KPU Dituding Pencitraan Umumkan Caleg Eks Koruptor, Ray Rangkuti: Apa Pentingnya


Logo KPU
MerahPutih.com - Rencana Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan caleg eks koruptor ke publik dituding pencitraan semata. Menanggapi tudingan tersebut, Pengamat Politik dan Pemilu Ray Rangkuti membela. Dia mempertanyakan urgensi KPU mencari sensasi dan melakukan pencitraan.
"Apa pentingnya KPU lakukan pencitraan, kan dia bukan politisi yang butuh citra," kata Ray kepada wartawan di Kantor KPU RI, Rabu (30/1).
Menurut Direktur Lingkar Madani (Lima) itu, KPU tidak membutuhkan pencitraan dengan mengumbar rekam jejak caleg eks koruptor ke ranah publik. Kata dia, KPU hanya butuh kepercayaan publik sebagai lembaga penyelenggara pemilu tanah air.

Ray menambahkan, dengan sistem semacam ini, KPU telah menunaikan hak publik untuk mengetahui calon wakilnya di parlemen nanti. Caranya, mencegah kembalinya mantan napi koruptor ke politik.
"Pemilu tidak hanya mewadahi hak orang untuk dipilih, tapi juga mewadahi hak orang mendapatkan calon pemimpin yang baik. Oleh karena itu harus dibuat sistem untuk memastikan orang baik yang akan dipilih, bukan orang yang bermasalah," terang Ray Rangkuti.
Sebelumnya, Politisi PKS Fahri Hamzah mencibir rencana KPU yang akan mengumumkan caleg eks koruptor. Dia mengatakan KPU hanya melakukan pencitraan dengan cara seperti itu.
Lebih baik, saran Fahri, KPU menjaga Pemilu agar berjalan adil, demokratis dan minim kecurangan. (Fdi)
Bagikan
Berita Terkait
Ketua KPU Nilai Pemilu Terpisah Ideal, Singgung Kematian Petugas di 2019

KPU Minta Jeda Waktu Pilkada Jangan Sampai Bikin Panitia Pemilu 'Enggak Bisa Napas'

Pengamat Nilai RUU ASN Hambat Otonomi, Berpotensi Munculkan Konflik Pemerintah Pusat dan Daerah

KPU Tindaklanjuti Putusan MK Soal PSU di 24 Pilkada, Segera Koordinasi dengan Kemendagri

DPR-KPU Sepakat Gelar Pilkada Ulang Jika Kotak Kosong Menang September 2025

Gandeng Garin Nugroho, KPU Hadirkan Film Drama Komedi 'Tepatilah Janji'

DKPP Tak akan Panggil Para Komisione KPU di Dugaan Kasus Asusila Hasyim Asy'ari

Dilaporkan Atas Dugaan Asusila, Ketua KPU Berencana Lapor Balik

Ray Rangkuti Sebut Wacana Gubernur Ditunjuk Presiden sebagai Ambisi Menempatkan Orang Dekat

Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur Tanggal 9-10 Maret
