Kunyit Bisa Bantu Pengobatan Nyeri Lutut


Meredakan nyeri akibat osteoartritis lutut. (Foto: Unsplash/hue12 photography)
KUNYIT, bumbu berwarna cerah yang umum dipakai sebagai rempah pada makanan dan ada kaitannya dengan akar jahe. Menurut penelitian kecil yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine, ternyata mampu meredakan nyeri akibat osteoartritis lutut lebih baik daripada plasebo.
Para peneliti dari University of Tasmania di Australia mempelajari 70 responden berusia di atas 40 tahun dengan osteoartritis lutut. Secara acak para responden dibagi dalam dua kelompok. Separuh pasien menerima dua kapsul dengan total 1000 mg kunyit setiap hari selama 12 minggu. Sementara separuh lainnya menerima plasebo.
Baca juga:

Mereka menemukan bahwa pasien yang mengonsumsi kunyit, merasa nyeri lututnya jauh berkurang secara keseluruhan pada akhir penelitian. Mereka merasakan fungsi lutut yang lebih baik dan rasa sakit yang lebih berkurang selama mengonsumsi kunyit. Hasil dari penggunaan kunyit itu membuat empat respondennya menghentikan atau mengurangi obat penghilang rasa sakit. Kemudain tidak ada pasien yang mengonsumsi kunyit melaporkan adanya efek samping.
Melansir laman Insider, sayangnya kunyit tidak efektif untuk mengobati aspek lain dari osteoartritis lutut. Seperti fungsi fisik lutut, penumpukan cairan, atau kesehatan tulang rawan lutut.
Kunyit telah lama digunakan dalam teknik pengobatan di Tiongkok dan Ayurveda untuk mengobati radang sendi. Para peneliti menemukan bahwa bahan aktif, senyawa yang disebut kurkumin, memiliki sifat anti-inflamasi yang terdokumentasi dengan baik.
Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini. Pertama, penelitian ini didanai oleh perusahaan produk alami di luar India yang menjual suplemen kunyit untuk nyeri lutut. Walaupun penyandang dana ini tidak terlibat dalam desain, analisis, atau publikasi penelitian. Tapi pendanaan yang dikucurkan untuk penelitian ini dianggap memiliki potensi konflik kepentingan.
Kedua, penelitian ini relatif kecil, dan periode waktu 12 minggu tidak cukup untuk memahami potensi pengaruh jangka panjang dari pengobatan, sehingga diperlukan lebih banyak penelitian.
Baca juga:

Namun, hasil tersebut didukung oleh bukti sebelumnya yang menunjukkan kurkumin menjanjikan untuk mengobati osteoartritis. Pada tinjauan tahun 2016 dari 8 studi menemukan bahwa kurkumin tampaknya sama efektifnya dengan obat nyeri seperti ibuprofen untuk mengobati nyeri lutut.
Tinjauan tersebut menyimpulkan bahwa sebagian besar penelitian memiliki risiko bias sedang. Penelitian lebih mendalam harus dilakukan untuk menarik kesimpulan tentang apakah kurkumin dapat secara efektif mengobati nyeri lutut.
Penelitian ini menjanjikan karena osteoartritis lutut mempengaruhi sekitar 250 juta orang di seluruh dunia. Hanya ada sedikit obat yang tersedia untuk mengobatinya secara efektif, dan terapi yang ada dapat memiliki efek samping seperti masalah pencernaan, kembung, dan mulas.
Ini menambah bukti yang telah ada bahwa kunyit, dan khususnya kurkumin, adalah cara yang aman untuk memperoleh banyak manfaat kesehatan. Termasuk efek antioksidan, mencegah penyakit kronis seperti kanker dan penyakit jantung, dan bahkan meningkatkan kesehatan kognitif. (lgi)
Baca juga:
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
