Relasi

Ladies, Jangan Bermental Ditraktir Pria Terus Dong

annehsannehs - Jumat, 27 November 2020
Ladies, Jangan Bermental Ditraktir Pria Terus Dong

Apa pria harus selalu membayar? (Foto: Wake Up Your Mind)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

KARENA perannya yang identik dengan kepala keluarga, pria biasanya dianggap harus selalu membayar ketika berkencan. Bahkan, sebagian perempuan pun menjadikan fenomena ini sebagai patokan apakah sang pria benar-benar menyukainya atau tidak.

Ketika pria membayari perempuan, artinya ia menyukainya. Dan semakin banyak uang yang dikeluarkan berkaitan dengan seberapa suka ia terhadap sang perempuan. Apa kamu setuju?

Dulu, laki-laki harus selalu membayar ketika berkencan. (Foto- the list)
Dulu, laki-laki harus selalu membayar ketika berkencan. (Foto- the list)

Mari kilas balik tentang sejarah perkencanan. Dulu, pria biasanya selalu bertanggungjawab untuk mengeluarkan uang ketika berkencan. Para perempuan pun biasanya tidak bekerja dan dibiayai oleh keluarganya sampai ia dewasa dan menikah.

Stigma yang menjamur adalah pria yang mencari nafkah, perempuan tidak bekerja dan hanya mengurus kebutuhan rumah tangga. Zaman dulu, stigma ini sangat amat wajar dan diterima oleh masyarakat.

Baca juga:

Makna Berkencan 100 tahun lalu vs. Sekarang

Lain halnya dengan sekarang. Di era kontemporer, para perempuan sudah mendapatkan edukasi dan kesempatan bekerja yang tidak kalah dengan kaum pria. Tidak ada gender yang lebih dominan dan para perempuan pun banyak yang menjadikan karir sebagai dedikasi utama dalam hidup mereka.

Artinya, para perempuan sudah bisa menghidupi dirinya sendiri dari hasil jerih payah mereka. Lantas, apa pria masih harus terus membayar atau mentraktir ketika kencan?

Apa pria harus selalu membayar? (Foto- Wake Up Your Mind)
Apa pria harus selalu membayar? (Foto: Wake Up Your Mind)

Sebenarnya, tidak ada hal yang benar atau salah mengenai hal ini. Terkadang, beberapa pria masih merasa bertanggungjawab untuk mengurus segala pengeluaran selama berkencan. Bisa jadi, mereka dibesarkan dengan keadaan sang ayah menjadi satu-satunya tulang punggung. Sehingga mereka diajarkan untuk selalu mengeluarkan uang ketika berkencan.

Bukan hal yang tidak mungkin juga bila pria merasa kurang maskulin atau gentle ketika mereka membiarkan perempuan untuk membayar.

Baca juga:

7 Tanda Bahwa Kamu Telah Menemukan Sang Belahan Jiwa

Di sisi lain, tidak semua perempuan merasa senang jika pria selalu membayari mereka saat berkencan. Ada sebagian perempuan yang merasa bahwa ia tidak bisa 'dibeli' menggunakan uang, atau barang, atau makan malam di restoran mewah.

Perempuan yang bayar sendiri atau bahkan membayari pria pun bisa memberikan kesan bahwa perempuan itu setara dan ingin mematahkan stigma pria bisa berkuasa atau seenaknya karena selalu mengeluarkan uang.

Lantas, salahkah jika perempuan suka dibayari pria 100 persen? Salahkah jika perempuan tidak suka dibayari? Atau salahkah jika pria tidak membayari perempuan, atau 100 persen dibayari perempuan? Semua individu memiliki pandangan yang berbeda, sehingga tidak ada pakem yang benar mengenai hal ini.

Sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius, ada baiknya untuk membahas tentang hal ini terlebih dulu kepada gebetan atau pacar kamu. Sebagai perempuan bekerja, saya merasa suatu hubungan romantis yang kuat terjadi saat kekuasaan didistribusikan secara merata, dan keduanya bisa saling menghormati satu sama lain.

Diskusikan masalah keuangan dengan pasangan. (Foto- Immaculate Prep School)
Diskusikan masalah keuangan dengan pasangan. (Foto: Immaculate Prep School)

Di sisi lain, rasanya tidak etis jika mengharuskan pria mentraktir hanya karena ia 'pria'. Jika melakukan ini, saya merasa seolah-olah saya ikut serta dalam mempertahankan stigma pria adalah si pemegang kendali dan perempuan dipandang tidak berdaya dan tidak bisa bekerja.

Lalu bagaimana jika para pria memaksa untuk selalu membayari ketika kencan? Ya, kasus ini juga sering terjadi, sang pria tidak membiarkan pasangannya untuk keluar uang sepeser pun. Ketika berada di posisi ini, biasanya saya suka memberikan surprise berupa barang atau makanan sebagai hadiah.

Nah, Ladies, beranikah kamu mentraktir pria ketika kencan nanti? (shn)

Baca juga:

Ketahui 5 Tipe Cowok di Kencan Online

#November Berani Baru #Relasi #Pria #Perempuan #Pasangan #Pasangan Suami Istri
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Berita Terkait

Indonesia
Puan Maharani Sebut Keterwakilan Perempuan di DPR Pecahkan Rekor
Menurutnya, perempuan berhak memegang jabatan publik dan negara di semua tingkatan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 15 Agustus 2025
Puan Maharani Sebut Keterwakilan Perempuan di DPR Pecahkan Rekor
Indonesia
Legislator Ingatkan Pentingnya Fasilitas Pendukung untuk Pemenuhan Hak-Hak Pekerja Perempuan
Daycare adalah investasi jangka panjang untuk meningkatkan produktivitas dan loyalitas pekerja perempuan
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Juli 2025
Legislator Ingatkan Pentingnya Fasilitas Pendukung untuk Pemenuhan Hak-Hak Pekerja Perempuan
Indonesia
Jangan Terbawa Arus Budaya Barat, Menag Minta Pasangan di Indonesia segera Menikah
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, meminta pasangan di Indonesia untuk segera menikah. Ia heran jika masih ada yang lebih memilih kumpul kebo.
Soffi Amira - Minggu, 06 Juli 2025
Jangan Terbawa Arus Budaya Barat, Menag Minta Pasangan di Indonesia segera Menikah
Berita Foto
Deretan Tokoh Perempuan Indonesia Raih Penghargaan RA Kartini Award 2025
Ketua Umum Pita putih Indonesia Giwo Rubianto Wiyogo (kanan) menerima penghargaan RA Kartini Award 2025 Kategori Inspiring Women in Empowering Women dari CEO Transmedia, Atiek Nur Wahyuni dalam malam anugerah RA Kartini Award 2025 di Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 26 Juni 2025
Deretan Tokoh Perempuan Indonesia Raih Penghargaan RA Kartini Award 2025
Berita Foto
Kolaborasi Bangun Kota Jakarta jadi Kota Global Ramah Anak dan Perempuan
Anak-anak bermain di RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak) Sambas Asri, Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 25 Juni 2025
Kolaborasi Bangun Kota Jakarta jadi Kota Global Ramah Anak dan Perempuan
Indonesia
Ibu Rumah Tangga Jadi Target Rekrutan Sindikat Narkoba, Dari Kurir Sampai Jadi Bos
Keterlibatan kaum perempuan itu awalnya dimulai dari peran sebagai kurir yang dianggap aman sindikat karena minim kecurigaan aparat.
Wisnu Cipto - Selasa, 24 Juni 2025
Ibu Rumah Tangga Jadi Target Rekrutan Sindikat Narkoba, Dari Kurir Sampai Jadi Bos
Fun
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Love scamming merupakan jenis kejahatan digital yang ramai terjadi sejak 2017.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 20 Juni 2025
Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya
Lifestyle
4 Zodiak yang Paling Cocok Jadi Pasangan Gemini, Bakal Saling Menghargai
Empat zodiak ini cocok menjadi pasangan Gemini. Bahkan, hubungannya akan penuh dengan petualangan hingga romantis.
Soffi Amira - Rabu, 11 Juni 2025
4 Zodiak yang Paling Cocok Jadi Pasangan Gemini, Bakal Saling Menghargai
Berita Foto
Unilever Indonesia Luncurkan Program Pemberdayaan UMKM Perempuan dan Disabilitas
Founder of Alunjiva Indonesia, Nicky Clara (tengah) dan Head of Communication sekaligus Chair of Equity, Diversity & Inclusion (ED&I) Board Unilever Indonesia, Kristy Nelwan (kanan) saat peluncuran Program Pemberdayaan UMKM Perempuan dan Disabilitas di Jakarta, Rabu (4/5/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 04 Juni 2025
Unilever Indonesia Luncurkan Program Pemberdayaan UMKM Perempuan dan Disabilitas
Indonesia
Rakernas dan Rapimnas GAMKI, Komitmen Advokasi Isu Perempuan
Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) diajak ikut membangun Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Dwi Astarini - Jumat, 30 Mei 2025
Rakernas dan Rapimnas GAMKI, Komitmen Advokasi Isu Perempuan
Bagikan