Kisah Mantan Pemain Arseto dan Pelatih Bepe yang Habiskan Waktunya Merawat Stadion Sriwedari

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 25 November 2017
Kisah Mantan Pemain Arseto dan Pelatih Bepe yang Habiskan Waktunya Merawat Stadion Sriwedari

Kepala Stadion Sriwedari yang merupakan mantan pemain Arseto Solo, Sri Widadi. (BolaSkor.com/Nofik Lukman)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Stadion Sriwedari Solo menjadi salah satu venue paling bersejarah di Indonesia. Bukan saja digunakan sebagai lokasi penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) I tahun 1949, stadion ini menjadi saksi kejayaan dua tim sepak bola era Perserikatan dan Galatama.

Persis Solo menjadi tim tangguh pada era 1930-40an. Dari tujuh gelar Perserikatan yang diraih, Persis pernah mengangkat piala di Stadion Sriwedari pada tahun 1940. Itu menjadi momen pertama Laskar Sambernyawa juara saat berstatus tuan rumah kompetisi Perserikatan.

Selain itu, ada pula Arseto. Tim dari Jakarta yang pindah ke Solo tahun 1983 ini mengangkat trofi juara kompetisi Galatama pada musim 1991/1992. Nah, dari puluhan pemain yang kala itu membawa Arseto juara, ada satu yang masih setia berada di Stadion Sriwedari Solo. Dialah Sri Widadi.

Sri Widadi menjadi bintang saat membela Arseto tahun 1987-1992. Pergerakan pemain yang menempati posisi sayap ini benar-benar ditakuti tim lawan. Di kalangan pemain Arseto, pria yang akrab disapa Dadit ini dikenal sebagai rajanya assists. Namun sayang, cedera lutut yang didapat tahun 1992 membuat karier sepak bolanya terhenti.

"Saya cedera saat musim 1991/1992 tinggal menyisakan satu pertandingan lawan Pelita. Untungnya pertandingan itu sudah tidak menentukan lagi. Kita sudah pasti juara," terang Dadit seperti dikutip Bolaskor.com

"Cederanya bukan di Sriwedari. Tapi pas sesi latihan di Lapangan Kadipolo. Setelah itu saya tidak main lagi dan mulai merintis karir jadi pelatih."

Stadion Sriwedari. (BolaSkor.com/Nofik Lukman)

Dadit sempat merintis karier kepelatihan di Diklat Salatiga. Sederet mantan anak asuhnya kini sudah menjadi pemain ternama. Mulai Bambang Pamungkas, Jimmy Suparno, Gunawan Dwi Cahyo, Ahmad Mahrus Bahtiar hingga Wahyu Tanto. Selain itu, posisi sebagai manajer Persis juga pernah disandangnya tahun 2001.

Setelah melatih sejumlah klub, akhirnya Dadit kembali ke Stadion Sriwedari tahun 2015. Dia ditunjuk Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo sebagai kepala Stadion Sriwedari. Momen ini menjadi kesempatan bagi Dadit untuk balas jasa setelah apa yang dilaluinya bersama Arseto tahun 1987-1992.

"Saya dibesarkan di Sriwedari. Nama saya juga besar disini. Tentu senang ketika diberi tugas merawat Stadion Sriwedari. Saya bisa melakukan yang terbaik untuk membuat stadion ini menjadi lebih terawat," tuturnya.

Meski statusnya sebagai kepala, Dadit mengaku bukan orang yang betah berdiam diri di ruangan. Dia justru lebih senang mengecek setiap jengkal kondisi lapangan.

"Dulu saat mengurus Manahan, saya senang mencabuti rumput liar. Tapi berhubung Stadion Sriwedari ini tidak memiliki rumput khusus, alias kumpulan berbagai jenis rumput, ya sekarang aktivitasnya lebih ke motong. Kadang ikut membentuk pola agar lebih enak dipandang," tukasnya.

Dengan kualitas yang masih terjaga, Stadion Sriwedari cukup padat disewa tim lokal maupun luar kota. Setiap tahun selalu ada saja klub profesional yang menggunakan stadion berkapasitas 12.500 tempat duduk ini sebagai lokasi pemusatan latihan.

