Headline

Literasi Medsos Hindarkan Paparan Radikalisme Terhadap Anak

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 25 Juli 2019
 Literasi Medsos Hindarkan Paparan Radikalisme Terhadap Anak

Pengamat yang juga mantan komisioner KPAI Maria Advianti mendesak orang tua memahami literasi media sosial (Foto: antaranews)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Media sosial dalam banyak kasus menjadi medium penyebaran radikalisme yang paling efektif. Bahkan, para pengusung paham radikal menggunakan media sosial untuk merekrut pengikutnya termasuk anak-anak.

Atas dasar itu, menurut pengamat yang juga mantan komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Maria Advianti, literasi media sosial (medsos) bagi orang tua termasuk kebutuhan penting agar bisa mendampingi anak-anak dalam memanfaatkan media sosial secara sehat dan terhindar paparan radikalisme.

Baca Juga: Ali Fauzi Ungkap WhatsApp Paling Efektif Sebarkan Paham Radikal

"Hari Anak Nasional tanggal 23 Juli hendaknya menjadi momentum untuk membentengi anak dari radikalisme dari medsos dan hal negatif lainnya," ujar Maria di Jakarta, Rabu (24/7).

Ilustrasi pendampingan orang tua terhadap anak dalam bermedia sosial
Ilustrasi (Foto: antaranews)

Lebih lanjut, ia menyebut medsos menjadi salah satu alat penyebaran paham radikal yang luar biasa.

"Anak-anak ketika mendapat informasi radikalisme, biasanya pertama penasaran, bukan takut. Justru para teroris ini memanfaatkan rasa penasaran anak-anak sehingga menggiring mereka untuk mengakses informasi yang sudah dirancang melalui medsos," jelas Maria.

Oleh karena itu, dia meminta orang tua harus ikut aktif mengikuti perkembangan medsos sehingga tidak gaptek (gagap teknologi) terhadap media tersebut.

Meski tidak secanggih sang anak, kata dia, minimal dengan aktif bermedsos, komunikasi dan pengawasan orang tua terhadap anak bisa lebih baik.

Maria mengatakan melihat ciri-ciri anak terpapar radikalisme tidak mudah, namun biasanya dengan penampilan mereka lebih mudah mendeteksinya.

Akan tetapi, katanya, secara umum radikalisme dan terorisme di Indonesia melegitimasi terhadap agama. Padahal, potensi radikalisme ada di enam agama Indonesia.

Dia mengatakan salah satu ciri yang mudah diketahui terkait dengan paparan radikalisme adalah pakaian dan perilaku.

Baca Juga: Perkuat Ideologi Pancasila Strategi Tangkal Paham Radikalisme di Kampus

"Perlu ada pemahaman terhadap masyarakat agar mereka lebih waspada, biasanya mereka tinggal di kampung, kontrakan, perumahan di pinggiran, dan tidak pemanen. Hal ini harus diwaspadai, ini peran keluarga dan masyarakat untuk mengenali orang di sekeliling mereka," katanya.

Selain itu, ujar Maria Advianti sebagaimana dilansir Antara, keluaga atau lebih khusus orang tua, memberikan perhatian saksama terhadap aktivitas anak, seperti saat mengaji atau sekolah, yang maksudnya orang tua harus selalu mengawasi pelajaran yang didapat anaknya.

"Pasalnya radikalisme bisa disusupkan melalui lagu, kisah, soal pelajaran, seperti jihad, benci kepada orang lain, dan lain-lain," tutupnya.(*)

Baca Juga: 5 Cara Kampus Mencegah Masuknya Paham Radikal

#Radikalisme #Media Sosial #Terorisme #Perlindungan Anak
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
Pertamina memberikan imbalan Rp 7 juta bagi netizen yang mengunggah citra baiknya di media sosial. Lalu, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 29 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Pertamina Kasih Duit Rp 7 Juta Buat Netizen yang Unggah Citra Baik di Media Sosial
Indonesia
Polisi Mulai Terpapar Radikalisme, As SDM Kapolri Waspadai Fenomena Polisi Cinta Sunah
As SDM Kapolri, Irjen Anwar menyoroti munculnya fenomena “Polisi Cinta Sunah” (PCS)
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polisi Mulai Terpapar Radikalisme, As SDM Kapolri Waspadai Fenomena Polisi Cinta Sunah
Indonesia
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Direktur Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai, pelaporan akun medsos yang dinilai menghina Bahlil tidak etis. Sebab, hal itu masih dalam batas wajar.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
Akun Medsos yang Hina Bahlil Dilaporkan ke Polisi, Direktur P3S: Sangat Tidak Etis
Indonesia
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
AMPG melaporkan sejumlah akun medsos yang menghina Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Polda Metro Jaya mengatakan, bahwa baru sebatas konsultasi hukum saja.
Soffi Amira - Rabu, 22 Oktober 2025
AMPG Laporkan Akun Medsos yang Hina Bahlil, Polda Metro Jaya Sebut Cuma Konsultasi
Lifestyle
RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
Adam Mosseri umumkan uji coba tampilan baru dengan tab khusus Reels dan DM
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Oktober 2025
RIP Foto! Instagram Ganti Total Tampilan, Reels dan DM Jadi 'Anak Emas'
Indonesia
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Yusril menyebut pemerintah tidak menetapkan target waktu penyelesaian, karena hal ini tidak termasuk prioritas yang harus segera dirampungkan.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 09 Oktober 2025
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Indonesia
BNPT Minta Ibu Lebih Berperan Tangkis Upaya Kelompok Radikal Rekrut Anak Muda Lewat Game Online
BNPT meminta para orang tua, khususnya para ibu, untuk lebih aktif mengawasi aktivitas digital anak-anak.
Wisnu Cipto - Kamis, 09 Oktober 2025
BNPT Minta Ibu Lebih Berperan Tangkis Upaya Kelompok Radikal Rekrut Anak Muda Lewat Game Online
Indonesia
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Senator daerah pemilihan Sulawesi Tengah itu juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, penyedia platform, dan masyarakat sipil dalam mengawal implementasi kebijakan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Indonesia
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
BNPT akan mencoba mencari korban sesulit apapun mengingat kejadiannya lebih dari 10 tahun.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
Indonesia
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Komisi I DPR mendorong kampanye agar satu orang memiliki satu akun media sosial. Sebab, akun tersebut dimanfaatkan untuk menggiring opini hingga menyebarkan hoaks.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Bagikan