KTT Global COVID-19 ke-2 Fokus Pada Pencegahan Bencana di Masa Depan

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 13 Mei 2022
KTT Global COVID-19 ke-2 Fokus Pada Pencegahan Bencana di Masa Depan

Presiden RI Joko Widodo menghadiri jamuan santap siang pemimpin negara-negara ASEAN oleh Ketua Dewan Perwakilan AS Nancy Pelosi dan Anggota Kongres AS di Capitol Hill, Washington DC, Amerika Serikat,

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - KTT Global COVID-19 ke-2 yang diadakan secara virtual pada Kamis (12/5). Amerika Serikat sebagai ketua Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) COVID-19 pertama dan Indonesia sebagai pemegang Presiden G20, berupaya bersama mendorong kesiagaan pandemi global.

Selain itu, Belize sebagai Ketua Komunitas Karibia (CARICOM), Jerman sebagai Presiden G7, serta Senegal sebagai Ketua Uni Afrika menjadi tuan rumah bersama juga mendorong isu yang sama.

Baca Juga:

Bertemu DPR dan Kongres AS, Jokowi Bicara Dampak Perang di Ukraina

Dari keterangan dari Kedutaan Besar AS, KTT COVID kedua itu menggandakan upaya yang dilakukan pada KTT COVID pertama dan berfokus pada empat tujuan utama, yaitu komitmen ulang intensitas terhadap respons global, memvaksin dunia, melindungi kelompok paling rentan, dan mencegah bencana di masa depan.

Presiden AS Joe Biden, Presiden RI Joko Widodo dan kepala negara dari negara tuan rumah lainnya membuka KTT dengan sambutan tentang upaya memerangi COVID-19 harus tetap menjadi prioritas internasional.

KTT menampilkan tiga sesi yang berfokus pada memvaksin populasi, memperluas akses untuk tes dan perawatan, dan mendorong ketahanan kesehatan dan mencegah bencana di masa depan.

Menjelang KTT, Amerika Serikat menyerukan kepada pemimpin pemerintahan, masyarakat sipil, dunia usaha, dan filantropi untuk membuat komitmen baru yang signifikan.

Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Kim mengatakan, COVID-19 tidak akan menjadi ancaman kesehatan global terakhir atau terbesar yang dihadapi dunia, sehingga semua negara harus berinvestasi dalam ketahanan infrastruktur kesehatan global.

KTT Global COVID-19 ke-2 menampilkan tiga sesi yang berfokus pada memvaksin populasi, memperluas akses untuk tes dan perawatan, dan mendorong ketahanan kesehatan dan mencegah bencana di masa depan.

Terkait pemulihan ekonomi pascapandemi, Dubes Kim menyebutkan, Amerika Serikat mendukung prioritas G20 Indonesia terhadap arsitektur kesehatan global.

Presiden AS Joe Biden berbicara mengenai perkembangan terakhir berkaitan dengan virus corona varian Omicron di Auditorium Lapangan Selatan komplek Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Selasa (4/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Evelyn Hockstein/AWW/djo
Presiden AS Joe Biden berbicara mengenai perkembangan terakhir berkaitan dengan virus corona varian Omicron di Auditorium Lapangan Selatan komplek Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Selasa (4/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Evelyn Hockstein/AWW/djo

"Presiden Biden telah meminta agar lebih dari 28 miliar dolar AS (Rp 409 triliun) dalam anggaran nasional berikutnya diarahkan untuk kesehatan global, sistem kesehatan, dan jaminan kesehatan. Hal tersebut akan membuat kita lebih siap menghadapi guncangan kesehatan berikutnya," ujarnya.

AS hingga saat ini telah berkomitmen untuk membagikan 1,2 miliar dosis vaksin COVID-19 yang aman dan efektif kepada dunia.

"Amerika Serikat dan negara tuan rumah lainnya menantikan KTT sukses berikutnya guna mempercepat respons internasional terhadap COVID-19 serta untuk memajukan kesiapsiagaan pandemi global," tulis Kedubes AS.

Di KTT ini, Presiden RI Joko Widodo mengajak pemimpin dunia memanfaatkan momentum menurunnya jumlah kasus COVID-19 saat ini, untuk meluncurkan serangan terakhir bagi virus tersebut, dengan cara berkolaborasi dalam hal vaksinasi.

