Kudeta Myanmar, Keberadaan Aung San Suu Kyi Tidak Diketahui

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 02 Februari 2021
Kudeta Myanmar, Keberadaan Aung San Suu Kyi Tidak Diketahui

Dokumentasi - Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri sidang pleno KTT ke-35 ASEAN di Bangkok, Thailand, Sabtu (2/11/2019). REUTERS/Athit Perawongmetha/wsj/djo

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Keberadaan Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, serta para pemimpin Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) lainnya masih belum diketahui sejak mereka ditangkap dalam kudeta oleh militer, pada Senin (1/2) dini hari.

Militer tidak memberikan informasi tentang di mana mereka ditahan atau bagaimana kondisi mereka.

Jalan-jalan di Myanmar sepi selama pemberlakuan jam malam untuk menghentikan penyebaran virus corona. Pasukan dan polisi anti huru-hara mengambil posisi di ibu kota, Naypyitaw, juga di kota pusat perdagangan utama, Yangon.

Baca Juga:

Ini Kata Bank Dunia Soal Kudeta Myanmar

Pada Selasa pagi, sambungan telepon dan internet berjalan kembali tetapi tempat-tempat perbelanjaan yang biasanya ramai malah sepi. Bandara di pusat komersial Yangon ditutup.

Bank-bank mengatakan, mereka akan buka kembali pada Selasa setelah menangguhkan layanan pada Senin.

Jenderal Min Aung Hlaing, yang hampir pensiun, menjanjikan pemilu yang bebas dan adil serta penyerahan kekuasaan kepada partai pemenang. Namun, ia tidak memberikan kerangka waktu soal pelaksanaan janji tersebut. Demikian dikutip Antara.

Personel militer berjaga di titik pemeriksaan di jalan yang menuju kompleks gedung Parlemen di Ibu Kota Naypritaw, Myanmar, Senin (1/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj.
Personel militer berjaga di titik pemeriksaan di jalan yang menuju kompleks gedung Parlemen di Ibu Kota Naypritaw, Myanmar, Senin (1/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj.

Sebelumnya dalam pernyataan yang disiapkan untuk mengantisipasi penangkapannya, Suu Kyi menyerukan protes terhadap kediktatoran militer.

Dalam mengonsolidasikan kudeta, junta militer mencopot 24 menteri dan menunjuk 11 orang pengganti untuk mengawasi berbagai kementerian, termasuk keuangan, pertahanan, urusan luar negeri, dan dalam negeri.

Baca Juga:

Santuy Abis, Perempuan Myanmar ini Senam 'Ampun Bang Jago' Saat Kudeta Militer

Biksu Buddha Shwe Nya War Sayadawa, yang dikenal karena dukungannya yang terang-terangan kepada NLD, berada di antara mereka yang ditangkap pada Senin. Biksu adalah kekuatan politik yang kuat di Myanmar, negara yang mayoritas penduduknya beragama Buddha.

Salah satu keprihatinan utama para diplomat PBB adalah nasib Muslim Rohingya serta kelompok-kelompok etnis minoritas lainnya, yang diusir dari negara itu oleh militer dan tinggal di kamp-kamp pengungsi di negara tetangga.

Bangladesh, yang menampung sekitar satu juta orang Rohingya, menyerukan "perdamaian dan stabilitas".

Bangladesh berharap proses untuk memulangkan para pengungsi dapat bergerak maju. (*)

Baca Juga:

Kudeta Militer Ancam Kehidupan 600 Ribu Warga Rohingnya di Myanmar

#Aung San Suu Kyi #Myanmar
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar
Dalam perintah itu disebutkan bahwa kewenangan sipil di distrik-distrik terdampak akan dialihkan kepada komando unit dan formasi militer selama periode 90 hari.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 01 Agustus 2025
Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar
Dunia
Darurat Militer Dicabut, Junta Larang Partai Aung San Suu Kyi Ikut Pemilu Myanmar
Aung San Suu Kyi masih berstatus sebagai tahanan politik hingga saat ini
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Darurat Militer Dicabut, Junta Larang Partai Aung San Suu Kyi Ikut Pemilu Myanmar
Indonesia
Junta Cabut Status Darurat Militer Setelah 4,5 Tahun, Myanmar Segera Gelar Pemilu
Junta militer yang berkuasa di Myanmar akhirnya mencabut status darurat yang telah diberlakukan negara tersebut selama empat setengah tahun.
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Junta Cabut Status Darurat Militer Setelah 4,5 Tahun, Myanmar Segera Gelar Pemilu
Indonesia
Myanmar Kabulkan Amnesti Selebgram WNI yang Divonis 7 Tahun Bui
WNI berinisial AP ditangkap otoritas Myanmar pada 20 Desember 2024.
Wisnu Cipto - Minggu, 20 Juli 2025
Myanmar Kabulkan Amnesti Selebgram WNI yang Divonis 7 Tahun Bui
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: WNI Jadi Korban Perdagangan Manusia, Indonesia Kobarkan Bendera Perang lawan Myanmar
Beredar unggahan yang menyebutkan Indonesia akan berperang dengan Myanmar, buntut dari kasus TPPO.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 15 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: WNI Jadi Korban Perdagangan Manusia, Indonesia Kobarkan Bendera Perang lawan Myanmar
Indonesia
Bantuan Medis Darurat Indonesia Buat Korban Gempa Myanmar Kemungkinan Diperpanjang
Hingga Minggu (20/4), total pasien yang telah ditangani mencapai 660 orang.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 21 April 2025
Bantuan Medis Darurat Indonesia Buat Korban Gempa Myanmar Kemungkinan Diperpanjang
Indonesia
Polri Kirim Tim Medis ke Myanmar, Layani Lebih dari 1.100 Korban Gempa
Menjadi komitmen Polri untuk hadir tidak hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga dalam misi-misi kemanusiaan lintas negara.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 12 April 2025
Polri Kirim Tim Medis ke Myanmar, Layani Lebih dari 1.100 Korban Gempa
Indonesia
Baznas Kirim 10 Ribu Sarung dan 100 Unit Genset ke Myanmar
Kebutuhan sandang seperti sarung untuk beribadah menjadi salah satu aspek yang harus segera dipenuhi.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 10 April 2025
Baznas Kirim 10 Ribu Sarung dan 100 Unit Genset ke Myanmar
Indonesia
Bantuan Korban Gempa Tiba di Myanmar, Tenaga Kesehatan RI Tugas di Sana 30 Hari
Bantuan Indonesia tahap tiga untuk korban gempa Myanmar telah tiba di ibu kota, Naypyidaw.
Wisnu Cipto - Jumat, 04 April 2025
Bantuan Korban Gempa Tiba di Myanmar, Tenaga Kesehatan RI Tugas di Sana 30 Hari
Dunia
Myanmar Kembali Diguncang Gempa Bumi, Kini Berkekuatan 5,1 M di Kota Mandalay
Kota Mandalay Myanmar berpenduduk dengan populasi lebih dari 1,2 juta jiwa.
Wisnu Cipto - Selasa, 01 April 2025
Myanmar Kembali Diguncang Gempa Bumi, Kini Berkekuatan 5,1 M di Kota Mandalay
Bagikan