Kisah Polisi yang Rela Jarang Pulang ke Rumah Demi Menegakkan Prokes ke Warga

Andika PratamaAndika Pratama - Kamis, 26 November 2020
Kisah Polisi yang Rela Jarang Pulang ke Rumah Demi Menegakkan Prokes ke Warga

Kapolsek Sawah Besar, Kompol Eliantoro Jalmaf. Foto: MP/Kanu

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Menegakkan protokol kesehatan di Jakarta dinilai tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh kerja keras dan pengorbanan untuk mendisiplinkan warga agar mau patuh.

Hal ini dialami Kapolsek Sawah Besar, Kompol Eliantoro Jalmaf. Ia rela jarang pulang ke rumah dan meninggalkan waktu bersama keluarga demi memastikan warga tetap disiplin.

Baca Juga

Kasatwil Diminta Antisipasi Penolakan Rizieq Shihab

Hampir setiap hari, Eli sapaan akrabnya, selalu berpatroli keliling wilayah hukumnya untuk menertibkan warga yang bandel. Entah itu tak pakai masker, berkerumun atau tak menerapkan pola hidup sehat.

"Saya patroli gunakan motor dari gang ke gang agar warga ini disiplin," kata dia, saat berbincang dengan MerahPutih.com di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (26/11).

Eli mengaku, dengan menggunakan motor, ia bisa leluasa dan mudah dalam memantau warga. Dengan pakai motor, ia bisa masuk dari satu gang ke gang lain. "Bisa memudahkan saya melakukan imbauan langsung ke warga."

Lulusan AKPOL 2003 ini tak jarang sulit menegur warga yang tak patuh protokol kesehatan. Di antaranya kelompok motor yang sering berkumpul di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

"Mereka perlu diimbau berkali-kali supaya mau bubar. Kadang saya pakai cara yang tegas juga agar mereka mau bubar," terang pria yang menghabiskan masa kecilnya di Jayapura, Papua ini.

Kapolsek Sawah Besar, Kompol Eliantoro Jalmaf
Kapolsek Sawah Besar, Kompol Eliantoro Jalmaf. Foto: MP/Istimewa

Pernah suatu ketika, dia harus berjibaku membubarkan ratusan pemotor yang nekat berkerumun meski dengan personel seadanya.

"Saya mesti sabar dan tegas dalam memberi imbauan ke mereka. Kalau COVID-19 ini benar-benar berbahaya dan mengancam kita semua," papar Eli.

Perwira menengah polisi itu sadar, untuk mendisiplinkan warga di wilayah padat penduduk seperti Sawah Besar, dibutuhkan pendekatan berbasis program yang humanis.

Beberapa program andalannya yakni Ketahanan Pangan, Pemberian Wifi Gratis untuk Pelajar, Renovasi Sarana Publik, Pemberdayaan Warga Binaan untuk Pemberian Sembako dan Jumat Berbagi.

Program ketahanan pangan seperti pemberdayaan ikan konsumsi, penanaman kangkung hingga penyediaan beras hingga sembako. Program itu dirancang untuk memberdayakan warga agar bisa tetap bertahan selama pandemi. "Mereka bisa menjadi garda terdepan dalam penerapan protokol kesehatan," ujar Eli.

Baca Juga

Mobil Berpelat RI 1 Palsu Terobos Gerbang Penjagaan Mabes Polri

Untuk itu, Polsek Sawah Besar turut menggandeng unsur pemerintah daerah dan TNI demi membantu warga yang kesulitan selama pandemi tetap tangguh. Dirinya tergerak membantu sesama selain karena tugas juga atas rasa kepedulianya melihat warga yang kesusahan selama pandemi. "Kalau bukan kita siapa lagi yang membantu," imbuhnya.

Sadar akan profesinya yang berisiko, Eli memastikan tetap mematuhi protokol kesehatan dalam setiap tugas. Mulai dari sarung tangan, masker hingga perlengkapan pencegahan penularan pandemi lainnya.

"Saya ikuti protokol kesehatan meski punya rasa kemanusiaan. Agar tidak terpapar seperti pakai sarung tangan dan jaga jarak hingga rutin membersihkan diri," ungkap pria yang ayahnya juga berprofesi sebagai polisi itu.

Akhir kata, Eli sangat berharap warga masyarakat mengikuti anjuran pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan.

