Kemenkeu Sebut Realisasi PNBP akan Melandai
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachamatarwata (kedua dari kiri) dalam acara Media Gathering Kemenkeu di Jakarta, Selasa. (ANTARA/Agatha Olivia Victoria)
MerahPutih.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mewaspadai penurunan kinerja penerimaan negara bukan pajak (PNBP) menuju akhir tahun ini, di mana per Februari 2023 PNBP berhasil tumbuh signifikan sebesar 86,6 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) menjadi Rp 86,4 triliun.
Pada dua bulan pertama 2022 harga komoditas global belum tumbuh tinggi dan baru melonjak signifikan pada pertengahan hingga akhir 2022.
Baca Juga:
"Kami mewaspadai PNBP akan melandai bahkan menurun karena pada pertengahan tahun lalu harga komoditas sangat tinggi," kata Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachamatarwata dalam acara Media Gathering Kemenkeu di Jakarta, Selasa.
Target PNBP dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 diturunkan menjadi Rp 441,4 triliun dari realisasi sementara tahun 2022 yang senilai Rp 588,3 triliun.
Isa menjelaskan, membuat proyeksi dan estimasi PNBP bukanlah perkara mudah lantaran penerimaan negara tersebut memiliki fluktuasi yang sangat tinggi, yang terutama dipengaruhi perkembangan harga komoditas minyak mentah, mineral dan batu bara (minerba), serta minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Penurunan target pada tahun ini pun turut dipengaruhi oleh proyeksi fluktuasi harga komoditas yang turun dibandingkan tahun 2022.
Fluktuasi PNBP terlihat dari rasio terhadap produk domestik bruto (PDB), dimana pada tahun 2017 mencapai 2,29 persen, tahun 2018 meningkat menjadi 2,76 persen, tahun 2019 dan 2020 menurun menjadi 2,55 persen dan 2,23 persen, tahun 2021 meningkat menjadi 2,7 persen, dan tahun 2022 melonjak menjadi 3,32 persen.
Baca Juga:
KPK Kumpulkan PNBP Rp 301 Miliar di Semester I/2022
Sementara itu untuk 2023, ia menyebutkan rasio PNBP terhadap PDB ditargetkan menurun menjadi 2,1 persen.
"Kami waspada dan tidak ingin membangun suatu ekspektasi berlebihan jadi kami coba targetkan di level 2,1 persen," tuturnya.
Meski demikian, ia mengungkapkan target tersebut tetap menjadi tantangan bagi Kemenkeu untuk tetap menjaga tren kenaikan rasio PNBP terhadap PDB.
Dengan begitu, Kemenkeu akan berusaha agar penurunan realisasi maupun rasio PNBP tidak terlalu tajam tahun ini di tengah situasi yang fluktuatif. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Menkeu Purbaya Janji Kejar Target Pajak Akhir Tahun dengan Jurus Profesional, Bukan Pakai Gaya Preman
Menkeu Purbaya Mengguncang Media Sosial: Dari Kritik Cukai Rokok Sampai Ajak Gen Z Kaya, Penilaian Positif Tembus 83,7 Persen
Pemangkasan Dana Transfer ke Jakarta Rp 15 Triliun Pengaruhi Pembangunan 5 Tahun Mendatang
Baru 2 Hari Dibuka, Hotline 'Lapor Pak Purbaya' Sudah Terima 15.933 Aduan
WA 'Lapor Pak Purbaya' Meledak! Curhat Wiraswasta Lihat Oknum Bea Cukai Bisnis di Kedai Kopi Berbaju Dinas
Utang Kereta Cepat Whoosh Jadi Sorotan, Purbaya Tegaskan Tidak Ditanggung APBN
Kepala Daerah Protes ke Menkeu Purbaya usai TKD Dipotong, DPR: Langkah Keliru dan Tidak Tepat
Anggito Abimanyu Terpilih Jadi Ketua Dewan Komisioner LPS 2025-2030, Gantikan Menkeu Purbaya
Kabar Baik Buat Kementerian dan Lembaga Negara, Kemenkeu Buka Blokir Belanja K/L Rp 168 T
Kemenkeu Ungkap Program MBG Telah Serap Anggaran Rp 13 Triliun dan Jangkau 27,7 Juta Penerima