Lonjakan COVID-19 di Singapura, DPR RI desak Pemerintah Tingkatkan Surveilans

Ilustrasi (Pexels)
MerahPutih.com - Singapura melaporkan peningkatan kasus COVID-19 pada pertengahan Mei 2024. Diperkirakan jumlah orang yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 ini bakal naik signifikan pada akhir Juni mendatang. Indonesia pun perlu waspada terkait fenomena yang terjadi negara tetangga ini.
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mendesak pemerintah menyiapkan pengawasan dalam bentuk pencatatan data penyakit menular.
“Ada atau tidaknya COVID-19, pemerintah harus siap siaga apapun penyakitnya dengan meningkatkan surveilans,” ujar Rahmad di Jakarta, Rabu (22/5).
Baca juga:
Kasus COVID-19 di Singapura Meroket, Rumah Sakit Diminta Kurangi Bedah Elektif
Surveilans adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit.
Kegiatan pengamatan ini untukmemberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien.
Dengan adanya surveilans, pemerintah bisa menganalisa data penyakit menular untuk mengambil langkah kebijakan kemudian hari.
“Pemerintah dan seluruh jajaran, dan faskes meningkatkan surveilans, pencatatan data kejadian-kejadian kasus-kasus semua penyakit menular, termasuk di dalamnya COVID-19 dengan berbagai varian,” jelas Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Dia juga meminta masyarakat tak perlu khawatir dengan adanya ancaman penyebaran COVID-19 di Singapura. “Tidak perlu berlebihan menanggapi dan tidak perlu reaktif menyikapi,” tutup Rahmad Handoyo
Sekedar informari, durasi rata-rata rawat inap harian akibat COVID-19 di Singapura meningkat menjadi sekitar 250 dari 181 pada minggu sebelumnya.
Baca juga:
Sementara rata-rata kasus harian di perawatan intensif tetap rendah yaitu tiga kasus dibandingkan dua kasus pada minggu sebelumnya.
Kasus lonjakan tersebut dipicu oleh varian baru COVID-19 KP.1 dan KP.2. Hingga saat ini kedua varian tersebut mencakup lebih dari dua pertiga kasus di Singapura.
Menteri Kesehatan (Menkes) Ong Ye Kung mengatakan, gelombang ini akan mencapai puncaknya pertengahan Juni 2024.
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
