Insinyur Spanyol ini Membuat Air Minum dari Udara


Air tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. (Foto: Unsplash/nathan dumlao)
AIR merupakan salah satu sumber daya yang paling penting di planet ini. Kita dianjurkan memenuhi asupan air untuk tubuh dengan minum antara 2,7 hingga 3,7 liter air per hari. Organisasi Kesehatan Dunia menyebutkan bahwa setiap orang membutuhkan setidaknya 7,5 hingga 15 liter air sehari untuk memenuhi kebutuhan dasar minimal untuk bertahan hidup.
Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia memang sangat bergantung dengan keberadaan air. Meski begitu, nyatanya masih ada bagian dunia yang tidak memiliki akses untuk air bersih.
Baca Juga:
Sistem Sanitasi Minim, Indonesia Jadi Salah Satu Negara dengan Sanitasi Terburuk di Asia

Science Advances memperkirakan bahwa empat miliar orang menghadapi kelangkaan air yang parah setidaknya sebulan sekali dan setengah miliar orang menghadapi kelangkaan air yang parah sepanjang tahun. Bahkan di beberapa bagian Amerika Serikat, kondisi kekeringan yang berkelanjutan telah berdampak pada ketersediaan air.
Baru-baru ini, waduk Danau Mead yang besar mengalami kekurangan air untuk pertama kalinya dan memicu pemotongan air yang diperkirakan akan berdampak pada beberapa negara bagian. Konsumen mulai menghadapi kekurangan air di Costco. California, yang menghasilkan 25% dari pasokan makanan negara itu, saat ini juga berada dalam kekeringan yang ekstrem dan diperkirakan akan berdampak pada produksi dan kenaikan harga pada penjualan bahan pokok.
Menghadapi masalah krisis air di dunia, beberapa pihak dan bahkan pemerintahan mulai bertindak cepat untuk memberikan penanganan yang tepat. Ide-ide menarik dan menakjubkan demi menjaga kelangsungan air pun mulai bermunculan. Salah satunya adalah ide dari seorang ilmuwan yang memiliki solusi untuk kekurangan air yang dialami saat ini.
Mengutip dari Mashed, Enrique Veiga, seorang Insinyur Spanyol berusia 82 tahun yang memiliki perusahaan bernama Aquaer, telah menciptakan perangkat yang benar-benar dapat mengekstrak air dari udara. Mesin Veiga menggunakan listrik untuk mendinginkan udara ke titik kondensasi dan mengubahnya menjadi air.
Baca Juga:

Ini adalah cara yang sama seperti menciptakan kondensasi dalam AC. Hanya dalam hal ini, air dikumpulkan untuk dikonsumsi. Mesin Veiga dapat menghasilkan antara 50 hingga 75 liter dalam sehari, meskipun cukup kecil untuk menjadi portabel. Versi yang lebih besar dari perangkat ini diperkirakan akan menghasilkan hingga 5.000 liter per harinya.
Veiga telah mengerjakan hal ini sejak 1990-an, ketika Spanyol selatan mengalami kekeringan parah. Saat ini, dia telah menyempurnakan mesinnya untuk bekerja dalam suhu hingga 40 derajat Celcius dan dengan kelembaban rendah antara 10 hingga 15 persen serta ideal untuk daerah yang kering atau daerah dengan kondisi kekeringan.
Teknologinya terbukti sangat berguna untuk mengekstrak 13 liter air yang ada di atmosfer pada waktu tertentu terutama mengingat penelitian yang memprediksi bahwa 25 persen bagian dari planet ini akan berakhir dalam keadaan kekeringan permanen sebagai akibat dari pemanasan global. (Tel)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy S26 Ultra: Bawa Kapasitas Baterai 5.000mAh dan Fast Charging 60W

iPhone 17 Resmi Meluncur 9 September 2025, Harganya Dibanderol Mulai Rp 13 Jutaan

Samsung Galaxy S26 Ultra Bakal Hadir dengan Desain Baru, Ciri Khas Mulai Menghilang

Meluncur Oktober 2025, OPPO Find X9 Pro Bakal Hadir dalam 3 Warna

Apple Kemungkinan Kembali Bawa Casing Bumper untuk iPhone 17 Air, Tahan Goresan hingga Benturan

Peluncuran Makin Dekat, Xiaomi 16 Jadi HP Flagship Pertama yang Pakai Snapdragon 8 Elite 2
