Keunggulan Pemilu Proporsional Terbuka Dibandingkan Proporsional Tertutup


Ilustrasi kotak suara. Foto: Thor Deichmann/Pixabay
MerahPutih.com - Sistem Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, antara proporsional terbuka atau tertutup, menjadi perdebatan.
Pengamat politik dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang Dr. Marianus Kleden berpendapat Pemilu dengan sistem proporsional terbuka lebih demokratis daripada proporsional tertutup.
Baca Juga
PKB Yakin MK Tolak Judicial Review Sistem Proposional Terbuka
"Selain lebih demokratis, sistem proporsional terbuka juga lebih menghargai aspirasi warga yang menghendaki jagoan mereka menang dalam pemilu," ujar Marianus Kleden di Kupang, Senin (9/1)
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Unwira Kupang ini menambahkan, sejak Pemilu 2004 kita telah menerapkan sistem proporsional terbuka dalam pemilu.
"Ini merupakan sistem yang menguntungkan calon karena pemilih langsung memilih orang, bukan memilih partai. Dan Ini lebih demokratis dan menghargai aspirasi warga yang menghendaki jagoan mereka menang dalam pemilu," ujarnya.
Baca Juga
Kata dia, sistem proporsional tertutup di mana orang memilih partai memang jauh lebih murah karena caleg tidak perlu menggalang dana besar untuk melakukan mobilisasi konstituen.
"Kalau proporsional tertutup yang penting caleg itu nomor urut muda, kalau partai nya kuat dia dapat kursi," tutur Marianus
Artinya, sistem proporsional terbuka lebih menguntungkan konstituen, dan sistem proporsional tertutup lebih menguntungkan partai," tuturnya menjelaskan.
Dia juga menilai, sikap delapan partai politik yang menolak sistem proporsional tertutup perlu didukung karena lebih demokratis dan menghargai aspirasi warga. (*)
Baca Juga
Sistem Proporsional Terbuka Dinilai Suburkan Demokrasi Liberal dan Disenangi Oligarki
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru

Tutup Rakernas, Surya Paloh Targetkan NasDem Masuk 3 Besar Pemilu 2029

NasDem Siap Tantang Partai Besar, Punya Strategi Khusus Rebut Tiga Besar Pemilu 2029

DPR Mulai Bahas Pilihan Alternatif Model Pilkada, Usulan PKB Gubernur Ditunjuk Presiden Belum Ada Yang Nolak

Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar

Legislator Ungkap Keuntungan dari Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal

Partai Tengah Lagi Bikin Strategi Simulasi Pemilu dan Pilkada

Partai Buruh Ajukan Uji Materi Minta Ambang Batas Parlemen Dihapus Pada Pemilu 2029

4 Tahun Sebelum Pemilu, Golkar Jateng Ingin Rampungkan Seluruh Kepengurusan

Golkar Nilai Putusan MK soal Pemilu Bisa Jadi Bumerang dan Guncang Dunia Politik Indonesia
