Finch Sitting, Olahraga Santuy Menghitung Kicauan Burung


Lomba mendengarkan cicitan burung. (instagram Waterhoek.feesten)
OLAHRAGA biasanya dikaitkan dengan keterampilan dan kegigihan, baik fisik maupun mental. Namun, dalam vinkensport atau vinkenzetting , olahraga hewan tradisional yang dipraktikkan di wilayah Flanders yang berbahasa Belanda, semuanya tentang duduk dan mendengarkan burung berkicau.
Saat lomba hendak dimulai, kandang-kandang kecil berjejer dalam barisan, terpisah sekitar enam kaki di jalan. Di dalam setiap kotak, ada seekor chaffinch jantan yang bertugas menghasilkan panggilan burung sebanyak mungkin dalam 1 jam. Dengan hanya duduk di depan sangkar kayu, pemiliknya, para vinkenier (finchers), akan menghitung nyanyian burung dengan kapur di batang kayu besar. Setiap garis kapur mewakili satu panggilan burung lengkap yang berakhir dengan ciri khas yang dikenal sebagai susk-e-wiet. Sepanjang lomba, juri berjalan di sepanjang deretan kandang untuk memastikan tidak ada yang curang. Chaffinch dengan panggilan burung terbanyak 1 satu jam dinyatakan sebagai pemenang.
BACA JUGA:
Vinkensport adalah olahraga yang sangat pasif, beberapa orang bahkan akan menyebutnya membosankan, tapi sangat menenangkan. Vinkenzetting dapat ditelusuri kembali ke akhir abad ke-16, ketika dokumen sejarah pertama kali menyebutnya sebagai olahraga di kalangan pedagang Flemish. Pada abad ke-19, popularitas olahraga telah berkurang jauh. Namun, untuk beberapa alasan, olahraga santai ini bangkit setelah Perang Dunia I. Pada 2007, ada lebih dari 13.000 vinkenier yang berkembang biak. Bahkan sampai 10 ribu burung setiap tahun.

Namun, aktivis hewan telah mengecam vinkeniers karena menyimpan chaffinch di kandang gelap kecil untuk hiburan mereka sendiri. Mereka juga dituduh 'mencuci otak' burung-burung agar bernyanyi lebih sering daripada biasanya, dengan hanya memainkan rekaman ciictan burung. Juara vinkensport dilaporkan dapat menghasilkan lebih dari 1.000 panggilan burung dalam 1 jam.
Meski demikian, kecurangan dalam vinkensport amat mungkin terjadi. Sebagai contoh, pemilik salah satu chaffinch yang berhasil menghasilkan rekor 1.278 cicitan dalam 1 jam dituduh curang dengan memberi burungnya testosteron. Di lain waktu, seekor burung berhasil menghasilkan jumlah yang tepat dari panggilan burung dalam tiga putaran kompetisi. Namun, ketika sangkar dibuka, bukan burung yang ada di dalamnya. Hanya sebuah pemutar cakram padat.(jhn)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Kombinasi Efisiensi dan Kenyamanan Jadi Solusi Cuci Pakaian di Era Modern

Wondherland 2025: Fashion & Fragrance Festival dengan Pengalaman Belanja Paling Personal

Karyawan Palsukan Tanggal Kedaluwarsa, Jaringan Ritel Jepang Hentikan Penjualan Onigiri

LEGO Datangkan Petualangan di Set One Piece, Yuk Menjelajah Bersama Kru Topi Jerami

Pria Tewas Tertarik ke Mesin MRI karena Mengenakan Kalung Logam

Polisi India Kerja Keras Kuak Misteri Perempuan Rusia dan 2 Anaknya yang Tinggal di Gua, Baru Temukan sang Suami

Visa Kedaluwarsa Sejak 8 Tahun, Perempuan Rusia Ajak 2 Anaknya Tinggal di Gua di India

Coding Eror, Ribuan Warga Norwegia Kena Prank Pengumuman Menang Hadiah Besar Lotere

Hai Anak Muda, Hipertensi Mengicarmu! Begini Cara Mengatasinya

Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif
