Legislator Golkar Dorong Transformasi Pengawasan Internal Kemenkeu


Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin. Foto: Antara
MerahPutih.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah mendapat sorotan tajam dari publik seiring berbagai kasus yang menimpa lembaga negara tersebut.
Mulai dari kinerja pelayanan bea cukai di bandara, dugaan penghinaan yang dilakukan oknum pegawai Kemenkeu di media sosial, hingga dugaan transaksi mencurigakan senilai Rp349 triliun yang sempat diungkap Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Baca Juga
DPR Minta Sri Mulyani Lakukan Transformasi Digital di Kemenkeu
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Anetta Komarudin mendorong transformasi pengawasan internal di kementerian yang dipimpin Sri Mulyani tersebut.
“Rentetan kejadian ini tentu ibarat cobaan bagi Kemenkeu di bawah kepemimpinan Ibu Sri Mulyani," kata Puteri kepada wartawan di Jakarta, Selasa (28/3).
Padahal, kata Puteri, sebelumnya Kemenkeu juga sempat menuai pujian karena selama 2 (dua) tahun terakhir mampu mencapai target penerimaan pajak.
"Sayangnya, capaian ini harus tercederai oleh tindakan oknum yang menyelewengkan integritas yang berdampak pada erosi kepercayaan publik dan integritas Kemenkeu sendiri,” ujarnya.
Baca Juga
Berkaca pada berbagai kejadian ini, Puteri menilai kinerja dan kualitas pengawasan internal Kemenkeu perlu segera diperbaiki. Kemenkeu perlu segera mengevaluasi sistem untuk mengidentifikasi dimana saja celah atau loopholes yang rawan disalahgunakan.
“Selama ini Kemenkeu sudah memiliki three lines of defense. Sistem ini yang perlu digali, pada lapisan mana yang paling rentan untuk diselewengkan. Apakah dari lini pertama di level atasan langsung, atau lini kedua pada level Unit Kepatuhan Internal (UKI), atau lini ketiga di level Inspektorat Jenderal,” urai Puteri.
Ketua Bidang Keuangan dan Pasar Modal DPP Partai Golkar ini juga mendorong upaya reformasi birokrasi di Kemenkeu secara menyeluruh.
“Tidak hanya transformasi dari segi organisasi, kelembagaan, proses bisnis, dan infrastruktur. Tetapi juga penguatan dan pendisiplinan akan nilai-nilai integritas pada pilar Sumber Daya Manusia (SDM)," imbuhnya.
Dengan begitu, lanjut Puteri, pegawai Kemenkeu tetap menunjukkan kinerja positif untuk mengawal keuangan negara.
"Karena, bagaimanapun, kredibilitas Kemenkeu ini harus dipulihkan untuk mengembalikan kepercayaan publik,” tutup Puteri. (Pon)
Baca Juga
Kemenkeu Pastikan Tidak Ada Pembatasan Bawaan Baju Bekas di Bandara Soetta
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Menkeu Purbaya ‘Angkat Topi’ untuk Sri Mulyani, Dianggap Mampu Jaga Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Global

Sri Mulyani Doakan Menkeu Purbaya Diberi Kemudahan Bantu Presiden Prabowo Kelola Ekonomi Indonesia

Kini Warga Biasa, Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Minta Kehidupan Pribadinya Tak Diusik

Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Pemerintah Diminta Ambil Saham Mayoritas BCA, Komisi XI DPR: Jangan Bikin Gaduh

Tanpa Persiapan Matang dan Mitigasi, DPR Khawatir Produk Lokal Bakal Tergerus Akibat Kebijakan Impor AS

Aturan Pajak untuk Pedagang E-Commerce Berpenghasilan Rp 500 Juta ke Atas Berlaku Mulai 14 Juli 2025

Ditjen Pajak Sebut Uang ‘Setoran’ 10% Olahraga Padel Masuk ke Kas Daerah

Jadi Mitra Kerja Komisi VI dan XI DPR, Danantara Diminta Percepat Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Legislator Minta Kebijakan Co-Payment Ditinjau, Harus Utamakan Keadilan dan Perlindungan Masyarakat
