Korban Tewas Letusan Lewotobi Jadi 10 Orang, Mayoritas Tertimpa Batu Erupsi


Dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur. ANTARA/Ho-BPBD Flores Timur
MerahPutih.com - Korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali bertambah menjadi 10 orang hingga siang ini.
"Jumlah korban meninggal akibat letusan Gunung Lewotobi sebanyak 10 orang. Korban meninggal ini yang sudah dievakuasi dari puing-puing bangunan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur Fredy Moat Aeng, saat dikonfirmasi, Senin (4/11).
Fredy yang sedang berada di lokasi kejadian bencana mengatakan proses pencarian korban pada puing-puing bangunan yang hancur tertimpa batu-batuan dari puncak Gunung Lewotobi masih terus berlangsung.
"Korban meninggal dunia umumnya karena tertimpa batu berukuran besar dari puncak gunung dan menembus atap rumah warga," ungkap orang nomor satu di BPBD Flores Timur itu.
Baca juga:
Sebelumnya, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Flores Timur Avelina Hallan menyatakan sudah ada 9 korban tewas erupsi Gunung Lewotobi yang berhasil dievakusi.
Pagi tadi, Kepala Dinas Kominfo Flores Timur Herry Lamawuran melaporkan setidaknya delapan orang meninggal dunia di Kecamatan Walanggitang akibat erupsi. Sejumlah bangunan juga ikut terbakar akibat terkena erupsi pijar lava.
“Tetapi saat ini kita belum terima data resmi berapa rumah atau gedung yang rusak akibat erupsi gunung berapi, tetapi ada satu sekolah yang dilaporkan terbakar,” kata kata Kadis Kominfo Flores Timur Hery Lamawuran, dikutip Antara.
Adapun, Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Bambang Surya Putra sementara ini tercatat total ada sebanyak 2.735 keluarga atau 10.295 jiwa yang terdampak erupsi. Mereka kini telah ditampung di pos-pos pengungsian
Baca juga:
Gunung Lewotobi Laki-Laki erupsi pada Senin pagi ini pukul 02.48 WITA. Erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 17 milimeter dan durasi kurang lebih tiga menit lima detik.
Batas zona bahaya untuk aktivitas masyarakat berada pada radius tujuh kilometer dari puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki yang statusnya kini diumumkan meningkat dari level III menjadi level IV (Awas) oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar

Korban Tewas Akibat Gempa Magnitudo 6,9 di Filipina Meningkat Jadi 79 Orang

Pemerintah Salahkan Undang-Undang Cipta Kerja Bikin Mudahnya Alih Fungsi Lahan di Bali

'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana

7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah

BMKG Warning 'Bencana Basah' Jelang Masuk Bulan November, Masyarakat di Daerah-Daerah Ini Diminta Waspada

Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak

Gempa M 7,6 Guncang Filipina, Waspada Sulawesi Utara dan Papua Berpotensi Tsunami

Kubah Masjid Agung Sukoharjo Patah Diterjang Angin Ribut

166 Kali Gempa Susulan Guncang Sumenep, Fokus Penanganan Bencana Kini Beralih ke Kaji Cepat dan Penyaluran Bantuan Logistik
