Kisah para Mumi Suku Dani di Lembah Baliem, Papua

Dwi AstariniDwi Astarini - Kamis, 09 Januari 2025
Kisah para Mumi Suku Dani di Lembah Baliem, Papua

Suku Dani di Lembah Baliem menyimpan mumi tetua mereka.(foto: Instagram @dmitri.karmanov)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM - SOSOK mumi tersebut berada dalam posisi duduk dengan kaki terlipat. Wajah berupa tengkorak menganga dan tengadah menatap langit. Pakaian lengkap khas pria Papua berupa koteka dan beberapa aksesoris pun masih melekat di tubuhnya. Mumi itu dulunya ialah seorang panglima perang suku Dani yang bernama Wimotok Mabel.

Seperti namanya yang berarti ‘perang terus’, sang panglima memang gemar berperang selama hidupnya. Ketika Wimotok berangsur tua dan sakit, sebelum ajal menjemput, ia berpesan agar setelah meninggal ia tidak dibakar seperti tradisi Dani pada umumnya. Ia minta untuk dimumikan. Menurut warga kampung itu, hal tersebut dilakukan agar jasad sang panglima menjadi sebuah peringatan yang akan menyejahterakan seluruh keturunannya di masa mendatang.

Di bentang alam Lembah Baliem nan indah di Papua, suku Dani hidup dalam honai-honai mereka yang masih tradisional. Alat berburu dan bercocok tanam mereka pun masih sederhana, tak tersentuh modernisasi. Dalam honai itulah, suku Dani menyimpan mumi tetua mereka. Mumi panglima perang suku Dani yang berusia 370 tahun lebih masih tersimpan di daerah ini. Suku Dani, sang penguasa Lembah Baliem, memang punya tradisi memumikan jenazah. Mumi berusia 370 tahun lebih itu masih disimpan dan terawat di Desa Jiwika, Distrik Kurulu, Wamena, Papua.

Baca juga:

Tradisi Ekstrem Potong Jari 'Iki Palek' Suku Dani Papua, Tebus Duka Kehilangan Mendalam


Mumufikasi suku Baliem terbilang rumit. Jasad diposisikan dalam keadaan duduk, lengkap dengan pakaian kebesarannya. Setelah itu, jasad diasapi di depan api unggung selama sebulan di Honai Pilamo, rumah khusus para laki-laki. Tahap selanjutnya ialah membungkus jasad dengan daun pisang hingga mengeras jadi mumi. Tentunya proses tersebut enggak singkat. Butuh waktu 5 tahun agar mumi benar-benar kering.

Kaum pria punya tugas merawat sang mumi. Mereka akan melumurinya dengan minyak babi dan menyimpannya setiap malam di depan api unggun dalam Pilamo. Hal itu akan membuat mumi semakin awet tanpa harus khawatir rusak karena rayap.

Saat berkunjung ke kampung ini, kamu bisa kok melihat mumi si panglima perang. Tentunya dengan membayar sejumlah uang kepada warga. Selain di Desa Jiwika, kamu juga bisa menemukan mumi panglima perang lainnya di Kurulu, di Assologima, dan di Kurima.

Selain itu, di Desa Aikima di Distrik Pisugi, dekat ibu kota Kabupaten Jayawijaya, ada sebuah mumi kepala suku yang kini tersimpan rapi. Jasad Kepala Suku Perang Mumi Aikima yang merupakan kerabat dari Mumi Agatmamente Mabel (Humomumi Wo’ogi) itu diperkirakan berusia sekitar 250 tahun. Mumi Aikima tersebut ialah Kepala Suku Perang Weropak Elosak.(dwi)

Baca juga:

Menilik Makna dari Pakaian Tradisional Koteka asal Papua

#Papua
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penyerangan Polres Mamberamo Raya, Papua, bermula dari laporan keributan warga yang diduga terpengaruh minuman keras di sekitar perempatan SD Adven Burmeso.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Indonesia
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Dugi Telenggen alias Dugwi Kogoya, anggota KKB pelaku penembakan Brigadir Joan H. Sibarani dan warga sipil di Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, akhirnya berhasil diringkus.
Wisnu Cipto - Selasa, 28 Oktober 2025
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Indonesia
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli telah mengutus eselon satunya turun langsung ke tanah Papua untuk berdialog dengan Majelis Rakyat Papua (MRP) dan mahasiswa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Indonesia
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
“Atas nama Kementerian Kehutanan, saya mohon maaf agar apa yang terjadi ini menjadi catatan,” kata Raja Juli.
Wisnu Cipto - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kogoya berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama agar ke depan proses serupa dilakukan secara lebih bermartabat dalam menghormati budaya masyarakat Papua.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Indonesia
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
"Kami memahami bahwa mahkota Cenderawasih bukan sekadar benda, melainkan simbol kehormatan dan identitas kultural masyarakat Papua,” kata Dirjen KSDAE Kemenhut Satyawan Pudyatmoko
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Undius Kogoya, pimpinan KKB Intan Jaya, meninggal karena sakit di Distrik Wandai, Papua Tengah. Ia dikenal terlibat dalam berbagai aksi penyerangan sejak 2022.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Indonesia
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Aksi demonstrasi oleh kelompok Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Tanah Adat Papua (AMPPTAP) yang berlangsung di kawasan traffic light Abepura, Kota Jayapura, pada Rabu (15/10) siang, berakhir ricuh dan anarkis.
Frengky Aruan - Sabtu, 18 Oktober 2025
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Indonesia
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Tindakan tersebut merupakan kejahatan serius yang tidak dapat ditoleransi. Membakar bangunan sekolah merupakan tindakan kriminal yang sangat serius dan tidak dapat diterima.
Dwi Astarini - Rabu, 15 Oktober 2025
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Indonesia
Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa
Pesawat jenis Caravan C208 dengan nomor registrasi PK-SNA itu membawa barang dan bahan makanan dari Timika, Kabupaten Mimika, menuju Kabupaten Lanny Jaya.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa
Bagikan