Kuras Hasil Laut Indonesia, TNI-AL Tangkap Nelayan Asal Vietnam

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Kamis, 31 Mei 2018
Kuras Hasil Laut Indonesia, TNI-AL Tangkap Nelayan Asal Vietnam

KRI Halasan 630 (Shipspotting)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Kapal Republik Indonesia Halasan-630, salah satu satuan kapal cepat Komando Armada I berhasil menangkap nelayan Vietnam di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Panglima Komando Armada I, Laksamana Muda TNI Yudo Margono mengatakan, kapal asing itu melakukan kegiatan ilegal di perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) di perairan Natuna.

"Unsur BKO Guskamla Koarmada I berhasil menangkap satu kapal ikan asing asal Vietnam di Perairan ZEEI Natuna, Selasa (29/5)," kata Yudo, rabu (30/5).

Penangkapan dilakukan petugas Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Koarmada I patroli di perairan ZEEI Natuna Utara. Saat itu, mereka melihat kapal ikan sedang melakukan kegiatan penangkapan dan pengangkutan ikan.

Saat ditangkap, Kapal berbendera asing itu dalam posisi 06' 29' 100 U - 107' 25' 00' T. Wilayah itu masih masuk kedalam pengelolaan perikanan Indonesia. Berdasarkan hasil pengawasan petugas, Komandan KRI Halasan-630 Letkol Laut (P) Sandy memerintahkan prajuritnya untuk melaksanakan prosedur pengejaran, penangkapan dan penyelidikan. Kemudian petugas melakukan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap kapal ikan berbendera Vietnam tersebut.

KRI Halasan 630 (shutterstock)

"Setelah dilaksanakan pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen kapal ikan asing tersebut, tidak memiliki dokumen kapal, dokumen muatan serta dokumen personel," ucapnya dikutip Antara.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, Yudo menduga kapal tersebut melanggar Undang-Undang RI Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan. Atas pelanggaran tersebut, maka kapal ikan asal Vietnam itu dibawa oleh KRI Halasan-630. Mesin kapal itu bahkan sempat disabotase ABK kapal, dengan cara merusaknya sehingga tidak dapat berlayar. "Akibatnya, kapal itu dikawal dengan cara ditunda oleh KRI Halasan-630 menuju Lanal Ranai dalam rangka penyelidikan lebih lanjut," katanya.

Penangkapan ini menunjukkan aksi nelayan asing belum berhenti. Karena itu, petugas tidak boleh lengah, dan tetap melakukan pengawasan secara intensif, terutama di kawasan perbatasan. Dengan masih ditemukannya kapal-kapal nelayan asing yang beroperasi melaksanakan penangkapan dan pengangkutan ikan di Laut Natuna (ZEEI) ini, maka Koarmada I akan tetap komitmen dalam meningkatkan perhatian dan intensitas patroli laut.

"Baik dengan menggunakan unsur KRI maupun pesawat udara untuk menegakkan kedaulatan negara di wilayah perairan Laut Natuna," katanya. (*)

#TNI AL #Pencurian Ikan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Wagub Kalbar Gandeng Imigrasi Buru 15 WNA China Penyerang TNI di Area Tambang Ketapang
Peristiwa ini meletus di area operasional PT Sultan Rafli Mandiri pada Minggu (14/12)
Angga Yudha Pratama - Rabu, 17 Desember 2025
Wagub Kalbar Gandeng Imigrasi Buru 15 WNA China Penyerang TNI di Area Tambang Ketapang
Indonesia
Duduk Perkara Belasan WNA China Serang TNI Pakai Parang di Ketapang Versi Kodam XII/Tanjungpura
Akibat amuk massa tersebut, kendaraan operasional perusahaan mengalami kerusakan parah
Angga Yudha Pratama - Rabu, 17 Desember 2025
Duduk Perkara Belasan WNA China Serang TNI Pakai Parang di Ketapang Versi Kodam XII/Tanjungpura
Indonesia
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Selain kapal perang, Kamboja, Laos, Thailand, dan Timor Leste juga berpartisipasi dengan mengirimkan Augmented Staff dalam latihan maritim ini.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 10 Desember 2025
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Indonesia
KRI Semarang-594 Pembawa Logistik Korban Bencana Sumatra Mulai Bersandar, Bantuan Didistribusikan Pakai Helikopter
TNI AL juga mengerahkan KRI rumah sakit untuk menyediakan layanan kesehatan dan pengobatan gratis bagi para korban banjir
Angga Yudha Pratama - Kamis, 04 Desember 2025
KRI Semarang-594 Pembawa Logistik Korban Bencana Sumatra Mulai Bersandar, Bantuan Didistribusikan Pakai Helikopter
Indonesia
Viral Beras Bantuan TNI Jatuh Berceceran dari Helikopter dan Dipungut Korban Bencana, Begini Penjelasan Panglima TNI
Insiden terkendala oleh kabel
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 Desember 2025
Viral Beras Bantuan TNI Jatuh Berceceran dari Helikopter dan Dipungut Korban Bencana, Begini Penjelasan Panglima TNI
Indonesia
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim
Komisi I berencana melakukan kunjungan ke wilayah-wilayah tugas prioritas
Angga Yudha Pratama - Kamis, 27 November 2025
DPR Sebut Mengirim TNI ke Gaza Tanpa Jaminan Kesejahteraan Keluarga yang Ditinggalkan Merupakan Keputusan Zolim
Indonesia
Empat Syarat Wajib Jenderal Bintang Tiga Pimpin Misi Gaza, Apa Saja?
Syarat utamanya adalah pengalaman operasi gabungan dan diplomasi militer
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 November 2025
Empat Syarat Wajib Jenderal Bintang Tiga Pimpin Misi Gaza, Apa Saja?
Indonesia
Armada Tempur Laut Bertambah, TNI AL Siap Sambut KRI Prabu Siliwangi
Para prajurit akan diberangkatkan ke Italia pada akhir November tahun ini untuk menjalani pelatihan singkat tentang KRI Prabu Siliwangi
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 12 November 2025
Armada Tempur Laut Bertambah, TNI AL Siap Sambut KRI Prabu Siliwangi
Indonesia
TNI AL: Kapal Selam Otonomous Bukti Kemajuan Teknologi Dalam Negeri
Kehadiran KSOT juga menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara pionir pengguna KSOT di kawasan Asia.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 12 November 2025
TNI AL: Kapal Selam Otonomous Bukti Kemajuan Teknologi Dalam Negeri
Indonesia
Pemerintah Bakal Produksi 30 Unit Kapal Selam Nirawak, Jaga Choke Point Perairan Indonesia
Kapal selam otonom ini secara fisik berukuran mini tanpa awak manusia, digerakkan motor penggerak listrik dengan sistem navigasi sementara ini memakai sinyal internet.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Produksi 30 Unit Kapal Selam Nirawak, Jaga Choke Point Perairan Indonesia
Bagikan