Kuras Hasil Laut Indonesia, TNI-AL Tangkap Nelayan Asal Vietnam
KRI Halasan 630 (Shipspotting)
Merahputih.com - Kapal Republik Indonesia Halasan-630, salah satu satuan kapal cepat Komando Armada I berhasil menangkap nelayan Vietnam di perairan Natuna, Kepulauan Riau.
Panglima Komando Armada I, Laksamana Muda TNI Yudo Margono mengatakan, kapal asing itu melakukan kegiatan ilegal di perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) di perairan Natuna.
"Unsur BKO Guskamla Koarmada I berhasil menangkap satu kapal ikan asing asal Vietnam di Perairan ZEEI Natuna, Selasa (29/5)," kata Yudo, rabu (30/5).
Penangkapan dilakukan petugas Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Koarmada I patroli di perairan ZEEI Natuna Utara. Saat itu, mereka melihat kapal ikan sedang melakukan kegiatan penangkapan dan pengangkutan ikan.
Saat ditangkap, Kapal berbendera asing itu dalam posisi 06' 29' 100 U - 107' 25' 00' T. Wilayah itu masih masuk kedalam pengelolaan perikanan Indonesia. Berdasarkan hasil pengawasan petugas, Komandan KRI Halasan-630 Letkol Laut (P) Sandy memerintahkan prajuritnya untuk melaksanakan prosedur pengejaran, penangkapan dan penyelidikan. Kemudian petugas melakukan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap kapal ikan berbendera Vietnam tersebut.
"Setelah dilaksanakan pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen kapal ikan asing tersebut, tidak memiliki dokumen kapal, dokumen muatan serta dokumen personel," ucapnya dikutip Antara.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, Yudo menduga kapal tersebut melanggar Undang-Undang RI Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan. Atas pelanggaran tersebut, maka kapal ikan asal Vietnam itu dibawa oleh KRI Halasan-630. Mesin kapal itu bahkan sempat disabotase ABK kapal, dengan cara merusaknya sehingga tidak dapat berlayar. "Akibatnya, kapal itu dikawal dengan cara ditunda oleh KRI Halasan-630 menuju Lanal Ranai dalam rangka penyelidikan lebih lanjut," katanya.
Penangkapan ini menunjukkan aksi nelayan asing belum berhenti. Karena itu, petugas tidak boleh lengah, dan tetap melakukan pengawasan secara intensif, terutama di kawasan perbatasan. Dengan masih ditemukannya kapal-kapal nelayan asing yang beroperasi melaksanakan penangkapan dan pengangkutan ikan di Laut Natuna (ZEEI) ini, maka Koarmada I akan tetap komitmen dalam meningkatkan perhatian dan intensitas patroli laut.
"Baik dengan menggunakan unsur KRI maupun pesawat udara untuk menegakkan kedaulatan negara di wilayah perairan Laut Natuna," katanya. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Wagub Kalbar Gandeng Imigrasi Buru 15 WNA China Penyerang TNI di Area Tambang Ketapang
Duduk Perkara Belasan WNA China Serang TNI Pakai Parang di Ketapang Versi Kodam XII/Tanjungpura
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
KRI Semarang-594 Pembawa Logistik Korban Bencana Sumatra Mulai Bersandar, Bantuan Didistribusikan Pakai Helikopter
Viral Beras Bantuan TNI Jatuh Berceceran dari Helikopter dan Dipungut Korban Bencana, Begini Penjelasan Panglima TNI
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim
Empat Syarat Wajib Jenderal Bintang Tiga Pimpin Misi Gaza, Apa Saja?
Armada Tempur Laut Bertambah, TNI AL Siap Sambut KRI Prabu Siliwangi
TNI AL: Kapal Selam Otonomous Bukti Kemajuan Teknologi Dalam Negeri
Pemerintah Bakal Produksi 30 Unit Kapal Selam Nirawak, Jaga Choke Point Perairan Indonesia