"Momentum turunnya jumlah kasus saat ini, harus dimanfaatkan untuk meluncurkan pukulan terakhir terhadap COVID-19," ujar Presiden Jokowi dalam pidatonya pada KTT Global COVID-19 ke-2, di Washington DC, Amerika Serikat, Kamis (12/5), yang diunggah dalam Youtube Sekretariat Presiden, Jumat dini hari.

Presiden Jokowi menekankan vaksin harus secepatnya menjadi vaksinasi. Kolaborasi semua negara harus menjembatani tantangan vaksinasi, mulai dari pembiayaan, logistik dan sumber daya manusia.

Presiden Jokowi menyampaikan Pandemi COVID-19 memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi semua bangsa, di mana ketahanan kesehatan dan kesiapsiagaan dunia terhadap pandemi ternyata tidak cukup kuat.

Akibatnya, kata Presiden Jokowi, harga yang harus dibayar sangatlah mahal, yakni jutaan orang kehilangan nyawa dan perekonomian dunia pun mengalami keterpurukan.

"Oleh karenanya kita harus bekerja sama mengatasi pandemi serta membangun arsitektur kesehatan dan kesiapsiagaan dunia yang lebih kuat. Untuk mengatasi pandemi, percepatan vaksinasi harus dilakukan untuk menjangkau 70 persen penduduk setiap negara," jelasnya. (Knu)

Baca Juga:

KTT ASEAN Dilangsungkan Tanpa Kehadiran Myanmar

#COVID-19 #Kasus COVID-19 #PPKM #Jokowi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
Hasil penelusuran fakta menunjukkan tidak ditemukan pemberitaan kredibel yang dapat membenarkan klaim yang beredar tersebut
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
Indonesia
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Mantan Wali Kota Solo ini mendapatkan rumah pensiun hadiah dari negara di bangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Masih Dibangun, Jokowi Belum Tempati Rumah Hadiah Negara Setelah 1 Tahun Lengser
Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Jokowi Doakan Prabowo di Hari Ultah, Diberi Kekuatan dalam Emban Amanat Besar
Jokowi menyampaikan doa untuk Prabowo yang memasuki usia ke-74.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
Jokowi Doakan Prabowo di Hari Ultah, Diberi Kekuatan dalam Emban Amanat Besar
Indonesia
Ultah Ke-74 Prabowo Dapat Kado Spesial Berupa Pujian 'Manis' dari Jokowi di UGM!
Ia mendoakan agar penerusnya tersebut senantiasa diberikan kekuatan dan kesehatan dalam memimpin negara
Angga Yudha Pratama - Jumat, 17 Oktober 2025
Ultah Ke-74 Prabowo Dapat Kado Spesial Berupa Pujian 'Manis' dari Jokowi di UGM!
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Indonesia
Kumpulkan Pengurus DPP PSI di Bali, Jokowi Ngaku hanya Beri Arahan Kerja Politik
Menyatakan siap kerja keras untuk PSI.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Kumpulkan Pengurus DPP PSI di Bali, Jokowi Ngaku hanya Beri Arahan Kerja Politik
Indonesia
Kader Partai Lain Loncat Gabung PSI, Jokowi Melihat Masa Depan Cerah
Jokowi menilai mereka yang bergabung ke PSI kemungkinan melihat masa depan cerah PSI atau merasa cocok dengan suasananya.
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Kader Partai Lain Loncat Gabung PSI, Jokowi Melihat Masa Depan Cerah
Indonesia
Jokowi dan Zulhas Jadi Saksi Nikah Walkot Tegal, Ngakak Dengar Tepuk Sakinah
Kedua mempelai disebut menguasai dan fasih melakukan tepuk sakinah.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Jokowi dan Zulhas Jadi Saksi Nikah Walkot Tegal, Ngakak Dengar Tepuk Sakinah
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden Lagi
Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bahwa ekonomi Indonesia bisa melebihi AS jika Jokowi jadi presiden lagi. Apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Jumat, 10 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Luhut Yakin Ekonomi Indonesia Melebihi AS jika Jokowi Jadi Presiden Lagi
Bagikan