Krisis Energi, Spanyol Batasi Temperatur AC Minimal 27 Derajat


Spanyol terapkan kebijakan penggunaan energi. (Foto: Unsplash/Dan LeFebvre)
- SAAT ini negara-negara Eropa tengah bergulat dengan musim panas yang terik dan harga bahan energi yang meroket. Menanggapi isu krisis itu, Spanyol kini menjadi salah satu negara yang mengatur warganya untuk lebih bijak menggunakan AC atau pendingin ruangan, lapor The Verge.
Sebuah dekrit yang diterbitkan pada Selasa pagi dalam lembaran negara resmi dan dijadwalkan mulai berlaku minggu depan, mengamanatkan agar pendingin ruangan di tempat-tempat umum diatur minimal 27 derajat Celcius. Selain itu, dekrit meminta masyarakat agar menutup pintu secara rapat-rapat demi menjaga ruangan tetap dingin dan menyelamatkan energi.
Tempat-tempat umum yang diatur dalam dekrit tersebut antara lain perkantoran, pertokoan, bar, teater, bandara, dan stasiun kereta api. Keputusan tersebut juga kemudian diperpanjang sebagai rekomendasi untuk semua rumah tangga di Spanyol.
Aturan itu juga termasuk mempertahankan alat pemanas maksimal 19 derajat Celcius di musim dingin dan akan tetap berlaku setidaknya hingga November 2023.
Baca juga:
Dari Jepang hingga Spanyol, Berikut Sup Favorit di Seluruh Dunia

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez telah menyatakan secara terbuka bahwa negaranya sangat perlu menghemat energi, bahkan mendorong pekerja kantor untuk tidak menggunakan dasi agar tetap merasa sejuk tanpa menggunakan bantuan pendingin ruangan.
“Saya sudah meminta para menteri dan bos sektor publik dan swasta untuk tidak memakai dasi kecuali diperlukan,” katanya dalam konferensi pers pekan lalu.
Di samping saran ringan, negara-negara Eropa berusaha keras untuk mengurai dua masalah besar, yakni panas terik yang meningkatkan permintaan energi dan konflik politik yang memperumit pasokan energi. Negara-negara seperti Spanyol menghadapi tekanan yang meningkat untuk tidak bergantung pada gas yang dipasok oleh Rusia di tengah konflik Rusia dengan Ukraina.
Sebelum Spanyol, Yunani dan Italia telah mengumumkan langkah serupa bulan lalu untuk membatasi penggunaan energi yang sama saat mendinginkan ruangan umum, hingga mengharuskan AC disetel ke minimal 27 derajat Celcius atau lebih tinggi.
Baca juga:
Insinyur Spanyol ini Membuat Air Minum dari Udara

Perancis telah memerintahkan tempat umum untuk menyetel termostat lebih tinggi di musim panas dan lebih rendah di musim dingin, dan akan mendenda tempat bisnis ber-AC €750 (Rp 11,4 juta) jika mereka membiarkan pintu terbuka.
Kota Hanover, Jerman, telah melarang penggunaan unit pendingin udara bergerak dan pemanas kipas di berbagai tempat selain di rumah sakit dan sekolah. Namun tidak semua orang setuju dengan kebijakan itu.
Pasalnya, Presiden wilayah Madrid Isabel Díaz Ayuso mengunggah cicitan, yang menyatakan bahwa Madrid tidak akan mematikan atau mengurangi pendingin ruangan mereka. Langkah itu dinilai menghasilkan ketidakamanan dan menakut-nakuti pariwisata hingga konsumsi. (waf)
Baca juga:
Menuju ‘New Normal’, Spanyol Terapkan Tahapan Transisi
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Survei C3S: Juni 2025 Bulan Terpanas Ketiga dalam Sejarah

Tak Ada Musik di Planet Mati: 15 Musisi Satukan Suara untuk Iklim

Prochlorococcus: Bakteri Mikro Penyelamat Bumi yang Terhubung Melalui Nanotube

Perubahan Iklim Bikin Cuaca Dingin Ekstrem tak Terlalu Parah

Libatkan 15 Musisi dalam Negeri Album Kompilasi 'sonic/panic Vol. 2' Resmi Mengudara
IKLIM Kembali Hadirkan Album 'sonic/panic', Libatkan 15 Musisi Tanah Air dari Berbagai Genre

Gili Tramena di NTB Terancam Lenyap karena Perubahan Iklim

Nigeria dan Inggris Bahas Pendanaan Penanganan Perubahan Iklim

118 Juta Warga Afrika Terancam Krisis Iklim di 2023
