LG Electronic Indonesia Terpukul 242 Karyawan Terpapar COVID-19


General Manager PT LG Electronic Indonesia Budi Hartono (kiri) saat meninjau kondisi pusat isolasi di Bapelkes Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu. (Pradita Kurniawan Syah).
MerahPutih.com - Sebanyak 242 karyawan PT LG Electronic Indonesia dikonfirmasi terpapar COVID-19. Dari jumlah tersebut, 25 orang di antaranya dirawat di rumah sakit karena menunjukkan gejala.
General Manager PT LG Electronic Indonesia, Budi Hartono mengatakan, bahwa kasus tersebut menjadi pukulan telak bagi perusahaan asal Jepang itu.
Baca Juga
Update COVID-19 Rabu (26/8): 160.165 Positif, 115.409 Sembuh
"Angkanya seperti yang disampaikan Gugus Tugas sudah benar dan dari pihak LG berterima kasih kepada Dinkes dan Polres bahwa sampai hari ini semua tindakan yang diambil selalu berkoordinasi dengan pemerintah," ujarnya di Bapelkes Cikarang Utara, Rabu (26/8)
Budi mengaku munculnya kluster baru ini membuat pihak perusahaan terpukul. Mereka pun harus menghentikan operasional pabrik dan mengalihkan fokus perusahaan ke penanganan COVID-19.
"Benar ini pukulan tapi kami akan mengelola ini sebaik mungkin, dengan arahan dari pemerintah semoga ini bisa pulih kembali," ucapnya dilansir Antara.
Budi memastikan para karyawan yang kini terkonfirmasi COVID-19 telah ditangani dengan monitoring ketat baik oleh perusahaan maupun Gugus Tugas.
"Perusahaan sejak Senin kemarin stop beroperasi, sekarang kami fokus kepada karyawan dulu, pemulihan dan perbaikan yang dilakukan, kami bisa memberikan jaminan kesehatan sebelum kembali beroperasi. Asesmen juga sangat erat. Kami harapkan akan bisa beroperasi kembali setelah kami bisa memastikan keamanan," tegasnya
Wakil Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi, Irfan Maulana menegaskan, setiap industri mempunyai kewajiban melaporkan izin operasional melakukan kegiatan industri ke Kementerian Perindustrian setiap pekan.
Langkah itu dilakukan untuk memastikan kluster yang terjadi di kawasan industri baik yang terkonfirmasi positif maupun suspek. Pelaku industri juga harus memastikan protokol kesehatan berjalan maksimal.
Baca Juga
Virus SARS di Balik Kerja Sama Bio Farma dan Perusahaan Vaksin Tiongkok
"Kemudian apa yang teman industri lakukan itu sebenarnya usaha yang sudah maksimal, protokol kesehatan sudah jalan di industri. Kemudian semua dari mulai masuk sampai katakan dia salat, makan, sudah dilakukan dengan baik protokol kesehatannya," pungkasnya. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
