Legislator Sebut Cek Kesehatan dan Makan Siang Gratis Jadi Senjata Rahasia Indonesia Menuju 2045
Antusias Warga Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas Kebayoran Baru (MP/Didik)
Merahputih.com - Anggota Komisi IX DPR RI, Cellica Nurrachadiana, menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci keberhasilan dalam mewujudkan program pengembangan sumber daya manusia dan kesetaraan gender, yang merupakan bagian dari Asta Cita Presiden RI.
Ia menekankan bahwa program cek kesehatan gratis dan makan bergizi gratis merupakan dua langkah strategis untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Cellica menjelaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia membutuhkan waktu dan komitmen jangka panjang dari semua pihak, tidak seperti pembangunan fisik yang hasilnya bisa terlihat lebih cepat.
“Kalau membangun fisik bisa dilihat hasilnya dalam waktu singkat. Tapi membangun sumber daya manusia memerlukan waktu panjang dan komitmen kuat dari semua pihak,” ujar Cellica dalam keterangannya, Jumat (8/8).
Baca juga:
Program CKG untuk Siswa SD Sertakan Pemeriksaan Perilaku Merokok
Program cek kesehatan gratis menargetkan 53 juta anak usia sekolah. Meskipun sudah berjalan, hingga 1 Agustus 2025 baru sekitar 16 juta penduduk yang terlayani.
Cellica menekankan bahwa program ini tidak boleh berhenti pada deteksi saja, namun harus dilanjutkan dengan tindakan kuratif dan rehabilitatif yang memadai.
Ia juga menyoroti perubahan fungsi puskesmas yang kini lebih fokus pada pelayanan kuratif, bukan lagi promosi kesehatan.
Cellica menilai pentingnya edukasi bagi keluarga setelah pengobatan, terutama untuk penyakit tidak menular seperti hipertensi, guna memastikan kelanjutan pengobatan.
Baca juga:
Antusias Warga Ikuti Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas Kebayoran Baru
Mengenai program makan bergizi gratis, Cellica menjelaskan bahwa targetnya adalah anak-anak dari TK hingga SMA/SMK, balita non-PAUD, serta ibu hamil dan menyusui. Program ini berada di bawah wewenang Badan Gizi Nasional.
“Kami ingin anak-anak tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan bebas dari stunting, agar benar-benar siap menyambut Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Cellica menegaskan bahwa keberhasilan kedua program ini sangat bergantung pada sinergi kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dinas kesehatan, puskesmas, dan seluruh masyarakat.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
BGN Janji Cairkan Gaji Tenaga Dapur Makan Bergizi Gratis Pekan Ini, Terlambat 6 Hari Bukan 2 Bulan
Merasa Jadi Korban selama Bertahun-tahun, 2 Guru dari Luwu Utara Terharu Usai Dapat Surat Rehabilitasi dari Prabowo
Prabowo Beri Hak Rehabilitasi bagi 2 Guru Luwu Utara, Mensesneg: Guru Harus Dilindungi, Bukan Dihukum
Indonesia - Australia Sepakati Penguatan Kerja Sama Pertahanan, Prabowo: Tetangga yang Baik Itu Penting
RDP Badan Gizi Nasional dengan Komisi IX DPR Bahas Penyerapan Anggaran Tahun 2025
BGN Akui hanya Bisa Serap Rp 29 T dari Dana Cadangan Rp 100 T yang Disiapkan Presiden
Dapur Makan Gizi Gratis Dibatasi, Hanya Maksimal Buat 2.500 Porsi
BGN Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Sudah Capai 41,2 Juta Penerima
Mentan Amran Sebut Harga Telur Mahal Adalah Berkah dari Program Makan Bergizi Gratis
Program Makan Bergizi Gratis Jangkau 42 Juta Penerima Manfaat, Tersebar di 38 Provinsi