"Kekurangannya sampai sekarang memang penerangan. Gensetnya sudah tidak layak. Makanya sekarang tidak bisa digunakan untuk main malam. Semoga kedepan pemerintah segera memperbaikinya," lanjutnya. (Laporan Kontributor Nofik Lukman/Solo)

#Arseto Solo #Solo
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
UNS Beri Sanksi Mahasiswa Penerima Beasiswa tak Mampu tapi Malah Dugem, KIP Dicabut
Mahasiswa tersebut dinyatakan telah melakukan tindakan yang melanggar ketentuan/peraturan yang berlaku di UNS.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
UNS Beri Sanksi Mahasiswa Penerima Beasiswa tak Mampu tapi Malah Dugem, KIP Dicabut
Indonesia
Viral Mahasiswa Penerima KIP Tepergok Sedang Dugem, UNS Lakukan Investigasi
Juru Bicara UNS Agus Riewanto membenarkan TSK ialah mahasiswa aktif UNS.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Viral Mahasiswa Penerima KIP Tepergok Sedang Dugem, UNS Lakukan Investigasi
Indonesia
Rumah Pensiun Hadiah Negara Hampir Rampung, Jokowi Sebut Desain Dibantu Arsitek
Jokowi menegaskan rumah tersebut kewenangannya masih Sekretariat Negara.
Dwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
Rumah Pensiun Hadiah Negara Hampir Rampung, Jokowi Sebut Desain Dibantu Arsitek
Indonesia
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Adanya penolakan tersebut berarti ada harapan dari masyarakat yang harus didengar.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Indonesia
DPRD Soroti SPPG Solo Pekerjaan Warga Luar Kota, tak Kurangi Angka Pengangguran
Langkah tersebut dianggap tak sejalan dengan program pemda untuk mengurangi angka pengangguran di Solo yang mencapai 12.000 orang.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
DPRD Soroti SPPG Solo Pekerjaan Warga Luar Kota, tak Kurangi Angka Pengangguran
Indonesia
Protes Operasional Bajaj, Driver Ojol Solo Datangi DPRD Solo
Keresahan para ojol muncul karena belum adanya langkah tegas dari instansi terkait, meski mereka sudah beberapa kali melapor.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
Protes Operasional Bajaj, Driver Ojol Solo Datangi DPRD Solo
Indonesia
Pelawak Kirun Menangis kala Melayat ke Rumah Duka Ki Anom Suroto
Kirun dan Anom Suroto merupakan dua seniman senior yang telah bersahabat sejak lama.
Dwi Astarini - Kamis, 23 Oktober 2025
Pelawak Kirun Menangis kala Melayat ke Rumah Duka Ki Anom Suroto
Indonesia
Legenda Wayang Tanah Air Anom Suroto Meninggal, Kiprah Mendalang hingga Keliling Dunia
Jenazah Ki Anom Suroto akan disemayamkan di Ndalem Timsan, Makamhaji, Sukoharjo.
Dwi Astarini - Kamis, 23 Oktober 2025
Legenda Wayang Tanah Air Anom Suroto Meninggal, Kiprah Mendalang hingga Keliling Dunia
Indonesia
Pemkot Solo Terapkan WFA ASN akibat TKD Dipangkas, Wamendagri Bima Minta Kaji Ulang
Kebijakan WFA tersebut muncul sebagai respons atas pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) dari APBN 2026 yang mencapai Rp 218 miliar.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pemkot Solo Terapkan WFA ASN akibat TKD Dipangkas, Wamendagri Bima Minta Kaji Ulang
Indonesia
Purbaya Soroti Realisasi Belanja Daerah, Wamendagri Bima Arya Perintahkan Pemda Jadi Penggerak Roda Ekonomi
Belanja daerah saat ini masih di bawah tahun lalu, berkurang 3 persen atau 4 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Purbaya Soroti Realisasi Belanja Daerah, Wamendagri Bima Arya Perintahkan Pemda Jadi Penggerak Roda Ekonomi
Bagikan