Headline

Ketua Umum PAN Ajak Seluruh Kadernya Dukung Pemerintahan yang Konstitusional

Eddy FloEddy Flo - Jumat, 09 Agustus 2019
 Ketua Umum PAN Ajak Seluruh Kadernya Dukung Pemerintahan yang Konstitusional

Ketua DPP PAN Viva Yoga Mauladi (ANTARA FOTO)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Dukungan terhadap sejumlah kader partai oposisi terhadap rekomendasi Ijtima Ulama IV yang menolak mengakui presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pilres 2019 mengusik Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Zulhas, demikian sapaan akrabnya dalam pengarahan kepada seluruh kader PAN untuk mendukung pemerintah yang konstitusional, yakni pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi selama lima tahun ke depan.

Baca Juga: Jaga Akal Sehat, Petinggi PAN Nekat Ogah Dukung Prabowo

Ajakan dan arahan Ketua Umum itu disampaikan Viva Yoga Mauladi yang juga Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN).

Viva Yoga Mauladi mengatakan hal itu pada diskusi "Dialektika Demokrasi: Periode kedua Jokowi, Masihkah Larangan Aturan Rangkap Jabatan Diberlakukan?" di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (8/8).

Menurut Mauladi, sikap resmi PAN untuk menentukan posisi politiknya, baru akan diputuskan pada forum rapat kerja nasional PAN yang akan diselenggarakan pada Agustus 2019, apakah akan mendukung pemerintah dan bergabung dengan partai-partai pendukung pemerintah atau berada di luar pemerintahan.

Waketum DPP PAN Viva Yoga Mauladi
Waketum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi Foto: vivayogamauladi.com

Namun, arahan Zulhas itu, menurut dia, adalah seluruh jajaran PAN akan mendukung pemerintah yang konstitusional.

"Pemerintah yang konstitusional adalah pemerintah yang dipimpin oleh presiden dan wakil presiden yang sah, yakni memenangkan pemilu presiden 2019," katanya.

Wakil ketua Komisi IV DPR ini menambahkan, masyarakat Indonesia sudah tahu siapa presiden dan wakil presiden terpilih yang sah, yakni Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

Namun, Mauladi menegaskan, bahwa PAN tidak akan meminta-minta jatah menteri kabinet, karena hal itu adalah hak prerogatif presiden.

Ia juga menjelaskan, dalam sistem politik nasional di Indonesia yang menganut sistem presidensial, tidak ada istilah opisisi, karena karena konfigurasi politik di tingkat nasional dan di tingkat daerah itu tidak sama.

Viva Yoga sebagaimana dilansir Antara mencontohkan, di tingkat nasional PAN berkoalisi dengan Partai Gerindra, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam mendukung calon presiden pada pemilu presiden 2019. Namun, di daerah koalisi partai berbeda-beda, tergantung pada konnstelasi politik di daerah tersebut.

Karena itu, kata dia, PAN juga memiliki kadernya yang menjadi kepala daerah. Padahal, kepala daerah yang merupakan pimpinan dari pemerintah daerah, menjalankan program kerja pemerintah pusat di daerahnya.

Baca Juga: PAN: Orang yang Mendesain Kerusuhan 21-22 Mei Harus Diungkap

"Bagaimana PAN mau bersikap oposisi dengan pemerintah, kalau kader PAN di daerah yang menjadi kepala daerah juga mendukung dan menjalankan program pemerintah," katanya.

Pada kesempatan dia mengusulkan agar DPR bersama pemerintah merumuskan lagi sistem politik nasional, apakah akan menerapkan sistem presidensial murni atau sistem parlementer.

Pada kesempatan tersebut, dia juga mengusulkan, sebaiknya pimpinan MPR diisi oleh seluruh fraksi di DPR plus kelompok DPD.

