Kesehatan

Larutan Garam Bantu Persingkat Durasi Flu pada Anak-Anak

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 10 September 2024
Larutan Garam Bantu Persingkat Durasi Flu pada Anak-Anak

Larutan garam membantu memperpendek flu pada anak. (freepik/KamranAydinov)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - ANAK-anak memang acap terserang flu. Meski merupakan penyakit ringan, flu dapat berkembang menjadi infeksi saluran pernapasan yang parah, demam, dan menyebar ke anggota keluarga lainnya. Inilah yang memicu kekhawatiran orangtua.

Namun, sebuah studi terbaru menunjukkan obat cepat bisa memperpendek durasi flu sekaligus mengurangi risiko penularan.

Seperti dilansir Medical Daily, studi terbaru yang dipresentasikan di Kongres European Respiratory Society (ERS) di Wina, Austria, menemukan penggunaan tetes garam nasal dapat mengurangi durasi flu pada anak-anak hingga dua hari.

"Anak-anak mengalami 10 hingga 12 infeksi saluran pernapasan atas, yang kita sebut flu, per tahun. Itu berdampak besar pada mereka dan keluarga mereka. Ada obat untuk meredakan gejala, seperti parasetamol dan ibuprofen, tetapi tidak ada perawatan yang dapat membuat flu sembuh lebih cepat," kata Profesor Steve Cunningham dari Child Life and Health, University of Edinburgh, UK, yang mempresentasikan studi tersebut.

Baca juga:

Enam Vitamin Ini Bisa Halau Influenza



Larutan garam, seperti irigasi hidung dan berkumur, merupakan pengobatan umum yang direkomendasikan untuk flu. Para peneliti memutuskan untuk menguji manfaat klinis larutan garam nasal dalam uji coba yang melibatkan 407 anak di bawah usia enam tahun. Dari 407 peserta, 301 anak terkena flu selama studi.

Ketika anak-anak mengalami flu, setengah dari orangtua diajari cara membuat tetes hidung garam dan menerapkannya pada anak-anak mereka. Dosisnya ialah tiga tetes per lubang hidung, setidaknya empat kali sehari. Sementara itu, setengah lainnya memberikan perawatan biasa kepada anak-anak.

Peneliti mendapati anak-anak yang menggunakan tetes hidung garam mengalami gejala flu selama rata-rata enam hari, sedangkan anak-anak yang mendapat perawatan biasa mengalami gejala selama delapan hari. “Anak-anak yang menerima tetes hidung garam juga memerlukan obat yang lebih sedikit selama sakit mereka," kata Cunningham.

Selama uji coba, 82 persen orangtua mengatakan tetes hidung membantu anak sembuh lebih cepat dan 81 persen mengatakan mereka akan menggunakan tetes hidung di masa depan.

Cara kerja larutan garam ialah dengan membantu melawan virus di saluran napas. Garam mengandung natrium dan klorida. Sel-sel di hidung dan tenggorokan menggunakan klorida untuk membuat asam hipoklorit yang membantu melawan virus.

“Memberikan tambahan klorida kepada sel-sel lapisan akan membantu sel-sel memproduksi lebih banyak asam hipoklorit. Zat itu membantu menekan replikasi virus, mengurangi durasi infeksi virus sekaligus gejalanya,” jelas Cunningham.(*)

Baca juga:

Waspada Infeksi Telinga saat Anak Pilek

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Bagikan