Lawan Inflasi, The Fed Kembali Naikkan Suku Bunga ke-11


Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell menghadiri konferensi pers di Washington, D.C., Amerika Serikat, pada 3 Mei 2023. ANTARA/Xinhua/Liu Jie
MerahPutih.com - Setelah menghentikan kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan bulan lalu atau semenjak sepuluh kenaikan berturut-turut sejak Maret 2022. Federal Reserve AS, kembali naikkan suku bunga.
Pada Rabu (26/7/2023) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke kisaran 5,25-5,5 persen, level tertinggi dalam lebih dari dua dekade, untuk melawan inflasi.
Baca Juga:
Inflasi Diprediksi Lambungkan Harga Jual iPhone 15 Pro Series
Ini adalah kenaikan suku bunga ke-11 sejak The Fed memulai kampanye kenaikan suku bunga yang agresif pada Maret 2022, membawa suku bunga dana federal ke level tertinggi sejak awal 2001.
"Indikator baru-baru ini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi telah berkembang pada kecepatan yang moderat. Perolehan pekerjaan telah kuat dalam beberapa bulan terakhir, dan tingkat pengangguran tetap rendah. Inflasi tetap tinggi," tulis Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).
FOMC berusaha untuk mencapai pekerjaan maksimum dan inflasi pada tingkat 2,0 persen dalam jangka panjang.
Untuk mendukung tujuan ini, komite memutuskan untuk menaikkan kisaran target suku bunga dana federal menjadi 5,25-5,50 persen.
FOMC mengatakan akan terus mengurangi kepemilikannya atas sekuritas pemerintah dan utang agensi serta sekuritas yang didukung hipotek agensi, seperti yang dijelaskan dalam rencana yang diumumkan sebelumnya.
"Komite sangat berkomitmen untuk mengembalikan inflasi ke target 2,0 persen," tambahnya.
Indikator ekonomi terbaru menunjukkan indeks harga konsumen AS melambat menjadi 3,0 persen tahun ke tahun pada Juni, terendah sejak Maret 2021, tetapi masih di atas kisaran target bank sentral sebesar 2,0 persen.
Baca Juga:
Gejolak Harga Pangan Berikan Berikan Dorongan Inflasi 1,2 Persen
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen

Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah

Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi

Strategi Sukses Jakarta Kendalikan Inflasi Jadi Kunci Stabilitas Harga Pangan dan Distribusi Efisien

Dalam 20 Bulan Terakhir Harga Emas Alami Lonjakan Tertinggi di April 2025

IMF Ramalkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Anjlok, Istana Optimis Masih akan Baik-Baik Saja

Sekjen Gerindra Sebut Megawati Ajarkan Prabowo soal Pemulihan Ekonomi

Inflasi Jakarta 2 Persen di Maret 2025, Tarif Listrik Jadi Penyumbang Terbesar

Pemerintah Didesak Percepat Stimulus untuk Meredam Dampak Gejolak Ekonomi

Pemerintah Bantah Penurunan Daya Beli Akibatkan Deflasi, Ini Karena Intervensi Pemerintah
