Ini Kata Bank Dunia Soal Kudeta Myanmar

Zulfikar SyZulfikar Sy - Selasa, 02 Februari 2021
Ini Kata Bank Dunia Soal Kudeta Myanmar

Personel militer berjaga di titik pemeriksaan di jalan yang menuju kompleks gedung Parlemen di Ibu Kota Naypritaw, Myanmar, Senin (1/2/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/wsj.

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Bank Dunia menyatakan prihatin dengan situasi terkini di Myanmar dan pengambilalihan kekuasaan oleh militer.

Bank Dunia memperingatkan bahwa kejadian itu dapat membuat kemunduran besar dalam transisi dan prospek pembangunan negara itu.

"Kami menaruh perhatian pada keselamatan dan keamanan rakyat Myanmar, termasuk staf dan rekan kami, serta merasa terganggu dengan pemutusan kanal komunikasi, baik di dalam Myanmar sendiri maupun dengan dunia luar," kata Bank Dunia, dalam sebuah pernyataan, Senin (1/2) malam.

Baca Juga:

Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar Win Myint Ditahan Militer

Angkatan Darat Myanmar, Senin pagi waktu setempat, mengambil alih kekuasaan dan menyerahkannya kepada Jenderal Senior Min Aung Hlaing, serta memberlakukan status darurat selama satu tahun.

Pihak militer juga menahan para tokoh pemerintahan dan menyebut aksi kudeta ini sebagai respons atas kecurangan pemilu yang digelar tahun lalu.

Bank Dunia mengatakan, lembaganya telah menjadi mitra yang berkomitmen dalam mendukung peralihan Myanmar menjadi demokratis selama satu dekade terakhir, juga mendorong upaya negara itu untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan peningkatan inklusi sosial.

"Kami tetap berkomitmen terhadap tujuan-tujuan tersebut. Kami selalu mendukung rakyat Myanmar," kata Bank Dunia seperti dikutip Antara.

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi mengunjungi rumah sakit sementara petugas medis menerima vaksin virus corona (COVID-19) buatan AstraZeneca COVISHIELD setelah negara tersebut menerima 1,5 juta dosis vaksin yang diproduksi oleh Institut Serum India, di Naypyitaw, Myanmar, Rabu (27/1/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Thar Byaw/HP/djo
Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi mengunjungi rumah sakit sementara petugas medis menerima vaksin virus corona (COVID-19) buatan AstraZeneca COVISHIELD setelah negara tersebut menerima 1,5 juta dosis vaksin yang diproduksi oleh Institut Serum India, di Naypyitaw, Myanmar, Rabu (27/1/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Thar Byaw/HP/djo

Berdasarkan data Bank Dunia pada situs resminya, lembaga itu menyiapkan pinjaman sebesar 900 juta dolar AS (Rp12,6 triliun) untuk Myanmar pada 2020, dan 616 juta dolar AS (Rp8,6 triliun) pada 2017.

Bank Dunia menyebut telah ada kemajuan pada kesejahteraan sosial d Myanmar sejak reformasi pada 2011, dengan angka kemiskinan turun dari 48 persen pada 2005 menjadi 25 persen pada 2017.

Baca Juga:

Sikap Pemerintah Indonesia Terkait Situasi Politik Myanmar

Momen reformasi melambat setelah 2016, seiring dengan pemerintahan sipil yang terpilih ketika itu kesulitan memaparkan visi ekonomi.

Namun Bank Dunia juga menyebut pemerintah Myanmar baru-baru ini mengadopsi rencana pembangunan berkelanjutan yang ambisius dan memperbaharui agenda reformasi ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi Myanmar diperkirakan turun menjadi 0,5 persen saja di tahun fiskal 2019/2020 dari 6,8 persen di tahun sebelumnya, menurut Bank Dunia, dan ekonomi bisa kontraksi sebesar 2,5 persen jika pandemi COVID-19 terus terjadi berkepanjangan. (*)

Baca Juga:

