Kesehatan Mental

Kicau Burung Bantu Kesehatan Mental

P Suryo RP Suryo R - Senin, 31 Oktober 2022
Kicau Burung Bantu Kesehatan Mental

Penelitian ini mengikuti sekitar 1.300 orang sepanjang pertemuan sehari-hari mereka dengan burung pada tahun lalu. (Pexels/jasmin chew)

Ukuran:
14
Audio:

SUARA kicau burung sering dikatakan membawa efek menenangkan. Sekarang sebuah penelitian yang baru dirilis mengatakan bahwa kicau burung baik untuk kesehatan mental.

Akademisi dari King's College London menemukan bahwa mendengar burung, melihat mereka, dan melakukan pertemuan biasa dengan burung meningkatkan suasana hati orang yang mengalami depresi, dan juga populasi yang lebih luas.

Baca Juga:

Ketahui Cara Merawat Burung Peliharaan dengan Benar

burung
Skor kesehatan mental rata-rata meningkat ketika orang melihat atau mendengar kicauan burung. (Unsplash/Vincent Van Zalinge)

Penelitian ini mengikuti sekitar 1.300 orang sepanjang pertemuan sehari-hari dengan burung pada tahun lalu menggunakan aplikasi ponsel pintar bernama Urban Mind. Orang-orang itu berada di Inggris, Eropa, Amerika Serikat, Australia, dan Tiongkok.

Dengan menggunakan aplikasi tersebut, peserta penelitian mencatat bagaimana perasaan mereka. Apakah mereka stres atau bahagia? Apakah mereka dapat melihat pohon? Apakah mereka dapat melihat atau mendengar burung?

Skor kesehatan mental rata-rata meningkat ketika orang melihat atau mendengar kicauan burung, bahkan untuk orang yang sebelumnya telah didiagnosis dengan depresi.

“Kita perlu menciptakan dan mendukung lingkungan, terutama lingkungan perkotaan, di mana kehidupan burung menjadi bagian tetap di dalamnya. Untuk memiliki populasi burung yang sehat, kamu juga membutuhkan tanaman, kamu juga membutuhkan pohon. Kita perlu memelihara seluruh ekosistem di kota-kota kita,” kata profesor King's College London Andrea Mechelli di The Guardian.

Baca Juga:

Finch Sitting, Olahraga Santuy Menghitung Kicauan Burung

burung
Agar lingkungan kita memiliki populasi burung yang sehat, dibutuhkan tanaman dan pohon. (Pexels/Pixabay)

Dia mengatakan penting untuk mengetahui bahwa burung memiliki efek positif pada orang dengan depresi. Karena itu banyak perawatan yang membantu untuk orang yang disebut 'sehat' tidak bekerja untuk individu dengan masalah kesehatan mental.

Adrian Thomas, penulis Royal Society for the Protection of Birds' Guide to Birdsong, mengatakan laporan itu masuk akal, karena orang-orang pada umumnya melaporkan bahwa kicau burung membawa perasaan gembira. "Itu tertanam di suatu tempat jauh di dalam jiwa kita," katanya.

"Ini terkait dengan musim semi dan pembaruan dan masa-masa indah yang akan datang. Kita perlu mengatasi krisis alam ini dan memastikan bahwa alam tidak diam," dia menambahkan. (aru)

Baca Juga:

Mengenal Pitohui, Burung Beracun Pertama yang Dikonfirmasi Secara Ilmiah

#Kesehatan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan