Kisah Nelayan Indonesia di Filipina, Disambut Bir dan Ditawari Nikah


angandaran seusai melakukan aksi unjuk rasa di Jakarta, Jumat (6/2). (Antara Foto)
MerahPutih Nasional- Seorang nelayan Indonesia berbagi pengalamannya selama menjadi nelayan di luar negeri.
Adalah Mistun Rois Warga Negera Indonesia (WNI) yang pernah menjadi nelayan di Filipina, tepatnya di General Santos (Gensan). Mistun menceritakan bahwa dirinya begitu disambut hangat saat tiba di Filipina. Sambutan tersebut mulai dari jamuan hingga ditawari menikah oleh gadis Filipina.
" Saya pernah bertugas di Filipina tepatnya di Gensan ( General Santos ) disana banyak orang sedangkan lautnya kurang. Jadi mereka menghargai kita datang ke sana dikasih macam-macam mulai disambut bir hingga ditawari nikah. Saya belum sempat," ungkap Mistun Rois saat ditemui di Gedung Mina Bahari II, Kementrian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (18/2). (Baca: Ambisi Menteri Susi Majukan Industri Perikanan Tanah Air)
Mistun berkunjung ke Gensan pada 2005, 2009 dan 2011 sebagai anak buah kapal (ABK). Setelah itu ia mulai banting setir menjadi Observer (petugas pemantau penangkapan dan pengangkutan ikan) di 2012, bahkan menjadi Kepala Observer Bitung.
"Hal yang paling membuat saya senang menjadi Observer di Gensan adalah kami direspons bagus oleh mereka karena mereka menilai kami memberikan makan dia," tandas Mistun. (cpy/bhd)
Bagikan
Berita Terkait
Kementerian KKP Klaim Tanggul Beton di Cilincing Berizin Lengkap dan Tak Ganggu Nelayan

KKP: Tanggul Laut Beton Proyek Reklamasi KCN Sudah Kantongi Izin PKKPRL

Tanggul Beton Laut Cilincing PT KCN Proyek Reklamasi, Bukan Bagian Giant Sea Wall

Pemprov DKI Lepas Tangan soal Tanggul Beton di Cilincing, Lempar Tanggung Jawab ke Kementerian KKP

Filipina Juga Berhasil Nego Tarif Impor AS, Sama Kaya Indonesia Besarnya 19%

Langgar Izin PKKPRL, Proyek Reklamasi 2 Pulau di Batam Disegel KKP

ASEAN Tengah Bahas Kode Etik Luat China Selatan, Tekan Konflik Regional

Soal Usulan Tambahan Anggaran, DPR Haruskan KKP Prioritaskan Kesejahteraan Nelayan

Pulau Kecil di Bali dan NTB di Kuasai WNA, Menteri KKP Siap Lakukan Legalisasi

DPR Desak Pemerintah Evaluasi Tambang Nikel di Raja Ampat, Bisa Merusak Keindahan Alam Bawah Laut
