KPK Sita Aset Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih Senilai Rp 28 Miliar
Direktur Utama nonaktif PT Taspen (Persero) Antonius N.S Kosasih usai diperiksa KPK. (Foto: MerahPutih.com/Ponco)
MERAHPUTIH.COM - KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita aset eks Direktur Utama PT Taspen (Persero) Antonius NS Kosasih selama penyidikan kasus dugaan korupsi kegiatan investasi PT Taspen Tahun 2019.
Jubir KPK Budi Prasetyo mengatakan total nilai aset yang disita penyidik mencapai Rp 28 miliar. Aset-aset tersebut terdiri dari 7 unit apartemen, 3 bidang tanah, serta 3 unit mobil. "Selain itu, KPK juga menyita sejumlah uang dalam bentuk mata uang asing," kata Budi dalam keterangan tertulis, Selasa (27/5).
Budi merinci uang yang telah disita penyidik KPK, yakni USD 127, 283 dolar Singapura, 10.000 euro, 1.470 baht, 128 yen, 500 dolar Hong Kong, dan 1.262.000 won.
KPK juga menyita dua aset keuangan milik pihak Ekiawan Heri Primaryanto, dalam bentuk uang tunai Rp 200 juta dan uang asing sejumlah USD 242.390. "Tidak hanya itu, KPK turut menyita sejumlah aset lain dari pihak-pihak terkait dengan nilai mencapai Rp 152,5 miliar," ujar Budi.
Baca juga:
Selain untuk pembuktian perkara, seluruh langkah penyitaan ini merupakan bagian dari strategi optimalisasi pemulihan aset (asset recovery) yang menjadi fokus KPK dalam setiap penanganan perkara korupsi. Pemulihan aset merupakan upaya penting dalam menjaga integritas sistem hukum dan memberikan keadilan bagi negara, sekaligus memberikan efek jera bagi pelaku tindak pidana korupsi.
Dua terdakwa kasus dugaan investasi fiktif di PT Taspen (Persero) pada 2019, Antonius Nicholas Stephanus Kosasih dan Ekiawan Heri Primaryanto, didakwa merugikan negara sebesar Rp 1 triliun.
Dalam sidang pembacaan surat dakwaan di Pengadilan Tipikor Jakarta, JPU mengungkapkan bahwa kasus tersebut memperkaya Kosasih senilai Rp 28,45 miliar, USD 127.037, 283.000 dolar Singapura, 10 euro, 1.470 baht Thailand, 20 pound sterling, 128 yen Jepang, 500 dolar Hong Kong, dan 1,26 juta won Korea, serta memperkaya Ekiawan sebesar USD 242.390.
Atas perbuatan mereka, kedua terdakwa terancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.(Pon)
Baca juga:
Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih Didakwa Rugikan Negara Rp 1 Triliun
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
KPK Tangkap Jaksa di Banten, Sita Uang Rp 900 Juta
OTT KPK di Tangerang, 2 Pengacara Ditangkap Terkait dengan Jaksa
KPK Konfirmasi OTT di Tangerang, Lima Orang Ditangkap
KPK Gandeng BPK Hitung Kerugian Negara di Kasus Pengadaan EDC
Mantan Wamenkaer Immanuel Ebenezer Segera Disidang
Setelah Mantan Menag, KPK Lanjutkan Pemeriksaan Pengusaha dan Staf Khusus di Kasus Kuota Haji
KPK Bongkar Diskresi Kuota Haji 2024 saat Periksa Eks Menag Yaqut
KPK Kembali Periksa Gus Yaqut, Dalami Kerugian Negara Kasus Kuota Haji 2024
Diperiksa 8 Jam oleh KPK, Eks Menag Yaqut Irit Bicara soal Kasus Kuota Haji
Bukan Cuma Nadiem Makarim, ini Daftar Pihak yang Diperkaya di Kasus Korupsi Chromebook Kemendikbudristek