LIPI: Coronavirus Lebih Lambat Mutasinya Dibanding Influenza Virus

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Kamis, 07 Mei 2020
LIPI: Coronavirus Lebih Lambat Mutasinya Dibanding Influenza Virus

Ilustrasi (Foto: pixabay/geralt)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Peneliti dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Sugiyono mengatakan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 lebih lambat mengalami mutasi dibandingkan dengan virus influenza.

"Di antara RNA virus, coronavirus sebetulnya cenderung lebih lambat mutasinya dibandingkan dengan infuenza virus," kata Sugiyono dikutip Antara, Kamis (7/5).

Baca juga:

Militer Amerika Akan Hadirkan Robot Pembunuh Virus Corona

Sugiyono menuturkan ada korelasi antara semakin pendek genom maka kecepatan mutasinya semakin tinggi. Sebaliknya, semakin panjang ukuran genom maka semakin rendah kecepatan mutasinya.

Sebagai perbandingan, ukuran genom SARS-CoV-2 isolate Wuhan Hu-1 adalah 29.903 basa sedangkan ukuran genom H1N1 influenza virus adalah kurang dari setengahnya, yaitu sekitar 13.500 basa.

"Harapannya, lebih lambatnya mutasi SARS-CoV-2 ini memang disebut potensial untuk melakukan pengembangan vaksin dengan efektivitas yang lebih tahan lama, paling tidak dibandingkan dengan influenza virus," ujarnya.

Ilustrasi (Foto: pixabay/geralt)

Pada umumnya, virus yang memiliki material genetik berupa RNA memiliki kecepatan mutasi (mutation rate) yang tinggi dibandingkan dengan virus dengan material genetik DNA atau dibandingkan dengan organisme lain seperti bakteri dan protozoa.

"Secara general mutasi virus memang bagian dari siklus hidupnya," tuturnya.

Sugiyono menuturkan mutasi belum tentu berdampak pada karakteristik virus karena ada mutasi yang tidak selalu menyebabkan virus menjadi lebih infeksius atau lebih tinggi virulensinya. Itu dinamakan "silent mutation", yang berarti mutasi memang terjadi tetapi tidak memiliki efek pada karakteristik virus.

Baca Juga:

India Wajibkan Semua Pekerja Gunakan Aplikasi Pelacak COVID-19

"Biasanya kalau mutasinya signifikan itu baru menimbulkan efek atau berpengaruh terhadap karakteristik virus tersebut," tuturnya.

Kecepatan mutasi juga menjadi pertimbangan dalam pembuatan vaksin. Bagi virus yang cepat bermutasi, maka vaksin harus ditinjau dalam jangka waktu tertentu seperti vaksin influenza. Apabila efektivitasnya turun, maka vaksin influenza perlu diperbarui agar efektif memberikan proteksi terhadap yang divaksin. (*)

#COVID-19 #Virus Corona #Pasien Corona #Penyakit Corona #Pilek
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Indonesia
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/6), mengakui ada kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Indonesia yang terkonfirmasi.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 04 Juni 2025
COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin
Bagikan