KPU Beri Undangan Tambahan Kubu 01 dan 02 di Debat Pilpres Kedua


Komisioner KPU Wahyu Setiawan (Foto: kpu.go.id)
MerahPutih.Com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menambah jumlah kapasitas undangan dalam debat kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat.
Adapun jumlah yang ditambah sebanyak 600 undangan. Penambahan tamu ini karena muatan kapasitas Hotel Sultan lebih banyak di bandingkan dengan debat pertama di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.
"Pada debat pertama kapasitas ruangan hanya memungkinkan 50 undanagan semetara di sini (Hotel Sultan) luas, maka kita tambah 600," kata Komisioner KPU Wahyu Setiawan di Jakarta, Minggu (17/2).
Dari 600 undangan tersebut, Wahyu megungkapkan, kubu paslon 01 maupun 02 mendapat jatah 140 undangan, 40 lebih banyak dibanding debat pertama.
Sedangkan undangan KPU untuk kalangan yang relevan dengan tema debat serta tokoh-tokoh nasional lainnya, termasuk para mantan presiden dan wakil presiden, sebanyak 320 undangan.

"Masing calon presiden nomor urut 01 dan 02 jadi 140, berarti kalau dua calon jadi 280. Kalau (undangan) KPU menjadi 320 orang, totalnya pas 600 orang," ungkapnya.
Selain itu, Wahyu Setiawan melanjutkan bahwa pihaknya telah menyiapkan pertanyaan kejutan pada akhir sesi debat kedua malam nanti bagi calon presiden nomor urut 01 maupun 02.
Pertanyaan penutup yang akan dibacakan moderator ini, menurut Wahyu, diakui akan membangkitkan atmosfer pelaksanaan debat.
Wahyu menegaskan, pertanyaan pamungkas itu diklaim akan lebih bisa memancing para kandidat mengeluarkan statement membangun, sekaligus mencerahkan pemilih.
"Kita siapkan format baru untuk penutup biar lebih seru. Kalau yang kedua tampaknya kita akan membuat atmosfer yang berbeda. Bocorannya adalag dengan pertanyaan 'apa alasan publik harus memilih anda?' Kelihatannya sederhana tapi tidak mudah kan," kata Wahyu di Jakarta, Minggu (17/2).
Debat kedua capres digelar malam nanti di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pukul 20.00 WIB. Debat kedua ini menggagas tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur.
Secara jumlah, segmen debat kedua tak berbeda dari debat pertama antar pasangan calon pada 17 Januari lalu. Namun, ada perbedaan konsep dan teknis di sejumlah segmen.
Segmen pertama, para calon presiden akan memaparkan visi-misi mereka seperti debat perdana kemarin. Lanjut ke segmen kedua dan ketiga, diisi oleh pertanyaan yang telah disusun oleh tim panelis.
Masuk ke segmen keempat, berformat debat eksploratif (tarung bebas) dengan pemantik diskusi berupa tayangan video singkat yang disiapkan tim panelis.
"Sesi keempat kita menyiapakn video sejumlah tema kemudian diambil satu kemudian ditayangkan ini kemudian kandidat merespon. Di situlah kita bisa melihat kemampuan eksploratif kandidat untuk memahami dan mecari solusi," kata Komisioner KPU Wahyu Setiawan, Jumat (15/2) lalu.
Pada segmen kelima, kedua capres akan saling mengajukan pertanyaan terbuka alias bebas yang ditujukan kepada capres lainnya.
"Segmen inspiratif di sesi kelima ini, masing-masing kandidat bertanya pada kandidat lain. Format itu lebih memungkinkan kandidat lebih rileks," jelas dia.
Sementara, segmen keenam atau terakhir, kedua capres memberikan pernyataan penutup yang bersifat membangun.
Adapun debat capres ini disiarkan oleh stasiun televisi RCTI, GTV, MNC TV, dan iNews TV.(Asp)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Kawal Debat Kedua, Polisi Dibantu Dishub DKI Atur Lalin di Kawasan Hotel Sultan
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Ketua KPU Nilai Pemilu Terpisah Ideal, Singgung Kematian Petugas di 2019

KPU Minta Jeda Waktu Pilkada Jangan Sampai Bikin Panitia Pemilu 'Enggak Bisa Napas'

KPU Tindaklanjuti Putusan MK Soal PSU di 24 Pilkada, Segera Koordinasi dengan Kemendagri

DPR-KPU Sepakat Gelar Pilkada Ulang Jika Kotak Kosong Menang September 2025

Gandeng Garin Nugroho, KPU Hadirkan Film Drama Komedi 'Tepatilah Janji'

DKPP Tak akan Panggil Para Komisione KPU di Dugaan Kasus Asusila Hasyim Asy'ari

Dilaporkan Atas Dugaan Asusila, Ketua KPU Berencana Lapor Balik

Pemungutan Suara Ulang di Kuala Lumpur Tanggal 9-10 Maret

Bupati Sidorajo Penuhi Panggilan KPK

Data Hasil Penghitungan Suara Pemilu 2024 Bisa Dilihat Publik
