Komisi IX DPR Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan Papua Barat: Tidak Ada RS Tipe A dan B dan Dokter Spesialis Masih Langka

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Rabu, 28 Mei 2025
Komisi IX DPR Dorong Pemerataan Layanan Kesehatan Papua Barat: Tidak Ada RS Tipe A dan B dan Dokter Spesialis Masih Langka

(Ilustrasi) Indonesia Masih Kekurangan 10 Ribu Dokter Gigi untuk Pemerataan Layanan Kesehatan

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Komisi IX DPR RI yang membidangi kesehatan, ketenagakerjaan, dan perlindungan sosial, melakukan kunjungan kerja reses ke Provinsi Papua Barat, dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi IX, Nihayatul Wafiroh.

Dalam kunjungan ke RSUD Manokwari dan dialog bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat, Komisi IX menyoroti ironi dalam sistem kesehatan daerah ini.

Meskipun Papua Barat telah meraih capaian Universal Health Coverage (UHC) sebesar 98 persen dan menerima penghargaan dari Presiden RI, provinsi ini belum memiliki satu pun RSUD Tipe A maupun B, dan dokter spesialis hanya tersedia 4 orang untuk seluruh wilayah.

Baca juga:

Ketua DPR Minta Pemerintah Jamin Rakyat Dapat Pelayanan Kesehatan yang Aman Menyusul Maraknya Kasus Pelecehan

"Capaian UHC ini luar biasa, tapi kita tidak boleh berhenti di angka. Kita harus memastikan bahwa rakyat Papua Barat tidak hanya tercakup, tapi juga benar-benar terlayani dengan kualitas dan fasilitas yang layak," kata Nihayatul dalam keterangannya, Rabu (28/5).

Ia mengatakan Komisi IX juga memberikan perhatian pada penurunan angka stunting sebesar 5,8 persen—dari 24,8 persen menjadi 18,9 persen yang dinilai sebagai hasil nyata kerja sama lintas sektor.

Namun demikian, kata Nihayatul, persoalan ketimpangan tenaga kesehatan, keterbatasan layanan rawat inap, serta akses spesialistik yang minim dinilai perlu segera ditindaklanjuti melalui intervensi APBN dan penguatan peran rumah sakit vertikal.

Baca juga:

Indonesia Masih Kekurangan 10 Ribu Dokter Gigi untuk Pemerataan Layanan Kesehatan

Di sektor ketenagakerjaan, meski tingkat pengangguran terbuka (TPT) Papua Barat lebih rendah dari nasional (4,13 persen), Komisi IX menyoroti tantangan mismatch keterampilan tenaga kerja lokal, serta masih tingginya proporsi Tenaga Kerja Asing (TKA) di sektor strategis.

Sementara itu, dalam isu pekerja migran, Komisi IX menekankan pentingnya penguatan pelatihan dan jaminan sosial bagi calon PMI, serta penanganan serius terhadap potensi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di wilayah perbatasan.

Kunjungan ini merupakan bagian dari pengawasan terhadap pelaksanaan program pemerintah, serta menyerap aspirasi masyarakat daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), guna memastikan pemerataan pelayanan publik dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (Pon)

#Layanan Kesehatan #Papua Barat #Komisi IX DPR
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Berangkat dari Keluhan Warga, Kopdes Merah Putih Metuk Boyolali Buka Klinik Fisioterapi
Klinik fisioterapi jadi salah satu layanan unggulan di Koperasi Desa Merah Putih Metuk, Kab. Boyolali, Jawa Tengah.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 28 Oktober 2025
Berangkat dari Keluhan Warga, Kopdes Merah Putih Metuk Boyolali Buka Klinik Fisioterapi
Indonesia
Pemerintah Mau Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, DPR: Jangan Sampai Picu Konflik
Pemerintah berencana hapus tunggakan iuran BPJS Kesehatan. Komisi IX DPR pun mengingatkan jangan sampai hal itu memicu konflik.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Pemerintah Mau Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, DPR: Jangan Sampai Picu Konflik
Indonesia
DPR Ingatkan Kemenhan: Distribusi Multivitamin ke SPPG Harus Sesuai Regulasi Kesehatan
Kemenkes dan BPOM perlu dilibatkan dalam pendistribusian multivitamin ke SPPG.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 08 Oktober 2025
DPR Ingatkan Kemenhan: Distribusi Multivitamin ke SPPG Harus Sesuai Regulasi Kesehatan
Indonesia
Prabowo Minta Kepala BGN Pastikan Kebersihan Dapur MBG, Komisi IX DPR: Evaluasi Menyeluruh
Presiden RI, Prabowo Subianto, meminta kepada Kepala BGN, Dadan Hindayana, untuk memastikan kebersihan dapur MBG.
Soffi Amira - Senin, 06 Oktober 2025
Prabowo Minta Kepala BGN Pastikan Kebersihan Dapur MBG, Komisi IX DPR: Evaluasi Menyeluruh
Berita Foto
Raker Kepala BGN dan Menkes dengan Komisi IX DPR Bahas Kasus Keracunan Massal MBG
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri), Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dan sejumlah pejabat, mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IX DPR, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/1/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 01 Oktober 2025
Raker Kepala BGN dan Menkes dengan Komisi IX DPR Bahas Kasus Keracunan Massal MBG
Indonesia
Keracunan Massal Jadi Masalah Serius, Komisi IX DPR: MBG Perlu Dibatasi 2 Ribu Porsi per Hari
Keracunan massal MBG kini jadi persoalan serius. Komisi IX DPR menilai, bahwa MBG harus dibatasi 2 ribu porsi per hari.
Soffi Amira - Jumat, 26 September 2025
Keracunan Massal Jadi Masalah Serius, Komisi IX DPR: MBG Perlu Dibatasi 2 Ribu Porsi per Hari
Indonesia
Tanggapi Kasus Jantung WNA Australia yang Tertinggal di Bali, Komisi IX DPR: Pelanggaran Serius dan Harus Diusut!
Komisi IX DPR menanggapi kasus jantung WNA Australia yang tertinggal di Bali. Hal itu dianggap sebagai pelanggaran serius dan harus segera diusut.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Tanggapi Kasus Jantung WNA Australia yang Tertinggal di Bali, Komisi IX DPR: Pelanggaran Serius dan Harus Diusut!
Indonesia
Legislator Minta Pengawasan Ketat Program MBG: SPPG Harus Penuhi Standar SLHS
Anggota Komisi IX DPR, Cellica Nurrachadiana, menyoroti maraknya kasus keracunan massal MBG. Ia pun menekankan adanya pengawasan ketat.
Soffi Amira - Rabu, 24 September 2025
Legislator Minta Pengawasan Ketat Program MBG: SPPG Harus Penuhi Standar SLHS
Indonesia
Marak Keracunan Menu MBG, DPR Dorong BGN Libatkan Ahli Independen
Ahli kesehatan dan gizi layak masuk tim investigasi ungkap pemicu keracunan MBG.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 23 September 2025
Marak Keracunan Menu MBG, DPR Dorong BGN Libatkan Ahli Independen
Indonesia
Presiden Prabowo akan Kumpulkan Pengelola Dapur MBG, Komisi IX DPR: Cegah Keracunan dan Evaluasi Menyeluruh
Lebih dari 5000 anak menjadi korban keracunan MBG karena makanan tidak memenuhi standar kebersihan dan kesehatan.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 23 September 2025
Presiden Prabowo akan Kumpulkan Pengelola Dapur MBG, Komisi IX DPR: Cegah Keracunan dan Evaluasi Menyeluruh
Bagikan