Kesehatan

Konsumsi Protein Berlebihan Bisa Picu Masalah Ginjal

Andrew FrancoisAndrew Francois - Kamis, 20 Oktober 2022
Konsumsi Protein Berlebihan Bisa Picu Masalah Ginjal

Kesehatan ginjal harus diperhatikan. (Foto: Unsplash/Robina Weermeijer)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

GURU Besar Pangan dan Gizi Insititut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Ali Khomsan mengatakan terlalu banyak mengonsumsi protein dapat membuat ginjal sulit bekerja. Bila terus menerus demikian, menurut Prof. Ali, ada penyakit yang mungkin ditimbulkan.

"Dari aspek gizi, kalau persoalan ginjal itu biasanya terjadi karena orang mengonsumsi terlalu banyak protein sehingga ginjal itu mengalami situasi yang berat untuk melakukan proses pencernaan protein," ungkap Prof. Ali seperti dikutip Antara, Rabu (19/10).

Prof. Ali kemudian menjelaskan bahwa gagal ginjal akut adalah kondisi yang baru terjadi dan berlangsung dengan proses yang cepat. Sedangkan gagal ginjal kronis, berlangsung secara perlahan dan lama seperti masalah stunting.

Baca juga:

Kelebihan Protein Juga Tidak Baik untuk Tubuh

Terlalu banyak protein memberatkan kerja ginjal. (Foto: Unsplash/Mark DeYoung)

Dari sisi gizi, gagal ginjal bisa terjadi akibat konsumsi makan berlebihan khususnya yang memiliki kandungan protein tinggi. Menurutnya, bila seseorang sudah memiliki riwayat penyakit ginjal, maka harus lebih berhati-hati dalam memilih asupan makanan.

"Tapi itu kalau orang sudah mempunyai masalah. Jangan sampai kita mengatakan, 'Jangan makan protein nanti gagal ginjal.' Nanti keliru lagi, nanti anak-anak banyak stunting lagi," jelasnya.

Ia juga menambahkan bahwa kunci dari menjaga kesehatan organ tubuh termasuk ginjal adalah dengan mengonsumsi makanan sehat yang memenuhi anjuran gizi seimbang. Kuncinya menurut Prof. Ali adalah tidak terlalu banyak tapi tidak terlalu sedikit.

Baca juga:

Sepele, Kebiasaan Kecil ini Bisa Jadi Penyebab Batu Ginjal

Makan dalam porsi tepat, tidak kurang dan tidak lebih. (Foto: Unsplash/Farhad Ibrahimzade)

"Jadi jangan berlebihan karena kalau makanan itu kan kuncinya moderate is the best, yang sedang-sedang saja itu yang bagus, jangan kurang, jangan lebih. Itu insya Allah membuat kita menjadi lebih sehat," ungkapnya.

Kasus gagal ginjal akut yang terjadi pada anak, saat ini tengah menjadi perhatian khusus. Penyakit tersebut diduga disebabkan oleh konsumsi paracetamol cair. Menurut Prof. Ali, masyarakat diimbau untuk selalu waspada hingga ada aturan resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

"Ketika benar-benar penyebab ginjal akut itu teridentifikasi, apakah paracetamol atau bukan, maka sudah pasti ada aturan-aturan yang harus dilakukan. Oleh karena itu, kita masih menunggu pemerintah nanti seperti apa tindakannya," tandasnya. (waf)

Baca juga:

Apa Dampak Kelebihan Mengonsumsi Protein?

#Kesehatan #Ginjal
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Kemenkes menargetkan hingga akhir tahun ini bisa mengobati 900 ribu orang yang terkena Tb.
Dwi Astarini - Kamis, 13 November 2025
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Berita Foto
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
President Director Asuransi Astra, Maximiliaan Agatisianus memberikan pemaparan dalam peluncuran Express Discharge di Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 12 November 2025
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Bagikan