Libur Nataru, Okupansi Hotel di Yogyakarta Diprediksi Capai 90 Persen
Pihak hotel di Yogyakarta menerapkan protokol kesehatan ketat terhadap para tamu. (Foto: MP/Humas Hotel Tentrem)
MerahPutih.com - Dipangkasnya jatah cuti akhir tahun tak membuat antusiasme masyarakat Indonesia berlibur merosot.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memprediksi, tingkat okupansi hotel pada Natal dan tahun baru (nataru) mencapai 90 persen.
Ketua DPD PHRI DIY Deddy Pranawa Eryana mengatakan, tingginya antusiasme masyarakat disebabkan kebosanan setelah berbulan-bulan "mengurung diri" dalam rumah.
Baca Juga:
Peningkatan Aktivitas Merapi Turunkan Kunjungan Wisata ke Yogyakarta
“Kami optimistis (okupansi) bisa 90 persen. Hitungannya 90 persen bukan dari total kamar yang ada di sebuah hotel, tetapi dari total kamar yang diizinkan untuk dioperasionalkan pada masa pandemi yaitu 70 persen dari total kamar,” kata Deddy di Yogyakarta, Senin (7/12).
Ia memprediksi, kenaikan okupansi mulai terjadi sejak 20 Desember. Sementara puncak okupansi akan terjadi pada 28 Desember hingga 2 Januari 2020.
Hingga saat ini, lanjut Deddy, tamu yang menginap di hotel seluruh DIY masih didominasi wisatawan yang berasal dari Pulau Jawa. Paling banyak berasal dari Jawa Tengah, baru kemudian Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta.
“Tamu dari luar Pulau Jawa ke sini kebanyakan dari Sumatera seperti Lampung, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat. Ada juga dari Kalimantan Timur,” katanya.
Ia pun memastikan bahwa seluruh pelaku usaha hotel dan jasa akomodasi pariwisata akan memperketat menerapkan protokol kesehatan. Di antaranya mengingatkan tamu yang tidak menggunakan masker, mewajibkan tamu mencuci tangan, dan pemeriksaan suhu tubuh.
Pihak hotel juga wajib membatasi jumlah dan jarak duduk peserta rapat atau pihak-pihak yang menyelenggarakan acara dalam ruangan.
Dedy menegaskan, pihak hotel tak segan menolak tamu yang masih membandel.
“Kami belajar banyak dari pengalaman menerima tamu sejak Agustus hingga Oktober. Pada saat itu, masih banyak tamu yang merasa sudah nonreaktif dari hasil rapid test lalu tidak menjalankan protokol kesehatan yaitu tidak pakai masker,” katanya.
Baca Juga:
Yogyakarta Perpanjang Status Darurat Bencana COVID-19 Sampai Akhir Tahun
Sebelumnya, Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, wisatawan yang akan berkunjung ke Yogyakarta diminta memastikan kondisi kesehatannya dengan melakukan swab test atau rapid test.
“Bagi pelaku usaha jasa pariwisata juga diminta menerapkan protokol kesehatan secara disiplin, sehingga wisatawan yang datang pun merasa lebih aman dan terlindungi,” katanya. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Ketersediaan BBM Nasional Dijamin Aman Jelang Nataru, DPR Minta Masyarakat Tenang
KAI Daop 1 Jakarta Beri Diskon 30 Persen Tiket Nataru, Dorong Minat Perjalanan Akhir Tahun
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Strategi Korlantas Polri Atasi Macet dan Amankan Nataru 2025/2026
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Jebakan Diskon Harbolnas Hingga Diskon Tol: Pemerintah Siapkan Paket Komplit Nataru 2025/2026, Korlantas Sibuk Atur Strategi Anti Macet
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Pemerintah Siapkan SKB Pembatasan Angkutan Barang untuk Musim Libur Nataru dan Optimalkan 178 Terminal Penumpang Tipe A Hingga B untuk Mobilitas Masyarakat