"Jadi jumlahnya ada 10 orang, yakni sembilan dari fraksi-fraksi serta satu dari kelompok DPD," tutupnya.(*)

Baca Juga: TKN Tanggapi Isu Bergabungnya PAN ke Koalisi Indonesia Kerja

#PAN #Viva Yoga #Zulkifli Hasan #Ketua Umum PAN
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Presiden Prabowo Kasi Peringatan, Eddy Soeparno Tegaskan Menteri PAN Bekerja dengan Baik
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang juga menjabat Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan menjadi salah satu menteri yang paling banyak menerima instruksi presiden (inpres) maupun keputusan presiden (keppres).
Dwi Astarini - Selasa, 21 Oktober 2025
Presiden Prabowo Kasi Peringatan, Eddy Soeparno Tegaskan Menteri PAN Bekerja dengan Baik
Indonesia
Menkeu Purbaya Respons Zulhas soal Anggaran MBG tak Bisa Dialihkan
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, merespons pernyataan Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, soal anggaran MBG tak bisa dialihkan siapapun.
Soffi Amira - Selasa, 14 Oktober 2025
Menkeu Purbaya Respons Zulhas soal Anggaran MBG tak Bisa Dialihkan
Indonesia
Kunjungi Rumah Pangan PNM, Menko Pangan Panen Brokoli hingga Ayam Petelur
Menko Pangan, Zulkifli Hasan, mengunjungi Rumah Pangan PNM. Di sana, ia memanen brokoli hingga ayam petelur.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
Kunjungi Rumah Pangan PNM, Menko Pangan Panen Brokoli hingga Ayam Petelur
Indonesia
Jokowi dan Zulhas Jadi Saksi Nikah Walkot Tegal, Ngakak Dengar Tepuk Sakinah
Kedua mempelai disebut menguasai dan fasih melakukan tepuk sakinah.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Jokowi dan Zulhas Jadi Saksi Nikah Walkot Tegal, Ngakak Dengar Tepuk Sakinah
Indonesia
Tidak Tega Kalau Semua Masalah Sampai ke Presiden Prabowo, Menko Zulhas: Itu Enggak Boleh
Dalam rapat tersebut, ia mengumumkan bahwa 1.000 koperasi desa siap beroperasi pada pekan depan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 30 September 2025
Tidak Tega Kalau Semua Masalah Sampai ke Presiden Prabowo, Menko Zulhas: Itu Enggak Boleh
Indonesia
Prabowo Tekankan Keselamatan Anak Prioritas Utama MBG
Perhatian Prabowo terhadap insiden yang terjadi di sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sangat serius.
Dwi Astarini - Senin, 29 September 2025
Prabowo Tekankan Keselamatan Anak Prioritas Utama MBG
Indonesia
Mahasiswa Demo di Gedung DPRD DKI Soroti Flexing Bebizie
Tindakan flexing Bebizie dinilai tidak etis dilakukan seorang pejabat publik.
Dwi Astarini - Kamis, 25 September 2025
Mahasiswa Demo di Gedung DPRD DKI Soroti Flexing Bebizie
Indonesia
Bank BUMN Disuntik Rp 200 T, Menko Zulhas Minta Jatah Modal 16.000 Kopdes Merah Putih
"Sebagian, nggak semuanya ya. Sebagian paling nggak untuk 16.000 (kopdes) kita minta," kata Menko Pangan Zulhas.
Wisnu Cipto - Senin, 15 September 2025
Bank BUMN Disuntik Rp 200 T, Menko Zulhas Minta Jatah Modal 16.000 Kopdes Merah Putih
Indonesia
Rencana Pramono Anung Ubah Badan Hukum PAM Jaya Dapat Penolakan dari Legislator Kebon Sirih
Fraksi PAN khawatir perubahan ini akan mengutamakan pemodal daripada kepentingan rakyat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 10 September 2025
Rencana Pramono Anung Ubah Badan Hukum PAM Jaya Dapat Penolakan dari Legislator Kebon Sirih
Indonesia
Imbas Kemarahan Rakyat, PAN Ajukan Penghentian Gaji hingga Fasilitas Eko Patrio dan Uya Kuya
PAN telah mengajukan penghentian gaji hingga fasilitas Eko Patrio dan Uya Kuya. Hal itu imbas dari kemarahan rakyat atas komentar keduanya.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
Imbas Kemarahan Rakyat, PAN Ajukan Penghentian Gaji hingga Fasilitas Eko Patrio dan Uya Kuya
Bagikan