Letusan Gunung Merapi Diprediksi Seperti 14 tahun Silam


Gunung Merapi (FOTO ANTARA)
MerahPutih.com - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida memperkirakan Gunung Merapi mendekati erupsi.
Erupsi kali ini diperkirakan akan bersifat efusif atau lelehan dan diprediksi memiliki kesamaan dengan erupsi 2006.
Baca Juga
"Letusan ini tidak dapat diprediksi dan dapat terjadi sewaktu-waktu," kata Hanik di Yogyakarta, Senin (30/11)
Erupsi efusif atau lelehan merupakan erupsi yang terjadi karena letak dapur magma yang dangkal. Volume gas kecil, dan magma yang bersifat basa.
Material yang akan dikeluarkan dari erupsi ini adalah lava yang mengandung S1O2 yang rendah. Bentuk volkan yang akan dihasilkan berbentuk rounded cone.
Ia mengatakan, prediksi letusan bersifat efusif itu didapatkan berdasarkan sejumlah fakta temuan secara periodik, yang mana hingga sejauh ini tidak terpantau adanya indeks kegempaan vulkanik dalam.
Selain itu, berdasarkan data yang dihimpun dari pengamatan, gas yang dapat mempengaruhi pola erupsi telah terlepas secara berangsur-angsur dan pola kegempaan memiliki kesaman dengan pra erupsi pada 2006.
"Karena terjadinya kegempaan vulkanik dalam itu tidak ada (tidak terpantau alat). Tidak ada tekanan berlebih dari dapur magma. Pola kegempaan juga mirip 2006. Gas-gas terilis lebih dulu," katanya.

Namun tidak menutup kemungkinan akan terjadi erupsi yang bersifat eksplosif atau ledakan.
Erupsi eksplosif ini merupakan erupsi yang terjadi apabila letak dapur magma yang dalam, kemudian terdapat volume gas yang besar, dan juga magma yang bersifat masam.
Erupsi jenis ini akan memuntahkan isi Bumi yang terdiri dari piroklastik yang mengandung kandungan S1O2 tinggi yang berupa bongkah, bom, lapili, pasir, debu, dan juga abu.
Hanya saja, pihaknya memperkirakan bahwa apabila memang terjadi letusan eksplosif, maka tidak akan sebesar erupsi pada 2010.
"Kalau terjadi letusan eksplosif itu tidak sebesar tahun 2010," katanya.
Ia pun menghimbau masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan Merapi untuk tetap siaga dan memperhatikan arahan dari pemerintah setempat agar tidak terjadi korban jiwa.
“Masyarakat diminta untuk mengikuti arahan dari pemerintah setempat dan tidak terpengaruh dari informasi yang tidak jelas sumbernya,”katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menilai, meskipun perkiraan sementara bahwa erupsi Gunung Merapi akan bersifat efusif, namun dia tetap meminta seluruh komponen agar tetap siaga dan waspada, serta tidak kemudian menganggap remeh.
Sebab, erupsi Gunung Merapi pada periode sebelumnya telah memberikan pelajaran dan gambaran yang nyata tentang potensi dan ancaman bahayanya.
"Dulu ada 'bunker' bawah tanah, tapi nyatanya nggak kuat," kata Ganjar.
Sejauh ini, Ganjar yakin bahwa masyarakat di lereng Gunung Merapi sudah lebih mengerti dan memahami apa yang harus dilakukan ketika terjadi erupsi.
Di samping itu, dia juga percaya bahwa masyarakat lereng Gunung Merapi memiliki kearifan lokal tentang "Early Warning System" yang baik dan masih dipertahankan hingga saat ini.
"Saya melihat ternyata kearifan lokalnya luar biasa, kentongannya hidup lagi. 'Early Warning System' yang baik sekali. Masyarakat sudah sangat mengerti tentang kondisi Gunung Merapi dan apa yang harus segera mereka dilakukan," katanya.
Ganjar juga meminta kepada segenap komponen dan pemerintah di daerah agar dapat menggunakan hasil monitoring BPPTKG terkait perkembangan aktivitas Gunung Merapi tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan berbasis pengurangan risiko bencana.
"Kita perlu memberikan pikiran dan gambaran yang bersifat teknis, sehingga risiko bencana bisa kita kurangi," pungkasnya. (Teresa Ika/Yogyakarta)
Baca Juga
Bagikan
Patricia Pur Dara Vicka
Berita Terkait
Pendaki Viral di TikTok Nekat Masuk Kawasan Puncak Merapi Dihukum Bersihkan OWA Kalitalang

BPBD DIY Ingatkan Masyarakat Soal Status Siaga Gunung Merapi, Jangan Coba-Coba Mendaki!

Puluhan Pendaki Ilegal Gunung Merapi Diamankan Polisi, Dicegat Saat Turun

BNPB Fokus ke Tiga Gunung Berapi Ini Karena Sedang 'Aktif'

Gunung Marapi Lontarkan Abu Kelabu 1 Kilometer

Hingga Pagi Ini, Pemkab Flores Timur Catat Korban Tewas Letusan Lewotobi 8 Orang

Erupsi Merapi Picu 40 Kali Gempa, Lontarkan 21 Guguran Lava

Mentan Geser Anggaran Bantu Korban Lahar Dingin Gunung Marapi

Puluhan Orang Masih Hilang Akibat Banjir Lahar Dingin, Modifikasi Cuaca Dilakukan di Sumbar

Guguran Lava Merapi Meluncur 1,8 Km ke Arah Kali Bebeng