Myanmar Tutup Ibu Kota di Tengah Peningkatan Kasus COVID-19

#Myanmar #Bank Dunia
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar
Dalam perintah itu disebutkan bahwa kewenangan sipil di distrik-distrik terdampak akan dialihkan kepada komando unit dan formasi militer selama periode 90 hari.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 01 Agustus 2025
Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar
Dunia
Darurat Militer Dicabut, Junta Larang Partai Aung San Suu Kyi Ikut Pemilu Myanmar
Aung San Suu Kyi masih berstatus sebagai tahanan politik hingga saat ini
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Darurat Militer Dicabut, Junta Larang Partai Aung San Suu Kyi Ikut Pemilu Myanmar
Indonesia
Junta Cabut Status Darurat Militer Setelah 4,5 Tahun, Myanmar Segera Gelar Pemilu
Junta militer yang berkuasa di Myanmar akhirnya mencabut status darurat yang telah diberlakukan negara tersebut selama empat setengah tahun.
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Junta Cabut Status Darurat Militer Setelah 4,5 Tahun, Myanmar Segera Gelar Pemilu
Indonesia
Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia
Pada Maret 2025, persentase penduduk miskin ekstrem yang mengacu pada garis kemiskinan ekstrem Bank Dunia 2,15 dolar AS (PPP 2017) per kapita per hari, tercatat sebesar 0,85 persen atau 2,38 juta orang.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 25 Juli 2025
Alasan BPS Belum Adopsi Penghitungan Jumlah Penduduk Miskin Ala Bank Dunia
Indonesia
Myanmar Kabulkan Amnesti Selebgram WNI yang Divonis 7 Tahun Bui
WNI berinisial AP ditangkap otoritas Myanmar pada 20 Desember 2024.
Wisnu Cipto - Minggu, 20 Juli 2025
Myanmar Kabulkan Amnesti Selebgram WNI yang Divonis 7 Tahun Bui
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: WNI Jadi Korban Perdagangan Manusia, Indonesia Kobarkan Bendera Perang lawan Myanmar
Beredar unggahan yang menyebutkan Indonesia akan berperang dengan Myanmar, buntut dari kasus TPPO.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 15 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: WNI Jadi Korban Perdagangan Manusia, Indonesia Kobarkan Bendera Perang lawan Myanmar
Indonesia
Data Kemiskinan Warga Indonesia Mengacu BPS Bukan Data Bank Dunia
Pemerintah Indonesia akan tetap menggunakan garis kemiskinan oleh BPS sebagai rujukan dalam menyusun kebijakan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 17 Juni 2025
Data Kemiskinan Warga Indonesia Mengacu BPS Bukan Data Bank Dunia
Indonesia
Beda Jumlah Angka Kemiskinan di Indonesia Versi BPS dan Bank Dunia, Ini Jawabannya!
Evaluasi terhadap standar garis kemiskinan nasional tetap relevan, namun tidak perlu serta-merta mengadopsi standar global Bank Dunia.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 11 Juni 2025
Beda Jumlah Angka Kemiskinan di Indonesia Versi BPS dan Bank Dunia, Ini Jawabannya!
Indonesia
Duh, Indonesia Nomor 4 Negara Berpenduduk Miskin Dunia, Mencapai 60,3 Persen
Penilaian kemiskinan Indonesia menggunakan batas USD 6,85 per kapita per hari.
Dwi Astarini - Kamis, 22 Mei 2025
Duh, Indonesia Nomor 4 Negara Berpenduduk Miskin Dunia, Mencapai 60,3 Persen
Indonesia
Jumlah Orang Miskin Versi Bank Dunia Naik, Indonesia Tetap Pakai Ukuran USD 3,65 bukan USD 6,85 Per Hari
Bank Dunia memiliki tiga lapis pengukuran kemiskinan global, USD 2,15 untuk kemiskinan ekstrem, USD 3,65 untuk negara berpendapatan menengah bawah, dan USD 6,85 untuk negara berpendapatan menengah atas.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 15 Mei 2025
Jumlah Orang Miskin Versi Bank Dunia Naik, Indonesia Tetap Pakai Ukuran USD 3,65 bukan USD 6,85 Per Hari
Bagikan