Konsumsi Protein Berlebihan Bisa Picu Masalah Ginjal
Kesehatan ginjal harus diperhatikan. (Foto: Unsplash/Robina Weermeijer)
GURU Besar Pangan dan Gizi Insititut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Ali Khomsan mengatakan terlalu banyak mengonsumsi protein dapat membuat ginjal sulit bekerja. Bila terus menerus demikian, menurut Prof. Ali, ada penyakit yang mungkin ditimbulkan.
"Dari aspek gizi, kalau persoalan ginjal itu biasanya terjadi karena orang mengonsumsi terlalu banyak protein sehingga ginjal itu mengalami situasi yang berat untuk melakukan proses pencernaan protein," ungkap Prof. Ali seperti dikutip Antara, Rabu (19/10).
Prof. Ali kemudian menjelaskan bahwa gagal ginjal akut adalah kondisi yang baru terjadi dan berlangsung dengan proses yang cepat. Sedangkan gagal ginjal kronis, berlangsung secara perlahan dan lama seperti masalah stunting.
Baca juga:
Kelebihan Protein Juga Tidak Baik untuk Tubuh
Dari sisi gizi, gagal ginjal bisa terjadi akibat konsumsi makan berlebihan khususnya yang memiliki kandungan protein tinggi. Menurutnya, bila seseorang sudah memiliki riwayat penyakit ginjal, maka harus lebih berhati-hati dalam memilih asupan makanan.
"Tapi itu kalau orang sudah mempunyai masalah. Jangan sampai kita mengatakan, 'Jangan makan protein nanti gagal ginjal.' Nanti keliru lagi, nanti anak-anak banyak stunting lagi," jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa kunci dari menjaga kesehatan organ tubuh termasuk ginjal adalah dengan mengonsumsi makanan sehat yang memenuhi anjuran gizi seimbang. Kuncinya menurut Prof. Ali adalah tidak terlalu banyak tapi tidak terlalu sedikit.
Baca juga:
Sepele, Kebiasaan Kecil ini Bisa Jadi Penyebab Batu Ginjal
"Jadi jangan berlebihan karena kalau makanan itu kan kuncinya moderate is the best, yang sedang-sedang saja itu yang bagus, jangan kurang, jangan lebih. Itu insya Allah membuat kita menjadi lebih sehat," ungkapnya.
Kasus gagal ginjal akut yang terjadi pada anak, saat ini tengah menjadi perhatian khusus. Penyakit tersebut diduga disebabkan oleh konsumsi paracetamol cair. Menurut Prof. Ali, masyarakat diimbau untuk selalu waspada hingga ada aturan resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
"Ketika benar-benar penyebab ginjal akut itu teridentifikasi, apakah paracetamol atau bukan, maka sudah pasti ada aturan-aturan yang harus dilakukan. Oleh karena itu, kita masih menunggu pemerintah nanti seperti apa tindakannya," tandasnya. (waf)
Baca juga:
Apa Dampak Kelebihan Mengonsumsi Protein?
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Senang Ada Temuan Kasus Tb, Wamenkes: Bisa Langsung Diobati
Momen Garda Medika Hadirkan Fitur Express Discharge Permudah Layanan Rawat Jalan
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera