Korban Jiwa Bencana Hidrometeorologi di Indonesia, dari Tapanuli hingga Lampung

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Senin, 24 Februari 2025
Korban Jiwa Bencana Hidrometeorologi di Indonesia, dari Tapanuli hingga Lampung

Satu rumah rusak akibat tanah longsor di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (23/2/2025). ANTARA/HO-BPBD Boyolali

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Bencana hidrometeorologi basah yang melanda sejumlah daerah Indonesia memasuki pekan terakhir Februari 2025. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat terdapat sejumlah korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi yang terjadi di akhir pekan ini.

BNPB melaporkan terjadi kejadian yang cukup signifikan berupa bencana tanah longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Tanah longsor itu tepatnya terjadi di Desa Sisundung, Kecamatan Angkola Barat pada Sabtu (22/2) pukul 18.00 waktu setempat

"Menelan dua korban jiwa meninggal dunia," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (24/2).

Baca juga:

BPBD DKI: Modifikasi Cuaca Sebagai Strategi Cegah Bencana Hidrometeorologi

Abdul Munari menambahkan musibah serupa juga terjadi di Kelurahan Gedong, Kecamatan Tanjung Barat, Kabupaten Lampung, Lampung. Longsor menimpa satu rumah yang dihuni tiga orang.

"Dua di antaranya ditemukan meninggal dunia dan satu lainnya selamat. Korban selamat saat ini sedang mengungsi di rumah kerabat," tutur pejabat BNPB itu, dikutip Antara.

Sementara itu di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah, angin kencang melanda tiga desa yang tersebar di tiga kecamatan yaitu Desa Jatibatur di Kecamatan Gemolong, Desa Jeruk di Kecamatan Miri, dan Desa Wonorejo di Kecamatan Kalijambe.

Baca juga:

Peringatan Dini Banjir Rob di 17 Wilayah Pesisir Indonesia dan Tanggal-tanggalnya

Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (22/2) ini menyebabkan 42 unit rumah rusak satu fasilitas ibadah terdampak, satu unit sekolah rusak, dan 39 titik pohon tumbang. Terdapat beberapa pohon tumbang yang merusak instalasi kabel listrik, sehingga akses aliran listrik padam.

Pada hari yang sama, angin kencang ikut menerjang Desa Matajang, Kecamatan Dua Boccoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Angin kencang yang diserai hujan deras ini merusak 25 unit rumah warga.

Menyikapi peristiwa bencana yang terjadi di berbagai daerah, BNPB mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan mengantisipasi ancaman potensi risiko bencana hidrometeorologi basah. Pemerintah daerah juga diminta untuk segera memeriksa kesiapan perangkat, personel, serta sumber daya guna menghadapi potensi darurat. (*)

#Bencana Hidrometeorologi #Cuaca Ekstrem #BNPB
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Masyarakat Banten Diimbau Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi
BMKG menyampaikan beberapa peringatan sebagai upaya mengantisipasi potensi kebencanaan
Frengky Aruan - Sabtu, 01 November 2025
Masyarakat Banten Diimbau Waspadai Potensi Bencana Hidrometeorologi
Indonesia
Cuaca Ekstrem seperti Fenomena Hujan Es Masih Berpotensi Terjadi di Tangerang Raya Tiga Hari Ke Depan
Hal ini seperti disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah II, Hartanto.
Frengky Aruan - Sabtu, 01 November 2025
Cuaca Ekstrem seperti Fenomena Hujan Es Masih Berpotensi Terjadi di Tangerang Raya Tiga Hari Ke Depan
Indonesia
6-8 November Jakarta Banjir Rob, Pramono Takut Ini Terjadi
Kawasan pesisir Jakarta terancam berpotensi mengalami banjir rob pada 6 hingga 8 November 2025 mendatang.
Wisnu Cipto - Jumat, 31 Oktober 2025
6-8 November Jakarta Banjir Rob, Pramono Takut Ini Terjadi
Indonesia
Jakarta Siaga 25 Hari Cuaca Ekstrem, Pramono Tetapkan Syarat Modifikasi Cuaca
BMKG memprediksi wilayah Jakarta akan terus dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi selama 25 hari ke depan.
Wisnu Cipto - Jumat, 31 Oktober 2025
Jakarta Siaga 25 Hari Cuaca Ekstrem, Pramono Tetapkan Syarat Modifikasi Cuaca
Indonesia
Sudah Satu Pekan Semerang Dilanda Banjir, BNPB Kerahkan Pompa.Portabel
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut satgas pompanisasi banjir Kota Semarang, Jawa Tengah, akan fokus pada penyedotan air di bagian ujung yang berbatasan dengan titik keluarnya air ke laut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 31 Oktober 2025
Sudah Satu Pekan Semerang Dilanda Banjir, BNPB Kerahkan Pompa.Portabel
Indonesia
Cuaca Eksrem Bikin 12 Jenazah Terdampak Robohnya Pembatas TPU Jeruk Purut
Saat ini sejumlah petugas dikerahkan untuk mengangkat puing-puing tembok dan kerangka jenazah.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 31 Oktober 2025
Cuaca Eksrem Bikin 12 Jenazah Terdampak Robohnya Pembatas TPU Jeruk Purut
Indonesia
Utara Kota Semarang Sudah Sepekan Digenangi Banjir, BNBP Fokus Sedot Air di Sumber Masalah
BNPB juga telah menambah jumlah pesawat yang dioperasikan untuk pelaksanaan modifikasi cuaca.
Frengky Aruan - Jumat, 31 Oktober 2025
Utara Kota Semarang Sudah Sepekan Digenangi Banjir, BNBP Fokus Sedot Air di Sumber Masalah
Indonesia
Bibit Siklon Tropis 98W Sudah 'Gentayangan' di Utara Papua, Banjir Rob Mengintai Bangka Belitung Hingga Maluku, BMKG Minta Warga Segera Siaga.
Hujan sedang berpotensi mengguyur Kota Medan, Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Tanjung Selor, dan Nabire
Angga Yudha Pratama - Jumat, 31 Oktober 2025
Bibit Siklon Tropis 98W Sudah 'Gentayangan' di Utara Papua, Banjir Rob Mengintai Bangka Belitung Hingga Maluku, BMKG Minta Warga Segera Siaga.
Dunia
Badai Melissa Melintasi Kuba, Haiti, dan Jamaika, Tewaskan Puluhan Orang dan Tinggalkan Jejak Kehancuran
Di jalur yang dilintasi Melissa, rumah-rumah tanpa atap, tiang listrik tumbang, dan furnitur yang terendam air mendominasi pemandangan pada Rabu (29/10).
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
 Badai Melissa Melintasi Kuba, Haiti, dan Jamaika, Tewaskan Puluhan Orang dan Tinggalkan Jejak Kehancuran
Indonesia
Hasil Investigasi Lapangan Padel Meruya Roboh Temukan Ada Masalah Kekuatan Struktur
“Dari hasil pengecekan awal, diperkirakan terdapat bagian-bagian yang kurang dapat menahan beban kekuatan hujan yang sangat lebat dan angin kencang,”
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Hasil Investigasi Lapangan Padel Meruya Roboh Temukan Ada Masalah Kekuatan Struktur
Bagikan