Lonjakan Kasus COVID-19 Tak Terkendali, Satgas Peringatkan Warga


Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers virtual di Graha BNPB Jakarta, Selasa (19/1/2021). ANTARA/Tangkapan layar Youtube BNPB/pri.
MerahPutih.com - Angka kasus virus corona (COVID-19) di Indonesia telah menembus angka satu juta.
Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut, angka ini sebagai gambaran laju penularan COVID-19 di Indonesia yang cukup tinggi.
"Angka ini tentunya bukanlah angka yang kecil dan mampu menggambarkan laju penularan virus yang cukup tinggi di negara kita ini," ungkap Wiku melalui video yang disiarkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (28/1).
Baca Juga:
Potong Penularan COVID-19, Anies Diberi 3 Mobil Lab PCR Corona
Wiku mengingatkan agar masyarakat tak melupakan fokus untuk menurunkan kasus aktif. Dia juga mengingatkan soal jumlah orang yang sakit.
"Kita harus benar-benar menganggap serius penanganan kasus aktif. Agar angka kesembuhan COVID-19 dapat meningkat dan menurunkan angka kematian," lanjutnya.
Wiku mengingatkan bahwa masih terdapat 166.540 orang yang masih menghadapi penyakit ini. Mereka harus mendapatkan perawatan maksimal untuk mencapai kesembuhan.

Menurut Wiku, banyak ketersediaan tempat tidur di rumah sakit (RS) tak sebanding dengan kasus yang ada.
"Ditambah jumlah tenaga kesehatan yang ada untuk berikan pelayanan intensif," ungkapnya.
Ia lantas bicara mengenai dampak pembatasan kegiatan masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
Wiku mengatakan, suatu pembatasan akan terlihat hasilnya jika sudah diterapkan lebih dari satu minggu.
Wiku pun mencontohkan PSBB yang berlangsung di DKI Jakarta.
"PSBB diperketat dilakukan setelah PSBB transisi selama 5 kali berturut-turut sejak tanggal 5 Juni sampai 13 September 2020," kata Wiku.
Baca Juga:
Wiku mengatakan, PSBB DKI ketika berlangsung selama satu minggu belum menunjukkan perubahan yang signifikan.
Hal ini, kata Wiku, membuktikan kebijakan pembatasan memerlukan waktu cukup agar memiliki dampak baik.
"Pelaksanaan intervensi ini memerlukan perpanjangan waktu untuk dapat menjadi lebih efektif, dan berkontribusi dalam bahan situasi ke arah yang lebih baik," ucapnya. (Knu)
Baca Juga:
COVID-19 Tembus di Atas 1 Juta Kasus, Haruskah Jokowi Minta Maaf?
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
