Pilpres 2019

Kubu Prabowo Nilai Diplomasi Jokowi Dalam Kasus Minoritas Uygur Lemah

Eddy FloEddy Flo - Minggu, 09 Desember 2018
Kubu Prabowo Nilai Diplomasi Jokowi Dalam Kasus Minoritas Uygur Lemah

Irawan Ronodiporu (Foto: Twitter/IrawanR)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Direktur Hubungan Internasional Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Irawan Ronodipuro menilai diplomasi internasional Indoneisa kian lemah di saat dunia internasional dan para pegiat HAM menyoroti derita kaum minoritas Uygur di bawah tekanan penguasa Cina.

Irawan membeberkan sejumlah fakta yang terungkap terkait minoritas Uygur, seperti, aksi pemerintah Cina melakukan langkah sistimatis untuk melenyapkan minoritas muslim tersebut, anak-anak dipisahkan dari orang tua, perempuan Uygur dipaksa menikah dengan etnis HAN, para aktivis Uygur dimasukkan kamp konsentrasi, hingga tidak boleh menjalankan puasa.

"Sebagai negara muslim terbesar seharusnya Indonesia mengambil inisiatif untuk menggalang komunitas internasional menekan Cina. Namun posisi Indonesia yang menghamba ke Cina dan lemahnya kapasitas Jokowi, membuat Indonesia makin kehilangan perannya di dunia internasional," kata Irawan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (9/12).

Umat Muslim Uygur
Umat Muslim Uygur di Tiongkok (Foto: screenshot youtube.com)

Irawan mengatakan, sikap pasif pemerintah Indonesia terhadap persoalan minoritas Uygur seolah membenarkan anggapan bahwa diplomasi internasional di era Jokowi lemah. Padahal, di masa lalu, termasuk dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Indonesia banyak mengambil prakarsa internasional.

Kondisi pasif ini juga mengindikasikan posisi Indonesia sebagai 'Big Brother Asean' juga sudah lama hilang. Jokowi bahkan cenderung menarik diri dari pergaulan dunia internasional.

"Dia sudah empat kali tidak menghadiri sidang umum PBB. Terakhir dia tidak hadir dalam KTT G-20 di Argentina. Kita bisa membandingkan dengan Prabowo yang punya latar belakang pergaulan Internasional dipastikan bisa kembali menunjukkan kepemimpinan di dunia internasional," kata Irawan.

Irawan bersama barisan Prabowo-Sandi pun mengajak seluruh elemen bangsa Indoneisa untuk bersama-sama menyuarakan kepada dunia Internasional agar mendesak penghentian kekerasan terhadap minoritas Uyghur.

"Kita tidak boleh tinggal diam, ada etnis yang akan dihilangkan eksistensinya. Amanat pembukaan UUD 1945 jelas bahwa Indonesia harus mengambil prakarsa dalam perdamaian dunia, dan kemerdekaan adalah hak segala bangsa," tandas Irawan.(Pon)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: PGI Desak Pemerintah Usut Tuntas Kasus Pembantaian Pekerja oleh KKB Papua

#Tiongkok #HAM #Presiden Jokowi
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Kemenkumham Soroti 10 Isu Krusial HAM dalam Pembahasan RUU KUHAP
Wamen HAM sebut standar HAM internasional wajib jadi acuan dalam pembahasan RUU KUHAP.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 22 September 2025
Kemenkumham Soroti 10 Isu Krusial HAM dalam Pembahasan RUU KUHAP
Indonesia
Misteri Hilangnya Peserta Demo, KemenHAM Tegaskan Jangan Terburu-buru Simpulkan 'Penghilangan Paksa' Sebelum Dua Orang Lainnya Ditemukan
Definisi penghilangan paksa adalah adanya pihak yang memaksa untuk menghilangkan seseorang
Angga Yudha Pratama - Jumat, 19 September 2025
Misteri Hilangnya Peserta Demo, KemenHAM Tegaskan Jangan Terburu-buru Simpulkan 'Penghilangan Paksa' Sebelum Dua Orang Lainnya Ditemukan
Indonesia
Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat
Amnesty International Indonesia mengecam penangkapan Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen. Usman Hamid mengatakan, negara seharusnya mendengarkan tuntutan rakyat.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
Kecam Penangkapan Delpedro Marhaen, Amnesty International: Negara Seharusnya Dengarkan Tuntutan Rakyat
Indonesia
Polda Metro Jaya Duga Direktur Lokataru Jadi Dalang di Balik Aksi Anarkis Pelajar dan Anak-anak
DMR juga diduga telah menyebarkan berita bohong
Angga Yudha Pratama - Selasa, 02 September 2025
Polda Metro Jaya Duga Direktur Lokataru Jadi Dalang di Balik Aksi Anarkis Pelajar dan Anak-anak
Indonesia
Profil Delpedro Marhaen, Aktivis dan Direktur Lokataru Foundation yang Dijemput Paksa Polisi
Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, dijemput paksa polisi pada Senin (1/9) malam. Ia tercatat sebagai mahasiswa magister Ilmu Politik di UPN Veteran Jakarta (UPNVJ) dan magister hukum di Universitas Tarumanagara.
Soffi Amira - Selasa, 02 September 2025
Profil Delpedro Marhaen, Aktivis dan Direktur Lokataru Foundation yang Dijemput Paksa Polisi
Indonesia
Direktur Lokataru Foundation Ditangkap, Cederai Prinsip Demokrasi dan HAM?
Direktur Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen, ditangkap polisi pada Senin (1/9) malam. Hal ini dianggap sebagai tindakan represif yang mencederai prinsip demokrasi dan HAM.
Soffi Amira - Selasa, 02 September 2025
 Direktur Lokataru Foundation Ditangkap, Cederai Prinsip Demokrasi dan HAM?
Indonesia
Transfer Data Pribadi ke AS Diklaim Menteri Natalius Pigai Tidak Bertentangan Dengan Prinsip HAM
pemerintah pasti menjamin pertukaran data dimaksud dilakukan dengan hati-hati, bertanggung jawab, dan memastikan aspek keamanannya.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 26 Juli 2025
Transfer Data Pribadi ke AS Diklaim Menteri Natalius Pigai Tidak Bertentangan Dengan Prinsip HAM
Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Indonesia
Prabowo Tugaskan Gibran Tangani Papua, termasuk Masalah HAM dan Keamanan
Presiden RI, Prabowo Subianto, menugaskan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, untuk menangani Papua. Hal itu juga termasuk masalah HAM dan keamanan.
Soffi Amira - Selasa, 08 Juli 2025
Prabowo Tugaskan Gibran Tangani Papua, termasuk Masalah HAM dan Keamanan
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Pengadilan Internasional Perintahkan Jokowi Ditangkap karena Melanggar HAM
Akun 'repallinoharefali' mengunggah informasi yang isinya tentang perintah penangkapan Jokowi oleh Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) karena didakwa melanggar HAM.
Frengky Aruan - Selasa, 01 Juli 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Pengadilan Internasional Perintahkan Jokowi Ditangkap karena Melanggar HAM
Bagikan