Kolaborasi Guardian dan Save The Children Indonesia Angkat Kesehatan dan Kesejahteraan Anak

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Jumat, 16 Desember 2022
Kolaborasi Guardian dan Save The Children Indonesia Angkat Kesehatan dan Kesejahteraan Anak

Indonesia berada di peringkat 117, menunjukkan bahwa kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia masih jauh tertinggal dibanding negara lain. (Foto: Freepik/Jcomp)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

ANAK Indonesia butuh kesehatan dasar dan kesejahteraan untuk tumbuh lebih baik dan menjadikan masa depan bangsa ini lebih cerah. Kesehatan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah, namun juga berpulang kepada semua pemangku kepentingan untuk berkontribusi dalam pemenuhan kesehatan.

Laporan Indeks Perkembangan Anak garapan WHO dan UNICEF menyebutkan bahwa Indonesia berada di peringkat 117. Ini menunjukkan kesehatan dan kesejahteraan anak Indonesia masih jauh tertinggal dibanding negara lain.

Untuk memangkas jarak ketertinggalan tersebut, perlu dukungan berbagai pihak. Karena itulah, Guardian, ritel modern kesehatan dan kecantikan terkemuka dari PT Hero Supermarket Tbk, meluncurkan sebuah program bertajuk 'Guardiancares' sebagai bentuk dukungan terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak-anak Indonesia.

Naresh Kalani, Direktur Guardian Indonesia, menyadari pentingnya pemenuhan kesehatan anak Indonesia agar dapat tumbuh menjadi generasi penerus secara optimal.

Baca juga:

CERITA, Program Literasi Keuangan untuk Anak Indonesia di 50 Kota

anak indonesia

Guardian berkolaborasi bersama Save the Children Indonesia, menjadi langkah penting memaksimalkan akses kesehatan bagi anak-anak. (Foto: Freepik/Jcomp)

"Program ini salah satu langkah konkret Guardian dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya anak-anak dari keluarga dengan status ekonomi menengah ke bawah," jelas Naresh dalam rilis kepada Merahputih.com.

Program itu sejalan dengan misi Guardian untuk membantu anak Indonesia mendapatkan akses kesehatan sejak usia dini. Guardian terus berupaya mendukung pemerintah dalam peningkatan kesehatan.

Berkolaborasi dengan Save the Children Indonesia, Guardian menjadikan program sebagai langkah penting memaksimalkan akses kesehatan bagi anak-anak di berbagai daerah di Indonesia yang memiliki tantangan berbeda-beda.

Selain program, Guardian juga mengampanyekan ‘Keeping Kids Clean & Healthy’. Kampanye diselenggarakan secara serentak se-Asia Tenggara dan telah secara resmi diluncurkan pada Rabu (14/12) di Bandung, Jawa Barat.

Baca juga:

Penghargaan untuk 32 Tokoh Inspiratif 2022 Versi Guardian

anak indonesia
Anak memiliki hak yang sama untuk mendapatkan akses kesehatan. (Foto: Freepik/Jcomp)

Selama berlangsungnya Program, Guardian mendonasikan sebagian hasil penjualan dari 21 produk Own Brand Body Wash kepada Save the Children Indonesia untuk mendukung program kesehatan anak.

Kegiatan pertama dilaksanakan di SD Pangauban, Desa Ciapus. Ada serangkaian kegiatan inspiratif seperti menggambar, melukis dinding, edukasi kebersihan, dan cek kesehatan gratis. Semua bertujuan meningkatkan kepedulian serta memberikan dampak positif terhadap masyarakat.

Selain itu, Naresh Kalani menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Rosianto Hamid, Chief of Program Impact Creation Save the Children Indonesia.

Anak memiliki hak yang sama untuk mendapatkan akses kesehatan. Terutama kebersihan dan kesehatan masih menjadi tantangan di beberapa wilayah di Indonesia. Namun, realitanya ini belum sepenuhnya terwujud. Kalau tidak saling bantu, apapun permasalahannya tidak akan terselesaikan dan sulit mewujudkan generasi sehat dan unggul. (dgs)

Baca juga:

#Anak-anak
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Lifestyle
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Nimaz lebih mengutamakan kebiasaan makan bersama di meja makan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 03 Juni 2025
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Lifestyle
IDAI Ungkap Manfaat Diet Tinggi Protein-Lemak untuk Atasi Peradangan dan Penyakit Degeneratif
Piprim juga menganjurkan diet ini untuk anak sehat guna meminimalkan asupan karbohidrat berlebih yang menjadi cikal bakal berbagai penyakit modern
Angga Yudha Pratama - Kamis, 29 Mei 2025
IDAI Ungkap Manfaat Diet Tinggi Protein-Lemak untuk Atasi Peradangan dan Penyakit Degeneratif
Indonesia
Pembakaran 13 Rumah karena Game, DPR Minta Kebijakan Ruang Digital Anak Diperkuat
Tragedi ini sebagai sinyal yang menunjukkan lemahnya perlindungan terhadap anak dari terpaan konten digital destruktif.
Angga Yudha Pratama - Jumat, 09 Mei 2025
Pembakaran 13 Rumah karena Game, DPR Minta Kebijakan Ruang Digital Anak Diperkuat
Berita Foto
Kolaborasi Cow Play Cow Moo Bersama Carstensz Mall Tebarkan Semangat Berbagi
Anak-anak dari Panti Asuhan PYI Yatim dan Zakat Graha Raya berain wahana Paw Patrol Adventure Bay Bounce, Cartensz Mall, Gading Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (10/4/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 10 April 2025
Kolaborasi Cow Play Cow Moo Bersama Carstensz Mall Tebarkan Semangat Berbagi
Fun
Ruang Baru, Sumber Inspirasi Anak-anak SOS Children's Village untuk Raih Harapan
Harapan kecil untuk anak-anak SOS Children's Village.
Ikhsan Aryo Digdo - Sabtu, 22 Maret 2025
Ruang Baru, Sumber Inspirasi Anak-anak SOS Children's Village untuk Raih Harapan
Fun
Mengapa Anak Menjadi Posesif? Ini Penjelasan Psikologisnya
Anak posesif menunjukan perilaku ingin memiliki ibu sepenuhnya.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 14 Februari 2025
Mengapa Anak Menjadi Posesif? Ini Penjelasan Psikologisnya
Berita Foto
Mengintip Aktivitas Anak-anak Main Skateboard Manfaatkan Trotoar Jakarta
Aktivitas anak-anak bermain Skateboard di Trotoar Kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Minggu (5/1/2025).
Didik Setiawan - Minggu, 05 Januari 2025
Mengintip Aktivitas Anak-anak Main Skateboard Manfaatkan Trotoar Jakarta
Dunia
Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Media Sosial
Australia larang anak di bawah 16 tahun main media sosial. Hal itu demi mengekang dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental anak-anak.
Soffi Amira - Sabtu, 30 November 2024
Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Media Sosial
Lifestyle
Ingin Dampingi si Kecil Main di Laboratorium Chaos Lab? Sediakan Dana Segini
Chaos Lab bertujuan untuk menumbuhkan minat anak-anak terhadap sains
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 23 November 2024
Ingin Dampingi si Kecil Main di Laboratorium Chaos Lab? Sediakan Dana Segini
Bagikan