Ladies, Jangan Bermental Ditraktir Pria Terus Dong


Apa pria harus selalu membayar? (Foto: Wake Up Your Mind)
KARENA perannya yang identik dengan kepala keluarga, pria biasanya dianggap harus selalu membayar ketika berkencan. Bahkan, sebagian perempuan pun menjadikan fenomena ini sebagai patokan apakah sang pria benar-benar menyukainya atau tidak.
Ketika pria membayari perempuan, artinya ia menyukainya. Dan semakin banyak uang yang dikeluarkan berkaitan dengan seberapa suka ia terhadap sang perempuan. Apa kamu setuju?

Mari kilas balik tentang sejarah perkencanan. Dulu, pria biasanya selalu bertanggungjawab untuk mengeluarkan uang ketika berkencan. Para perempuan pun biasanya tidak bekerja dan dibiayai oleh keluarganya sampai ia dewasa dan menikah.
Stigma yang menjamur adalah pria yang mencari nafkah, perempuan tidak bekerja dan hanya mengurus kebutuhan rumah tangga. Zaman dulu, stigma ini sangat amat wajar dan diterima oleh masyarakat.
Baca juga:
Lain halnya dengan sekarang. Di era kontemporer, para perempuan sudah mendapatkan edukasi dan kesempatan bekerja yang tidak kalah dengan kaum pria. Tidak ada gender yang lebih dominan dan para perempuan pun banyak yang menjadikan karir sebagai dedikasi utama dalam hidup mereka.
Artinya, para perempuan sudah bisa menghidupi dirinya sendiri dari hasil jerih payah mereka. Lantas, apa pria masih harus terus membayar atau mentraktir ketika kencan?

Sebenarnya, tidak ada hal yang benar atau salah mengenai hal ini. Terkadang, beberapa pria masih merasa bertanggungjawab untuk mengurus segala pengeluaran selama berkencan. Bisa jadi, mereka dibesarkan dengan keadaan sang ayah menjadi satu-satunya tulang punggung. Sehingga mereka diajarkan untuk selalu mengeluarkan uang ketika berkencan.
Bukan hal yang tidak mungkin juga bila pria merasa kurang maskulin atau gentle ketika mereka membiarkan perempuan untuk membayar.
Baca juga:
7 Tanda Bahwa Kamu Telah Menemukan Sang Belahan Jiwa
Di sisi lain, tidak semua perempuan merasa senang jika pria selalu membayari mereka saat berkencan. Ada sebagian perempuan yang merasa bahwa ia tidak bisa 'dibeli' menggunakan uang, atau barang, atau makan malam di restoran mewah.
Perempuan yang bayar sendiri atau bahkan membayari pria pun bisa memberikan kesan bahwa perempuan itu setara dan ingin mematahkan stigma pria bisa berkuasa atau seenaknya karena selalu mengeluarkan uang.
Lantas, salahkah jika perempuan suka dibayari pria 100 persen? Salahkah jika perempuan tidak suka dibayari? Atau salahkah jika pria tidak membayari perempuan, atau 100 persen dibayari perempuan? Semua individu memiliki pandangan yang berbeda, sehingga tidak ada pakem yang benar mengenai hal ini.
Sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius, ada baiknya untuk membahas tentang hal ini terlebih dulu kepada gebetan atau pacar kamu. Sebagai perempuan bekerja, saya merasa suatu hubungan romantis yang kuat terjadi saat kekuasaan didistribusikan secara merata, dan keduanya bisa saling menghormati satu sama lain.

Di sisi lain, rasanya tidak etis jika mengharuskan pria mentraktir hanya karena ia 'pria'. Jika melakukan ini, saya merasa seolah-olah saya ikut serta dalam mempertahankan stigma pria adalah si pemegang kendali dan perempuan dipandang tidak berdaya dan tidak bisa bekerja.
Lalu bagaimana jika para pria memaksa untuk selalu membayari ketika kencan? Ya, kasus ini juga sering terjadi, sang pria tidak membiarkan pasangannya untuk keluar uang sepeser pun. Ketika berada di posisi ini, biasanya saya suka memberikan surprise berupa barang atau makanan sebagai hadiah.
Nah, Ladies, beranikah kamu mentraktir pria ketika kencan nanti? (shn)
Baca juga:
Bagikan
annehs
Berita Terkait
Puan Maharani Sebut Keterwakilan Perempuan di DPR Pecahkan Rekor

Legislator Ingatkan Pentingnya Fasilitas Pendukung untuk Pemenuhan Hak-Hak Pekerja Perempuan

Jangan Terbawa Arus Budaya Barat, Menag Minta Pasangan di Indonesia segera Menikah

Deretan Tokoh Perempuan Indonesia Raih Penghargaan RA Kartini Award 2025

Kolaborasi Bangun Kota Jakarta jadi Kota Global Ramah Anak dan Perempuan

Ibu Rumah Tangga Jadi Target Rekrutan Sindikat Narkoba, Dari Kurir Sampai Jadi Bos

Cegah Modus Love Scamming, Kenali Ciri-cirinya

4 Zodiak yang Paling Cocok Jadi Pasangan Gemini, Bakal Saling Menghargai

Unilever Indonesia Luncurkan Program Pemberdayaan UMKM Perempuan dan Disabilitas

Rakernas dan Rapimnas GAMKI, Komitmen Advokasi Isu Perempuan
