Kesehatan

Hasil Menjanjikan Pengobatan Alergi Kacang

Leonard Leonard - Rabu, 16 September 2020
Hasil Menjanjikan Pengobatan Alergi Kacang

Reaksi dari alergi bisa ditekan. (Foto: Unsplash/Tania Melnyczuk)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PARAHNYA tingkat reaksi alergi terhadap kacang mungkin dapat dikurangi. Penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet Child & Adolescent Health memberikan harapan untuk itu.

Alergi kacang menjadi penyebab utama anafilaksis terkait makanan. Laporan tersebut menyatakan sebanyak 6,1 juta orang menderita alergi di AS.

Baca juga:

Makanan Menjadi Sumber Kontaminasi Virus Corona, Benarkah?

1
Alergi kacang jadi penyebab utama anafilaksis terkait makanan. (Foto: Unsplash/LI Chengxi)

Jumlah penderita juga meningkat dalam beberapa dekade terakhir, dengan penelitian tahun 2017, menunjukkan prevalensi pada anak-anak telah meningkat 21% sejak 2010.

Penelitian baru itu melibatkan uji coba yang disebut uji coba Artemis, yang dilakukan di rumah sakit di seluruh Eropa. Sebanyak 175 anak-anak dengan alergi kacang tanah berusia 4 hingga 17 tahun ambil bagian dalam penelitian tersebut. Mereka diberi peningkatan jumlah protein alergen kacang atau plasebo setiap hari.

Mereka yang mengonsumsi protein kacang diberi dosis yang sedikit lebih tinggi setiap dua minggu selama enam bulan. Setelah itu, dosis yang sama akan dipertahankan selama tiga bulan.

Para peneliti menemukan 58% anak-anak yang mengonsumsi protein kacang dapat mentoleransi setidaknya tiga hingga empat kacang pada akhir percobaan. Jumlah itu dibandingkan dengan hanya 2% dari mereka yang diberi plasebo.

Melansir laman Science Alert, para peneliti menyimpulkan bahwa pengobatan tersebut menyebabkan desensitisasi cepat terhadap protein kacang tanah.

Baca juga:

Berlebihan Mengonsumsi Makanan Olahan Berakibat Tubuh Cepat Menua

2
Pengobatan ini menyebabkan desensitisasi cepat terhadap protein kacang tanah. (Foto: Unsplash/Olia Nayda)

Penelitian tidak menunjukkan bahwa penderita alergi kacang akan segera dapat mengonsumsi selai kacang sesendok. Namun, para peneliti berharap pengobatan ini bisa berarti reaksi yang tidak terlalu parah akibat paparan kacang yang tidak disengaja.

Seorang peserta, James Redman, 12, mengatakan kepada The Times bahwa dia sekarang dapat mentoleransi hingga total tujuh kacang. Sebelumnya, ia menderita reaksi parah terhadap jejak kacang. "Ikut serta dalam penelitian merupakan kesempatan terbesar dalam hidup saya," katanya.

Ia mengaku tidak keberatan dengan rasa protein kacang karena ia harus mencampurnya dengan puding cokelat yang sangat enak. "Saya sangat berharap penelitian ini mengarah pada pengobatan sehingga anak-anak lain yang alergi kacang bisa mendapatkan manfaatnya," ujarnya. (lgi)

Baca juga:

Orang yang Makan di Larut Malam Cenderung Mengonsumsi Kalori dan Junk food Lebih Banyak

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Berita Terkait

Indonesia
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Pemkot segera mulai menyiapkan kebutuhan tenaga medis, mulai dari dokter hingga perawat.
Dwi Astarini - Senin, 24 November 2025
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Indonesia
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
emerintah memberikan kesempatan bagi peserta untuk mendapatkan penghapusan tunggakan iuran sehingga mereka bisa kembali aktif menikmati layanan kesehatan.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Program Pemutihan BPJS Kesehatan Berlangsung di 2025, ini Cara Ikut dan Tahapannya
Berita Foto
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Direktur Utama PT Prodia Widyahusada memotong tumpeng bersama Komisaris Utama PT Prodia Widyahusada, Andi Widjaja saat peresmian PCMC di Jakarta.
Didik Setiawan - Sabtu, 15 November 2025
Prodia Hadirkan PCMC sebagai Layanan Multiomics Berbasis Mass Spectrometry
Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bagikan