"Bantu kita juga menjaga lingkungan dan diri sendiri. Butuh kesadaran dari warga agar mau hidup sehat dan bersih," tutup perwira polisi berpangkat melati satu itu. (Knu)

Baca Juga

Arahan Tegas Kapolri kepada Anak Buahnya, Netral di Pilkada 2020 dan Tegakkan Prokes

#Kisah Inspiratif #Polisi #Protokol Kesehatan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Kendaraan Jurnalis Jadi Sasaran Dugaan Kejahatan Pecah Kaca, Laptop Raib
Sejumlah barang berharga miliknya telah raib, di antaranya tas berisi laptop dan charger, alat-alat kerja, ID pers Kompas dan Istana, serta tas kecil berisi charger, powerbank, dan uang tunai ratusan ribu rupiah.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
Kendaraan Jurnalis Jadi Sasaran Dugaan Kejahatan Pecah Kaca, Laptop Raib
Indonesia
Desak Polisi Usut Tuntas Temuan 2 Kerangka Manusia di Kwitang secara Profesional, DPR: Jangan Sampai Menimbulkan Banyak Spekulasi
Penemuan 2 kerangka manusia diduga berkaitan dengan peristiwa kebakaran gedung saat demonstrasi besar pada akhir Agustus 2025 lalu.
Frengky Aruan - Senin, 03 November 2025
Desak Polisi Usut Tuntas Temuan 2 Kerangka Manusia di Kwitang secara Profesional, DPR: Jangan Sampai Menimbulkan Banyak Spekulasi
Indonesia
Prabowo Ingatkan Bawahanya Jangan Ada Orang Pintar Merasa Bisa Mengakali Rakyat
Prabowo juga menyoroti adanya pihak di dalam pemerintah yang mencoba untuk mencari kepentingan pribadi atau kelompok.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 30 Oktober 2025
Prabowo Ingatkan Bawahanya Jangan Ada Orang Pintar Merasa Bisa Mengakali Rakyat
Indonesia
Cerita Titip Kapolri Agar Pengawalnya Jadi Perwira, Prabowo Ajak Jenderal dan Menteri Lain Ikut Ngaku
Presiden Prabowo Subianto mengakui pernah menitipkan mantan pengawal pribadi dari kepolisian untuk mengikuti pendidikan Sekolah Calon Perwira (Secapa) Polri ke Kapolri.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Cerita Titip Kapolri Agar Pengawalnya Jadi Perwira, Prabowo Ajak Jenderal dan Menteri Lain Ikut Ngaku
Indonesia
Prabowo Sebut Persepsi Publik Terhadap Kepolisian, Kerap Dikritik
Presiden menyinggung persepsi publik terhadap kepolisian yang kerap dikritik karena tugasnya menegakkan ketertiban.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 29 Oktober 2025
Prabowo Sebut Persepsi Publik Terhadap Kepolisian, Kerap Dikritik
Indonesia
Tak Ada Toleransi, Polri Kembangkan Sistem Deteksi Dini LGBT untuk Seleksi Calon Polisi
alat deteksi LGBT ini penting untuk mencegah masuknya individu dengan potensi penyimpangan ke dalam institusi Polri.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Tak Ada Toleransi, Polri Kembangkan Sistem Deteksi Dini LGBT untuk Seleksi Calon Polisi
Indonesia
Mencengangkan! Polri Ungkap Ada 228 Kampung Narkoba Tersebar di Seluruh Indonesia
Kapolri Jenderal Listyo Sigit ungkap 228 Kampung Narkoba di Indonesia, 118 di antaranya berhasil jadi Kampung Bebas Narkoba.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 29 Oktober 2025
Mencengangkan! Polri Ungkap Ada 228 Kampung Narkoba Tersebar di Seluruh Indonesia
Indonesia
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penyerangan Polres Mamberamo Raya, Papua, bermula dari laporan keributan warga yang diduga terpengaruh minuman keras di sekitar perempatan SD Adven Burmeso.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Olahraga
Pengamanan Diperkuat, 2.000 Personel Dikerahkan untuk Laga Persib Vs Selangor FC di ACL 2
Persib akan menghadapi Selangor FC yang merupakan wakil Malaysia dalam laga ketiga Grup G AFC Champions League Two (ACL 2).
Frengky Aruan - Kamis, 23 Oktober 2025
Pengamanan Diperkuat, 2.000 Personel Dikerahkan untuk Laga Persib Vs Selangor FC di ACL 2
Indonesia
Ratusan Anak Dijadikan Kurir Narkoba oleh Bandar, Polisi: Mereka Lebih Mudah Lepas dari Jerat Hukum
Polri merilis data penanganan kasus peredaran narkotika selama periode Januari hingga Oktober 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
Ratusan Anak Dijadikan Kurir Narkoba oleh Bandar, Polisi: Mereka Lebih Mudah Lepas dari Jerat Hukum
Bagikan