Kritisi Rencana Sekolah Dibuka di Zona Hijau, DPR Nilai Pemerintah "Terlalu Berani"


Ilustrasi - Pemerintah daerah di zona hijau agar dapat mengambil keputusan yang benar-benar bijak dalam membuka kembali sekolah-sekolah di daerahnya. (Antaranews)
MerahPutih.com - Wakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menilai pemerintah terlalu berisiko jika membuka kembali kegiatan tatap muka di sekolah, eski di daerah itu berstatus zona hijau.
"Masih terlalu berisiko untuk membuka kembali sekolah walaupun ada di zona hijau," kata Dasco kepada wartawan di DPR, Rabu (17/6).
Baca Juga:
Anies Pastikan Sekolah di Jakarta Belum Dibuka Meski Zona Hijau
Ia melihat, sekolah atau aparat dinas pendidikan di daerah juga belum tentu cukup sumber daya untuk melaksanakan pengawasan.
"Nah sebaiknya menurut saya, kita jangan ambil risiko. Untuk sekolah masih bisa dilakukan secara online," jelas Dasco.
"Yang penting kuota internet itu kemudian bisa disediakan dan anak-anak bisa belajar dengan nyaman di rumah," tambah Politikus Gerindra ini.

Baginya, anggaran masing-masing sekolah sangat terbatas untuk penyiapan infrastruktur pencegahan COVID-19.
Padahal, walau orang tua diminta persetujuan pelaksanaan sekolah tatap muka, pengawasan saat di sekolah tetap dilakukan pihak sekolah.
"Apakah cukup sarana dan prasarananya serta SDM-nya? Kalau menurut saya jangan kita terlalu spekulasi untuk anak sekolah. Kalau saya sarannya ditunda dulu," kata Dasco yang merupakan leglistator dari Tangerang Raya ini.
Dasco menuturkan, anak-anak sekolah masih rentan dihadapkan situasi pandemi COVID-19. Tak ada yang menjamin anak-anak ini dapat diawasi dan dihindarkan dari COVID-19.
Baca Juga:
Seperti diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memastikan pembelajaran tatap muka di sekolah akan dibuka secara bertahap.
Yakni, diawali dengan masa transisi selama dua bulan, jika aman maka dilanjutkan dengan fase masa kebiasaan baru.
Hal itu diungkapkan Nadiem menyusul rencana pembukaan sekolah di zona hijau pada Juli 2020.
Terkait waktu mulai paling cepat bagi yang memenuhi kesiapan, ia mengatakan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat seperti SMK/MA/MAK/SMP/MTs paling cepat dibuka pada Juli 2020.
"Namun, itu pada masa transisi yakni dua bulan pertama. Sedangkan, saat masa kebiasaan baru dibuka paling cepat September 2020," jelas Nadiem dalam video conference, Senin (15/6). (Knu)
Baca Juga:
Orangtua Wajib Melakukan Hal Ini saat Anak Kembali Bersekolah
Bagikan
Berita Terkait
BGN Tanggapi Surat Madrasah Brebes soal Risiko MBG, Sebut Kualitasnya Diawasi Ketat

Sekolah Rakyat Diharap Jadi Solusi Utama Pemerintah untuk Memutus Rantai Kemiskinan dan Mengurangi Angka Putus Sekolah

Atap SMKN 1 Cileungsi Ambruk Timpa 31 Siswa, Dedi Mulyadi: Dipastikan Kualitas Pembangunannya Buruk

Gaji DPR RI 2025 Usai Pemangkasan: Berapa Take Home Pay-nya Sekarang?

Pimpinan DPR Pelan-Pelan Bakal Lobi Kapolri Bebaskan Demonstran yang Ditangkap

Wakil Ketua DPR Sebut RUU Perampasan Aset akan Dibahas setelah RKUHAP Selesai

Di Hadapan Mahasiswa, Wakil Ketua DPR Minta Maaf dan Janji Lakukan Evaluasi Menyeluruh

Audiensi dengan Elemen Mahasiswa, Dasco Pastikan Tunjangan Rumah Anggota DPR Disetop per 31 Agustus 2025

Sekolah Ditargetkan Kembali Lancar di Rabu, 3 September 2025

Strategi Disdik DKI Cegah Siswa Ikut Demo, Pemberlakuan Belajar Jarak Jauh hingga Pengawasan Khusus pada Sekolah Rawan
