu Pemain Karantina Beraksi


Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. ANTARA/HO-Polri
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta aksi curang terkait aturan karantina diusut tuntas.
Polri menyebut, pengawasan di bandara yang lemah menjadi salah satu penyebab munculnya "pemain" karantina.
"Kasus yang pernah ditangani, kelemahannya adalah di pengawasan di bandaranya, dari mulai pintu kedatangan dia (penumpang) keluar dari pesawat ini, ada dalam tanda kutip oknum-oknum yang menyalahgunakan kewenangannya," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Rabu (2/2).
Baca Juga:
Dedi menambahkan, pelaku biasanya mendatangi penumpang pesawat yang baru datang.
"Yang bersangkutan menjemput kemudian menawarkan jasanya dan inilah yang membuat keresahan dari warga negara asing," sambungnya.
Dedi menyebut, pengawasan karantina akan dilakukan secara ketat, mulai dari keluar bandara sampai ke hotel tempat karantina.
"Kemudian juga kita antisipasi bersama dari mulai pintu keluar imigrasi itu juga dilakukan aplikasi monitoring Presisi, sampai dengan nanti pengantaran ke tempat hotel karantina tersebut, termasuk pada saat karantina, jangan sampai ada pelanggaran-pelanggaran lain," tuturnya.
Baca Juga:
Ketentuan Karantina PPLN Jadi Lima Hari Belum Diputuskan
Mantan Kapolda dan Wakapolda Kalteng ini menyebut, berkaca pada kasus yang ada, para pelaku merupakan oknum dari petugas.
Mereka menyalahgunakan kewenangan untuk membantu masyarakat tak menjalani masa karantina.
Dengan pertimbangan-pertimbangan itu, Polri dan pihak terkait lainnya akan melakukan langkah pencegahan. Semisal, pemanfaatan aplikasi monitoring presisi.
Aplikasi itu bisa mengetahui warga negara asing atau Indonesia yang tak menjalani masa karantina. Sebab, semua data tercantum di aplikasi tersebut.
"Di situ nanti akan dipotong, dari hasil komunikasi dan koordinasi dengan pihak Imigrasi tentunya sudah tidak ada lagi jalur-jalur tersebut, harus clear dari orang-orang yang mencoba memanfaatkan situasi tersebut," kata Dedi. (Knu)
Baca Juga:
Luhut Putuskan Karantina Jadi 5 Hari dan Orang Gejala Ringan Isolasi di Rumah
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Bripka Rohmat Pelindas Affan Kurniawan tak Dipecat, Hanya Disanksi Demosi 7 Tahun

Pejabat Tinggi Polri Dilantik, Komjen Syahardiantono Jabat Kabareskrim, Irjen Asep Edi Resmi Jadi Kapolda Metro Jaya

Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Alasan Pakai Robot, Polri Khawatir Anggotanya Jadi Korban di Lokasi Rawan dan Berbahaya

Mabes Polri Tak Mau Kalah dengan Negara Lain soal Penggunaan Robot untuk Tugas Kepolisian

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
