Peningkatan Aktivitas Merapi Turunkan Kunjungan Wisata ke Yogyakarta


Destinasi wisata pantai di Gunung Kidul DIY. (Foto: MP/Pemkab Gunung Kidul)
MerahPutih.com - Peningkatan aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) turut menyebabkan penurunan kunjungan wisata di wilayah DIY.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranawa mengatakan, okupansi hotel sempat merosot setelah Merapi bergejolak.
Padahal menurut Deddy, aktivitas Merapi tidak menganggu kegiatan sehari-hari masyarakat di luar radius 5 km. Juga tidak menganggu aktivitas penerbangan di Bandara YIA maupun Adisutjipto.
Baca Juga:
"Kami sampaikan bahwa radius bahaya dari aktivitas Gunung Merapi adalah lima kilometer dari puncak sehingga wisatawan tidak perlu takut dan khawatir datang ke Yogyakarta," tegas Ketua PHRI DIY Deddy Pranawa Eryana di Yogyakarta, Selasa (2/12).
Di awal peningkatan aktivitas Merapi tamu-tamu hotel di DIY sempat melakukan pembatalan pemesanan kamar. Pembatalan mencapai 30 persen dari okupansi semula 60 persen.
Penurunan ini juga terjadi akibat melonjaknya jumlah penderita COVID-19 di Kota Budaya ini.

Ia menegaskan, lokasi wisata di luar radius lima km dari Merapi masih sangat aman dan nyaman untuk dikunjungi. Selain itu, Yogyakarta memiliki beragam destinasi wisata di luar keindahan Gunung Merapi yang telah menerapkan standar protokol kesehatan ketat.
"Masih banyak destinasi wisata kita yang jauh dari Merapi dan sama bagusnya dengan Merapi, misalnya wisata budaya Kraton dan Taman Sari, wisata sejarah ribuan candi di wilayah Sleman dan wisata keindahan pantai selatan," kata dia.
Demi mendongkrak kembali kunjungan wisata, pihaknya kini memperketat pengawasan protokol kesehatan new normal ke hotel dan destinasi wisata.
Anggota Satgas COVID-19 dari PHRI DIY rutin melaksanakan inspeksi mendadak ke hotel dan restoran untuk memastikan seluruh aturan adaptasi kebiasaan baru terpenuhi sebagai upaya pencegahan COVID-19.
Baca Juga:
Tindakan ini mulai menuai hasil. Saat ini, pemesanan kamar mulai meningkat kembali menjadi 45 persen untuk 15 November sampai pertengahan Desember 2020.
Peningkatan itu dialami hotel di sektor tengah atau pusat Kota Yogyakarta, sektor barat, selatan, dan timur DIY.
"Paling tinggi okupansi hotel di sektor tengah. Semoga saja aktivitas Merapi tidak memengaruhi kunjungan wisata liburan akhir tahun," pungkas dia. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Pendaki Viral di TikTok Nekat Masuk Kawasan Puncak Merapi Dihukum Bersihkan OWA Kalitalang

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari
