Kota Bogor Butuh Rumah Sakit Darurat COVID-19


Wali Kota Bogor Bima Arya (ANTARA/Foto: Riza Harahap)
MerahPutih.com - Kota Bogor tengah bersiap membangun rumah sakit darurat COVID-19. Pembangunan RS darurat guna mengantisipasi terus meningkatnya kasus positif COVID-19 di Kota Hujan.
"Dinas Kesehatan harus segera mencari tempat untuk rumah sakit darurat perawatan pasien kasus positif COVID-19," kata Wali Kota Bogor Bima Arya di Kota Bogor, Rabu (25/11).
Menurut Bima Arya, terus meningkatnya warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19, harus segera diantisipasi, dengan cara menurunkan jumlah kasus positif juga dengan menyiapkan rumah sakit darurat.
Baca Juga:
Positif COVID-19, Bupati Bogor Minta Dinkes Tracing Orang di Sekitarnya
Dinas Kesehatan, kata dia, bisa mencari gedung yang kosong untuk diubah fungsinya menjadi rumah sakit darurat, seperti BNPB menyiapkan Wisma Atlet di Kemayoran Jakarta, untuk rumah sakit darurat.
"Cari gedung kosong yang bisa difungsikan sebagai rumah sakit darurat. Kalau perlu GOR Pajajaran ditutup sementara dan dijadikan rumah sakit darurat," kata Bima Arya yang pernah terkonfirmasi positif COVID-19 ini, dikutip Antara.
Bima juga mengingatkan dinas terkait lainnya, untuk mencari solusi alternatif guna mengatasi kasus positif COVID-19 di Kota Bogor.

Bima Arya menyatakan hal itu setelah mendapat laporan dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, serta Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir, soal perkembangan kasus positif COVID-19 serta ketersediaan ruang rawat di rumah sakit maupun tempat isolasi khusus di PPSDM Lido di Kabupaten Bogor.
Dari laporan tersebut, menurut alumnus Universitas Parahyangan ini, pertambahan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor masih tinggi, rata-rata sekitar 40-an kasus positif per hati.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, kasus positif COVID-19 trennya masih tinggi. Penularannya, terutama dari klaster keluarga dan klaster perkantoran.
Baca Juga:
Menurut Retno, kasus aktif COVID-19 di Kota Bogor saat ini masih tinggi yakni 530 kasus. Ketersediaan tempat tidur untuk pasien kasus positif di Kota Bogor ada 407 tempat tidur, sedangkan di pusat isolasi di Gedung PPSDM BNN di Lido ada 100 tempat tdur dan terisi 53 persen.
Menurut Direktur Utama RSUD Kota Bogor Ilham Chadir, di RSUD Kota Bogor ada sebanyak 120 tempat tidur untuk perawatan pasien positif COVID-19, yakni 114 tempat tidur di ruang isolasi serta enam tempat tidur di ruang ICU.
"Di RSU Kota Bogor, saat ini terus 96 pasien COVID-19, yakni enam pasien di ICU dan 90 pasien di ruang isolasi," katanya. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Wamendagri Bima Arya Acungi Jempol Langkah Berani Pemprov DKI Ubah Perilaku Warga Bertransportasi

Sindikat di Bandung dan Bogor Jual Beras ‘Oplosan’ Kualitas Medium dengan Harga Premium, Konsumen Rugi Sampai Miliaran Rupiah

Penumpang Transjabodetabek Bogor-Blok M Tidak Bisa Turun Naik di Terminal Baranangsiang

Kemendagri Tepis Rumor Gubernur Sumut Bobby Ingin Ambil Alih 4 Pulau Aceh

Kemendagri Bantah ada Kepentingan Politik Dibalik ‘Penyerahan’ 4 Pulau Baru untuk Sumut

Kemendagri Perintahkan Kepala Daerah Tindak Tegas Ormas Pelanggar Aturan

Legislator Samakan Mental Satpol PP Bogor dengan Preman, Geram Gerobak Pedagang Dihancurkan

Kerap Bermasalah, Wamendagri Minta Kepala Daerah Turun Tangan Awasi Program MBG

Liburan ke Jepang tanpa Izin, Lucky Hakim Disanksi 3 Bulan Magang di Kemendagri

Akibat Gempa Bogor, Belasan Rumah Alami Kerusakan
