Kiat Redakan Emosi Lewat Butterfly Hug

Yudi Anugrah NugrohoYudi Anugrah Nugroho - Rabu, 22 Juni 2022
Kiat Redakan Emosi Lewat Butterfly Hug

Redakan kecemasa dengan butterfly hug. (Foto: Unsplash-Giulia Bertelli)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

TETIBA terserang rasa cemas berlebih. Tubuh lemas, emosi meledak-ledak, lalu kehilangan fokus. Beragam cara telah dicoba namun kecemasan tak berkurang. Memang tak mudah di saat cemas melanda ingin segera kembali tenang. Paling tidak beri ruang pada dirimu lalu coba gunakan teknik butterfly hug.

Butterfly hug atau pelukan kupu-kupu, dikutip dari Alodokter, merupakan bentuk stimulasi mandiri untuk meredam rasa cemas dan membuat diri menjadi lebih tenang. Metode ini dikembangkan Lucina Artigas dan Ignacio Jarero ketika menolong para korban selamat dari badai besar di Acapulco, Meksiko, pada tahun 1998.

Baca juga:

Kembali ke Victoria's Secret, Bella Hadid Ingin Hapus Luka Masa Lalu

Dari keberhasilan tersebut, butterfly hug lalu berkembang menjadi menjadi praktik baku bagi dokter, psikolog, atau terapis untuk mengatasi kecemasan seseorang.

Seseorang umumnya menjadi ragu-ragu, takut, hilang konsetrasi, gugup, malah bisa jadi marah karena sedang dilanda kecemasan. Dengan menyilangkan kedua tangan di dada lalu ujung jari berada di lengan atas kemudian tutup kedua mata sembari atur napas membantu mengembalikkan fokus agar perlahan lebih santai.

kecemasan

Berikan diri kesempatan menjeda lalu kembali fokus terhadapnya. (Sumber: Pexels/Cottonbro)

Lakukan gerakan menepuk-nepuk tangan secara perlahan hingga kedua telapak tangan terlihat seperti sayap kupu-kupu mengepak. Butterfly hug bisa dilakukan selama 30 detik atau lebih bergantung kebutuhan seseorang hingga merasa tenang.

Sembari menepuk-nepuk, bernapaslah menggunakan perut dan rasakan semua hal di sekitarmu, termasuk rasakan secara fisik dan emosional.

Baca juga:

Bayangkan segala perasaan dan emosi tersebut melewati dirimu dalam bentuk awan. Sadari mereka memang ada dan kamu tidak perlu mengubahnya.

Butterfly hug dapat membuat pikiran menjadi tenang dan tubuh menjadi rileks, sehingga rasa cemas dan khawatir bisa bengasur-angsur mereda begitu juga dengan gejala-gejala gangguan kecemasan lainnya.

Ryan Arya

Praktikan hingga diri merasa lebih rileks dari sebelumnya. (Sumber: Pexels/Ryan Arya)

Teknik tersebut diketahui mampu mengatasi kecemasan pada seorang pengidap Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) atau gangguan stres pascatrauma ketika ingatan terhadap peristiwa traumatis hadir dalam pikirannya dan menyebabkanya tertekan secara emosional.

Meski begitu, butterfly hug tidak bisa digunakan sebagai pengganti terapi. Teknik tersebut hanya meredakan perasaan cemas dan membuat seseorang menjadi lebih tenang dalam sementara waktu.

Jika memiliki gangguan kecemasan, serangan panik, atau gangguan karena kejadian traumatis di masa lalu, jangan ragu untuk meminta bantuan kepada psikolog atau psikiater. Dengan bantuan profesional tersebut, kamu bisa beroleh perawatan tepat sesuai dengan kondisi kejiwaanmu. (*)

Baca juga:

Pertolongan Pertama untuk Mengatasi Panic Attack

#Kesehatan #Kesehatan Mental #Psikolog #Psikologi
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan