'Lebih Baik Minta Maaf daripada Minta Izin' Jurus Pria Negeri Aing Redam 'Polda'


Joke tangkapan layar di media sosial tentang singkatan Polisi Dapur (Polda). Ist/Net
'Polda', identitas penelepon yang muncul di layar ponsel seorang kawan, sebut saja namanya Yugo. Panggilan datang sekitar pukul 23.30 WIB, ketika dia tengah asik nongkrong bersama beberapa karibnya di tempat hiburan malam Jakarta. Sigap, Yugo pun tiba-tiba langsung berdiri meninggalkan obrolan seru, bergerak cepat ke toilet mencari tempat tenang untuk menerima panggilan.
"Ngeri, tengah malam dapat panggilan dari Polda. Pasti proyek gede nih?" celutuk kawan yang lain begitu Yugo kembali sekitar 20 menit kemudian, disambut gelak tawa teman setongkrongan. Sambil tersenyum kecut, dia membalas, "Iyalah urusan hidup-mati ini. Udah dicari Polisi Dapur (Polda), gue enggak bilang tadi mau nongkrong dulu."
Baca Juga:
Jawaban yang kian memancing tawa heboh di antara kawan-kawannya. "Terus loe bilang apa tadi (ke bini)?" sambung temannya yang lain lagi, masih sambil tertawa. Yugo cepat membalas, "Masih di kantor, baliknya masih lama. Minta maaf, (alasan) mendadak ada lemburan, Bos suruh malam ini dateline harus kelar."
"Demi loe pada nih gue bohong (ke bini). Lebih baik minta maaf, daripada minta izin," imbuh Yugo, dengan senyum lebar membusungkan dada. Gelak tawa satu tongkrongan kembali pecah seraya mengangkat gelas, di saat waktu menunjukkan sudah lewat tengah malam.

Prinsip Yugo banyak ditiru kebanyakan lelaki di Negeri Aing ini dalam hubungan dengan pasangannya. Mereka berpandangan lebih simpel nanti minta maaf daripada izin dulu, untuk melakukan sesuatu yang mungkin tidak disukai dan disetujui istri. Sudah minta izin tetap dimarahi terus ujungnya tidak boleh juga, kerap menjadi dalih pria seperti Yugo mengambil jalan pintas lebih baik minta maaf setelahnya.
Baca Juga:
Apalagi buat pria beristri, kalau ada yang tidak pas maunya pasangan bisa panjang urusannya. Efeknya bisa mulai dari tidak disediakan kopi dan sarapan pagi, potong jatah uang harian, teror wajib lapor sepanjang hari, sampai diungkit dosa-dosa masa lalu. Paling berat kalau sanksinya merembet ke urusan ranjang dan harus menghadapi muka masam cemberut pasangan minimal seminggu.
Tak hanya urusan nongkrong sampai malam, dalih lebih baik minta maaf juga menjadi senjata andalan ketika telat atau lupa mengucapkan selamat hari istimewa kepada pasangan. Andy, salah satu pekerja media, mengaku beberapa kali memilih jalan minta maaf daripada minta izin sebelumnya ketika tidak bisa merayakan hari jadi atau ulang tahun pasangannya.

Lagi-lagi, kerjaan kantor menjadi alasan paling aman untuk minta maaf. Andy kerap berkilah mulai dari ada tugas liputan mendadak, dateline editan naskah banyak, sibuk seharian mengurus somasi, atau tiba-tiba diminta bos garap proyek, meskipun tahu hari ini istimewa bagi sang istri. Namun, dia memiliki trik tersendiri supaya kemarahan pasangannya tidak berlanjut-lanjut setelah minta maaf.
Baca Juga:
Kiatnya saat malam pulang ke rumah, ketika minta maaf jangan pernah dengan tangan hampa. Triknya dengan bawa bunga dan coklat, sekotak es krim beli di minimarket 24 jam untuk teman nonton drakor, atau minimal martabak anget, untuk meluluhkan hati si dia saat minta maaf. Apalagi, kata dia, kalau pulang bawa 'amplop' bilang saja 'bonus proyek' dari kantor, meskipun sebetulnya duitnya dari ATM sendiri.
"Tetap aja diomelin, cuma enggak panjang urusannya. Malah kadang-kadang dia jadi kasihan sama gue," tutur pria, yang mengaku pernah sekitar 5 kali lupa hari jadian dan ulang tahun istrinya, selama 12 tahun sejak pacaran.
Lebih baik minta maaf daripada minta izin, bukan saja ampuh meredam kemarahan 'Polda' bagi pria beristri, tetapi juga untuk yang masih pacaran. Okto, karyawan swasta perusahaan Migas di Jakarta, menerapkannya ketika pacarnya memergoki koleksi hobi mainannya terus bertambah. Cowok yang akrap disapa Botak itu memang kecanduan beli lego dan tokoh minifigure edisi terbatas yang harganya jutaan rupiah.

Saat awal pacaran, Botak masih sering meminta izin saat beli koleksi mainan baru ke pasangan. Namun, ujung-ujungnya dia kerap kali malah dinasihati mending uangnya ditabung, investasi, atau buat beli mobil. Bahkan, sang pacar pernah berkomentar koleksi mainannya kalau dirupiahkan sudah bisa buat bayar DP rumah.
Merasa hobinya tidak didukung, Okto memilih jalan minta maaf saja kalau nanti sampai ketahuan kekasihnya. Tak hanya modal minta maaf, dia juga sudah menyiapkan berbagai 'pembenaran' masuk akal. Mulai dari alasan dikasih sesama kolektor lain, beli murah di lelang, sampai bilang bukan beli tapi titipan teman.
"Terakhir (ketahuan) gue bilang ini investasi buat modal ngawinin loe," tutur pria yang sudah 3 tahun lebih menjalin kasih dengan pacarnya yang sekarang itu. Botak mengaku setelah itu pacarnya sudah mulai bisa menerima hobinya dan tidak marah-marah lagi. "Sekarang paling (dia) cuma nyindir-nyindir aja, tapi gue tetap minta maaf," imbuhnya sambil terkekeh.
Baca Juga:
Kurang Rasa Percaya
Jika ditilik secara psikologis, prinsip 'Lebih baik minta maaf daripada minta izin' setidaknya menunjukkan ada kendala komunikasi dalam hubungan dengan pasangan. Jalaluddin Rakhmat dalam buku, Psikologi Komunikasi, terbitan 2007, menjabarkan hubungan yang sehat dilandasi kepercayaan. Kurangnya kepercayaan kepada pasangan memicu komunikasi tidak efektif, mulai dari kebohongan kecil hingga 'dosa besar'.
Persepsi dini pasangannya takkan mengizinkan yang berujung pertengkaran melahirkan opsi jalan pintas lebih baik minta maaf. Padahal, belum tentu juga pasanganmu langsung marah-marah, selama alasannya masuk akal dan jelas. Bahkan, ketika meminta maaf setelahnya bukan berarti tidak mematik masalah lebih besar lagi.
Jalaluddin menekankan rasa aman kedua pihak kunci kepercayaan dalam hubungan, untuk bersikap apa adanya sesuai jadi diri masing-masing. "Dengan adanya rasa percaya, pasangan akan merasa aman untuk melakukan pengungkapan diri kepada pasangan apa adanya," tulis Pakar Komunikasi Universitas Padjajaran itu.
Mantra 'Lebih baik minta maaf daripada minta izin', mungkin memang sudah keliru sejak dalam pikiran, akibat ketidakpercayaan terhadap respons pasangan. Kekeliruan yang bisa berujung pria beristri mendapat ultimatum, tidak ada jatah 'malam jumat' seminggu tidur di sofa. Sedangkan, bagi yang masih pacaran terpaksa kembali jomlo, atau malah ditinggal kawin sama kekasih. Lelaki Negeri Aing ingat pepatah, "Sepandai-pandainya tupai lompat pasti jatuh juga!" (New)
Baca Juga:
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
